Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa, mengungkapkan bangganya atas kiprah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Ia mengakui bahwa Amran merupakan salah satu alumni terbaik Unhas yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa di tingkat nasional dan internasional.
"Pak Amran adalah contoh nyata alumni Unhas yang berprestasi dan berdampak. Kepemimpinannya di sektor pertanian terbukti membawa Indonesia pada capaian strategis yang diakui dunia. Kami sangat bangga melihat beliau menjadi tokoh penting, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga dalam forum internasional," kata Jompa.
Amran sendiri berbicara tentang beberapa terobosan yang telah ia lakukan dalam meningkatkan produksi pangan, memperkuat strategi ketahanan pangan, dan mendorong modernisasi pertanian. Ia mengaku bahwa komitmen beliau dalam memperjuangkan kepentingan petani dan memajukan sektor pertanian adalah inspirasi besar bagi keluarga besar Unhas.
"Komitmen beliau dalam memperjuangkan kepentingan petani dan memajukan sektor pertanian adalah inspirasi besar bagi keluarga besar Unhas. Kami berharap semakin banyak alumni yang meniru semangat dan dedikasi beliau," terang Jompa.
Sementara itu, Amran juga mengatakan bahwa sektor pertanian Indonesia semakin disorot dunia, bahkan beberapa Menteri Pertanian negara-negara maju sudah datang ke Indonesia guna menanyakan terkait strategi Indonesia dalam peningkatan produksi pangan nasional.
"Menteri Pertanian Jepang belum pernah datang ke Indonesia, tapi tahun ini mereka datang untuk menanyakan strategi untuk meningkatkan produksi pangan kita. Bukan hanya Jepang, menteri-menteri negara lain pun berdatangan. Ini bukti bahwa kerja dan integritas mampu menghadirkan kepercayaan internasional," kata Amran.
Amran juga menekankan bahwa kepercayaan global tersebut tidak lahir dari retorika, melainkan dari kerja nyata dan konsistensi. Ia mengaku selalu menguji disiplin dan kapasitas tim yang bekerja bersamanya terjun ke lapangan.
"Tanpa fakta, tidak mungkin kita meyakinkan siapa pun. Saya menguji mereka, dan saya melihat sendiri bahwa mereka on time, bekerja serius, dan siap menembus target," ujarnya.
Amran juga membahas tentang target swasembada pangan yang diumumkan oleh Presiden RI. Ia mengaku bahwa target ini menjadi momentum untuk membuktikan kapasitas sektor pertanian Indonesia.
"Presiden luar biasa. Beliau meminta kami siap dalam satu tahun. Kami tidak biasa bercerita sebelum bertindak, kami biasanya bekerja dulu baru bicara. Untuk itu, dengan target yang sesingkat singkatnya ini , kami tidak ada tanggal merah, semua tanggal hitam," ungkap Amran.
Amran juga membahas tentang lonjakan produksi pangan Indonesia. Ia mengaku bahwa berbagai lembaga dunia telah mencatat lonjikan ini dan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju swasembada.
"FAO sudah melihat Indonesia akan melompat menjadi nomor dua dunia setelah Brazil. Bahkan hebatnya lagi, lembaga riset di Amerika sudah memprediksi produksi beras kita akan meningkat sebelum kita tanam, coba kita cari tau metode penelitian yang mereka pake, luar biasa," ujarnya.
Pada akhirnya, Amran mengajak seluruh alumni Unhas untuk mengambil peran strategis dalam pembangunan nasional. Ia menegaskan bahwa alumni Unhas memiliki kapasitas besar untuk menjadi motor perubahan.
"Ayo, seluruh alumni Unhas. Getarkan dunia. Siapkan generasi penerus, latih dan dampingi mereka. Inilah legacy besar yang harus kita tinggalkan. Pertanian adalah masa depan Indonesia, dan kita semua memegang kunci penting untuk mencapainya," pungkasnya.
"Pak Amran adalah contoh nyata alumni Unhas yang berprestasi dan berdampak. Kepemimpinannya di sektor pertanian terbukti membawa Indonesia pada capaian strategis yang diakui dunia. Kami sangat bangga melihat beliau menjadi tokoh penting, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga dalam forum internasional," kata Jompa.
Amran sendiri berbicara tentang beberapa terobosan yang telah ia lakukan dalam meningkatkan produksi pangan, memperkuat strategi ketahanan pangan, dan mendorong modernisasi pertanian. Ia mengaku bahwa komitmen beliau dalam memperjuangkan kepentingan petani dan memajukan sektor pertanian adalah inspirasi besar bagi keluarga besar Unhas.
"Komitmen beliau dalam memperjuangkan kepentingan petani dan memajukan sektor pertanian adalah inspirasi besar bagi keluarga besar Unhas. Kami berharap semakin banyak alumni yang meniru semangat dan dedikasi beliau," terang Jompa.
Sementara itu, Amran juga mengatakan bahwa sektor pertanian Indonesia semakin disorot dunia, bahkan beberapa Menteri Pertanian negara-negara maju sudah datang ke Indonesia guna menanyakan terkait strategi Indonesia dalam peningkatan produksi pangan nasional.
"Menteri Pertanian Jepang belum pernah datang ke Indonesia, tapi tahun ini mereka datang untuk menanyakan strategi untuk meningkatkan produksi pangan kita. Bukan hanya Jepang, menteri-menteri negara lain pun berdatangan. Ini bukti bahwa kerja dan integritas mampu menghadirkan kepercayaan internasional," kata Amran.
Amran juga menekankan bahwa kepercayaan global tersebut tidak lahir dari retorika, melainkan dari kerja nyata dan konsistensi. Ia mengaku selalu menguji disiplin dan kapasitas tim yang bekerja bersamanya terjun ke lapangan.
"Tanpa fakta, tidak mungkin kita meyakinkan siapa pun. Saya menguji mereka, dan saya melihat sendiri bahwa mereka on time, bekerja serius, dan siap menembus target," ujarnya.
Amran juga membahas tentang target swasembada pangan yang diumumkan oleh Presiden RI. Ia mengaku bahwa target ini menjadi momentum untuk membuktikan kapasitas sektor pertanian Indonesia.
"Presiden luar biasa. Beliau meminta kami siap dalam satu tahun. Kami tidak biasa bercerita sebelum bertindak, kami biasanya bekerja dulu baru bicara. Untuk itu, dengan target yang sesingkat singkatnya ini , kami tidak ada tanggal merah, semua tanggal hitam," ungkap Amran.
Amran juga membahas tentang lonjakan produksi pangan Indonesia. Ia mengaku bahwa berbagai lembaga dunia telah mencatat lonjikan ini dan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju swasembada.
"FAO sudah melihat Indonesia akan melompat menjadi nomor dua dunia setelah Brazil. Bahkan hebatnya lagi, lembaga riset di Amerika sudah memprediksi produksi beras kita akan meningkat sebelum kita tanam, coba kita cari tau metode penelitian yang mereka pake, luar biasa," ujarnya.
Pada akhirnya, Amran mengajak seluruh alumni Unhas untuk mengambil peran strategis dalam pembangunan nasional. Ia menegaskan bahwa alumni Unhas memiliki kapasitas besar untuk menjadi motor perubahan.
"Ayo, seluruh alumni Unhas. Getarkan dunia. Siapkan generasi penerus, latih dan dampingi mereka. Inilah legacy besar yang harus kita tinggalkan. Pertanian adalah masa depan Indonesia, dan kita semua memegang kunci penting untuk mencapainya," pungkasnya.