"Indonesia Dinilai Serius Hadapi Perubahan Iklim, Parlemen dan Pemerintah Bergerak"
Pada konferensi perubahan iklim PBB ke-30 (COP30) yang berlangsung di Belém, Brasil, Indonesia menunjukkan komitmen serius untuk menghadapi perubahan iklim. Dalam pertemuan tinggi ini, parlemen dan pemerintah Indonesia menunjukkan kemampuan untuk mengelola hutan sebagai aset yang sangat penting.
Sultan dari masyarakat adat, yang merupakan penjaga alam sejak berabad-abad, mengungkapkan visi mereka tentang peran masyarakat adat dalam menjaga kehidupan di hutan. Menurut Sultan, "Hutan bukan hanya aset ekonomi, tetapi ruang hidup yang diatur melalui hukum adat dan nilai ekologis." Ia juga menekankan pentingnya memberi kesempatan kepada alam untuk beristirahat.
Pemerintah Indonesia telah menyiapkan rencana transaksi karbon sebesar Rp16 triliun, dengan target mencapai 90 juta ton CO2. Pembiayaan dan kolaborasi legislasi menjadi langkah penting dalam mengejar tujuan ini. Sultan juga mengusulkan pertukaran pengetahuan adat dan pengembangan skema pembiayaan karbon yang inklusif, serta kolaborasi legislasi hijau.
Selama konferensi COP30, Indonesia telah menunjukkan kemampuan untuk mengelola hutan secara berkelanjutan. Pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan rencana untuk meningkatkan transaksi karbon dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan komitmen serius ini, Indonesia dapat berkontribusi pada upaya global untuk menghadapi perubahan iklim.
Pada konferensi perubahan iklim PBB ke-30 (COP30) yang berlangsung di Belém, Brasil, Indonesia menunjukkan komitmen serius untuk menghadapi perubahan iklim. Dalam pertemuan tinggi ini, parlemen dan pemerintah Indonesia menunjukkan kemampuan untuk mengelola hutan sebagai aset yang sangat penting.
Sultan dari masyarakat adat, yang merupakan penjaga alam sejak berabad-abad, mengungkapkan visi mereka tentang peran masyarakat adat dalam menjaga kehidupan di hutan. Menurut Sultan, "Hutan bukan hanya aset ekonomi, tetapi ruang hidup yang diatur melalui hukum adat dan nilai ekologis." Ia juga menekankan pentingnya memberi kesempatan kepada alam untuk beristirahat.
Pemerintah Indonesia telah menyiapkan rencana transaksi karbon sebesar Rp16 triliun, dengan target mencapai 90 juta ton CO2. Pembiayaan dan kolaborasi legislasi menjadi langkah penting dalam mengejar tujuan ini. Sultan juga mengusulkan pertukaran pengetahuan adat dan pengembangan skema pembiayaan karbon yang inklusif, serta kolaborasi legislasi hijau.
Selama konferensi COP30, Indonesia telah menunjukkan kemampuan untuk mengelola hutan secara berkelanjutan. Pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan rencana untuk meningkatkan transaksi karbon dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan komitmen serius ini, Indonesia dapat berkontribusi pada upaya global untuk menghadapi perubahan iklim.