DPR Siapkan Aplikasi Pelaporan Reses, Tetapi Apakah Aktivitas di Baliknya Benar Akurat?
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia telah menyiapkan aplikasi untuk memantau kegiatan reses para anggotanya. Menurut Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, aplikasi ini akan memungkinkan publik mengakses informasi seputar lokasi dan agenda reses setiap anggota dewan. Aplikasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kegiatan reses.
Saat ini, DPR sedang meluncurkan aplikasi untuk memantau kegiatan reses para anggotanya. Menurut Sufmi Dasco Ahmad, aplikasi ini akan memungkinkan publik mengakses informasi seputar lokasi dan agenda reses setiap anggota dewan.
"Jadi, kalau mereka klik mau anggota DPR siapa, dari partai apa, kegiatan resesnya apa dan di mana saja, itu mereka wajib sejumlah titik yang didatangi, acaranya apa dia harus upload," ujar Sufmi Dasco Ahmad kepada awak media.
Aplikasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kegiatan reses. Namun, beberapa orang berpendapat bahwa aplikasi ini hanya akan menjadi "rumah hantu" jika anggota DPR tidak mau terbuka dan akuntabel dalam menggunakan uang rakyat.
Menurut Sufmi Dasco Ahmad, penambahan uang reses anggota DPR sebesar Rp302 juta setiap kali turun ke konstituennya itu sudah dihitung menurut kebutuhan setiap anggota DPR. Intinya, penambahan uang reses mengakomodir aspirasi dari para anggota DPR.
Namun, perlu diingat bahwa aplikasi ini hanya akan menjadi "rumah hantu" jika anggota DPR tidak mau terbuka dan akuntabel dalam menggunakan uang rakyat. Oleh karena itu, DPR perlu melakukan reformasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kegiatan reses.
Dalam konteks ini, Lucius Karus dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) berpendapat bahwa aplikasi ini hanya akan menjadi "rumah hantu" jika anggota DPR tidak mau terbuka dan akuntabel dalam menggunakan uang rakyat.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia telah menyiapkan aplikasi untuk memantau kegiatan reses para anggotanya. Menurut Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, aplikasi ini akan memungkinkan publik mengakses informasi seputar lokasi dan agenda reses setiap anggota dewan. Aplikasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kegiatan reses.
Saat ini, DPR sedang meluncurkan aplikasi untuk memantau kegiatan reses para anggotanya. Menurut Sufmi Dasco Ahmad, aplikasi ini akan memungkinkan publik mengakses informasi seputar lokasi dan agenda reses setiap anggota dewan.
"Jadi, kalau mereka klik mau anggota DPR siapa, dari partai apa, kegiatan resesnya apa dan di mana saja, itu mereka wajib sejumlah titik yang didatangi, acaranya apa dia harus upload," ujar Sufmi Dasco Ahmad kepada awak media.
Aplikasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kegiatan reses. Namun, beberapa orang berpendapat bahwa aplikasi ini hanya akan menjadi "rumah hantu" jika anggota DPR tidak mau terbuka dan akuntabel dalam menggunakan uang rakyat.
Menurut Sufmi Dasco Ahmad, penambahan uang reses anggota DPR sebesar Rp302 juta setiap kali turun ke konstituennya itu sudah dihitung menurut kebutuhan setiap anggota DPR. Intinya, penambahan uang reses mengakomodir aspirasi dari para anggota DPR.
Namun, perlu diingat bahwa aplikasi ini hanya akan menjadi "rumah hantu" jika anggota DPR tidak mau terbuka dan akuntabel dalam menggunakan uang rakyat. Oleh karena itu, DPR perlu melakukan reformasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kegiatan reses.
Dalam konteks ini, Lucius Karus dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) berpendapat bahwa aplikasi ini hanya akan menjadi "rumah hantu" jika anggota DPR tidak mau terbuka dan akuntabel dalam menggunakan uang rakyat.