Presiden TNI Angkatan Darat, Jenderal Maruli Simanjuntak, atau Dudung Abdurachman sendiri, mengaku mendapat informasi dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat tentang operasi drone yang diluncurkan melalui pasukan militer di Yahukimo, Papua, akhir Oktober lalu.
Ternyata, kata Dudung, peledak yang dijatuhkan oleh prajurit lewat drone tersebut sebetulnya tidak meledak ketika mendarat di tanah. Namun, tokoh OPM yang menemukan bom itu langsung terkena ledakan dan meninggal dunia.
Dudung menjelaskan, kejadian ini sudah ditentukan nasibnya. Tokoh OPM tersebut telah menyengsarakan masyarakat dan imigran di Papua. Sehingga, kata Dudung, "Jadi memang sudah nasibnya, bayangkan kalau (yang menemukan) itu anak-anak."
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak ini mengatakan bahwa situasi di Papua masih terjadi gejolak dan kehadiran pasukan TNI di Tanah Papua adalah untuk memberikan bantuan kepada kepolisian.
Ternyata, kata Dudung, peledak yang dijatuhkan oleh prajurit lewat drone tersebut sebetulnya tidak meledak ketika mendarat di tanah. Namun, tokoh OPM yang menemukan bom itu langsung terkena ledakan dan meninggal dunia.
Dudung menjelaskan, kejadian ini sudah ditentukan nasibnya. Tokoh OPM tersebut telah menyengsarakan masyarakat dan imigran di Papua. Sehingga, kata Dudung, "Jadi memang sudah nasibnya, bayangkan kalau (yang menemukan) itu anak-anak."
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak ini mengatakan bahwa situasi di Papua masih terjadi gejolak dan kehadiran pasukan TNI di Tanah Papua adalah untuk memberikan bantuan kepada kepolisian.