Pemerintah dan Kemenag Wajib Siapkan Tempat Belajar Darurat untuk Santri Al Khoziny
Setelah gedung asrama ponpes Al Khoziny di Jakarta ambruk, parlemen meminta Kemenag menyiapkan tempat belajar darurat bagi santri yang terkena dampak bencana. Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Singgih Januratmoko, menyatakan bahwa proses belajar mengajar harus berlanjut untuk mencegah para santri kehilangan semangat belajar.
Namun, pelaksanaan harus di tempat yang aman dan layak. "Pemerintah dan Kemenag bisa memfasilitasi sementara ruang belajar darurat, sambil menunggu proses pemulihan," kata Singgih saat dihubungi.
Menurutnya, pemerintah dan Kemenag harus memberi pendampingan penuh kepada pesantren dan keluarga korban, mulai dari aspek pendidikan, psikologis, hingga kesehatan. "Pesantren adalah benteng moral bangsa. Karena itu, negara wajib hadir memastikan lingkungan belajar yang aman, layak, dan mendukung lahirnya generasi berilmu serta berakhlak," katanya.
Basarnas telah menuntaskan proses evakuasi pada Selasa (7/10). Data terakhir korban tewas mencapai 67 orang yang ditemukan, termasuk delapan bagian tubuh. Total korban terevakuasi mencapai 171 orang, dengan 104 korban selamat dan 34 yang teridentifikasi.
Dengan demikian, pemerintah dan Kemenag harus segera menyiapkan langkah-langkah pemulihan dan evaluasi untuk mengatasi insiden ini.
Setelah gedung asrama ponpes Al Khoziny di Jakarta ambruk, parlemen meminta Kemenag menyiapkan tempat belajar darurat bagi santri yang terkena dampak bencana. Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Singgih Januratmoko, menyatakan bahwa proses belajar mengajar harus berlanjut untuk mencegah para santri kehilangan semangat belajar.
Namun, pelaksanaan harus di tempat yang aman dan layak. "Pemerintah dan Kemenag bisa memfasilitasi sementara ruang belajar darurat, sambil menunggu proses pemulihan," kata Singgih saat dihubungi.
Menurutnya, pemerintah dan Kemenag harus memberi pendampingan penuh kepada pesantren dan keluarga korban, mulai dari aspek pendidikan, psikologis, hingga kesehatan. "Pesantren adalah benteng moral bangsa. Karena itu, negara wajib hadir memastikan lingkungan belajar yang aman, layak, dan mendukung lahirnya generasi berilmu serta berakhlak," katanya.
Basarnas telah menuntaskan proses evakuasi pada Selasa (7/10). Data terakhir korban tewas mencapai 67 orang yang ditemukan, termasuk delapan bagian tubuh. Total korban terevakuasi mencapai 171 orang, dengan 104 korban selamat dan 34 yang teridentifikasi.
Dengan demikian, pemerintah dan Kemenag harus segera menyiapkan langkah-langkah pemulihan dan evaluasi untuk mengatasi insiden ini.