PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melancarkan pemanfaatan gas kompresi alam (CNG) di berbagai daerah, termasuk di industri, komsial, retail, dan sektor transportasi. Pemakaian CNG didorong oleh anak usaha PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas), yang memiliki produk Gaslink sebagai layanan CNG untuk industri, komersial, dan retail, serta Gasku sebagai layanan CNG untuk sektor transportasi melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).
"Kami memiliki pengalaman panjang, infrastruktur yang handal, serta kemampuan teknis dalam memenuhi kebutuhan gas bumi ke berbagai sektor pelanggan di seluruh Indonesia," kata Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman. Pada saat ini, PGN Gagas mengoperasikan 14 SPBG di 7 provinsi dengan rata-rata pengisian sekitar 2.200 kendaraan per hari.
Total penyaluran BBG untuk sektor transportasi mencapai 1,63 BBTUD per September 2025. Sedangkan Gaslink secara keseluruhan sampai dengan September 2025 sudah melayani sekitar 600 pelanggan dengan total penyaluran CNG mencapai 10,85 BBTUD.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi penggunaan energi, PGN juga meluncurkan proyek penyediaan energi bagi dapur layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Batam, Bogor, dan Boyolali. Selain itu, PGN Gagas juga membangun Mother Station (MS) CNG Medan berkapasitas 1 MMSCFD untuk memenuhi kebutuhan gas sektor industri, komersial, dan UMKM di Sumatera Utara.
"PGN terus mengembangkan infrastruktur untuk menyalurkan CNG ke pelanggan yang belum terhubung langsung dengan pipa gas bumi. Dalam konteks ini, CNG menjadi solusi sehingga semakin banyak masyarakat dapat merasakan manfaat energi yang efisien, praktis dan ramah lingkungan," ungkap Fajriyah.
Juga, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemanfaatan CNG akan membantu keuangan negara karena sumber gasnya berasal di dalam negeri.
"Kami memiliki pengalaman panjang, infrastruktur yang handal, serta kemampuan teknis dalam memenuhi kebutuhan gas bumi ke berbagai sektor pelanggan di seluruh Indonesia," kata Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman. Pada saat ini, PGN Gagas mengoperasikan 14 SPBG di 7 provinsi dengan rata-rata pengisian sekitar 2.200 kendaraan per hari.
Total penyaluran BBG untuk sektor transportasi mencapai 1,63 BBTUD per September 2025. Sedangkan Gaslink secara keseluruhan sampai dengan September 2025 sudah melayani sekitar 600 pelanggan dengan total penyaluran CNG mencapai 10,85 BBTUD.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi penggunaan energi, PGN juga meluncurkan proyek penyediaan energi bagi dapur layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Batam, Bogor, dan Boyolali. Selain itu, PGN Gagas juga membangun Mother Station (MS) CNG Medan berkapasitas 1 MMSCFD untuk memenuhi kebutuhan gas sektor industri, komersial, dan UMKM di Sumatera Utara.
"PGN terus mengembangkan infrastruktur untuk menyalurkan CNG ke pelanggan yang belum terhubung langsung dengan pipa gas bumi. Dalam konteks ini, CNG menjadi solusi sehingga semakin banyak masyarakat dapat merasakan manfaat energi yang efisien, praktis dan ramah lingkungan," ungkap Fajriyah.
Juga, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemanfaatan CNG akan membantu keuangan negara karena sumber gasnya berasal di dalam negeri.