Djuyamto Tak Minta Keringanan Hukuman, tapi Seadil-adilnya

Terdakwa Djuyamto Meminta Hukuman yang Sesuai dengan Hukum

Dalam pernyataannya, terdakwa Djuyamto menolak meminta hukuman ringan dalam kasus korupsi ekspor minyak goreng CPO. Ia melalui duplik sidang menginginkan hukuman yang seadil-adilnya sesuai dengan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.

Djuyamto percaya bahwa majelis hakim tidak hanya menegakkan hukum, tapi juga memastikan keadilan. Ia menginginkan putusan yang adil dan seimbang tanpa memandang apakah terdakwa itu akan mendapatkan hukuman ringan atau tidak.

Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum telah menuntut pidana 12 tahun penjara untuk Djuyamto dan dua hakim lainnya yang menjatuhkan vonis lepas dalam kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah. Selain itu, terdakwa juga dikenai uang pengganti Rp 9,5 miliar dan denda Rp500 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan.

Pembicaraan ini mengingatkan kita bahwa dalam sistem hukum Indonesia, setiap terdakwa memiliki hak untuk meminta putusan yang seadil-adilnya.
 
Gue pikir ya kira-kira apalagi yang mau jadi korban lagi pas kasus korupsi! Djuyamto siapa? Siapa dia buat kasus korupsi? Udah terdakwa, udah dihukum. Tapi apa yang bikin Jaksa Penuntut Umum terus menuntut pidana 12 tahun penjara lagi? Apakah ada yang salah dengan Djuyamto? Gue pikir ada sesuatu yang tidak beres, tapi gue nggak punya bukti sih... 🤔
 
Hehehe, siapapun dikenai hukuman, tetap aja beranggapan bahwa dia tahu apa yang benar, kan? 🤣 Baiklah, kalau Djuyamto ingin hukuman yang sesuai dengan hukum, itu baik juga. Kita asyik nonton siapa yang bakal mendapatkan hukuman "lepas" dan siapa yang tidak. Aku rasa Jaksa Penuntut Umum siap-siap untuk beraksi, tapi terdakwa Djuyamto siap berjalan kaki juga, hehe! Kita lihat apa putusan hakimnya nanti, bisa bikin senang atau senang-senang aja, ya? 🤔
 
Kalau tidak mau diterima, jangan menolaknya 😊. Dalam kasus ini, Djuyamto memang benar-benar memilih untuk terdakwa, dan itu adalah haknya. Namun, perlu diingat bahwa dalam hukum, ada aturan yang harus diikuti. Jika ingin adil, maka kita harus mengikuti undang-undang yang berlaku 🤝.
 
Kalau siapa tahu si Djuyamto benar-benar tidak lakukan apa-apa salahannya, kenapa harus dicakup dengan hukuman 12 tahun penjara? Nggak ada bukti nyata bahwa dia melakukan korupsi ekspor minyak goreng CPO, kan? Saya pikir kalau si Djuyamto benar-benar tidak bersalah, maka dia tidak perlu dicakup dengan hukuman yang terlalu berat.
 
heya gue pikir gue suka banget cara Djuyamto itu 🙌 dia benar-benar ingin keadilan dan mau menunggu hukuman yang sesuai dengan hukum. sih aku rasa Jaksa Penuntut Umum juga harus menghargai haknya seperti itu 😊. apa salahnya jika terdakwa meminta hukuman ringan ya? rasanya gue punya pendapat yang sama 😊.
 
Maksudnya apa sih kalau Djuyamto meminta hukuman ringan? Nah, aku pikir ini salah paham ya... Aku berpikir kalau dia meminta hukuman ringan tapi bukan berarti dia tidak bersalah. Mungkin dia ingin menunjukkan bahwa dia tahu dia melakukan kesalahan dan mau menerima konsekuensi yang adil. Tapi, apa kalau benar-benar dia tidak bersalah? Kalau demikian, kenapa dia harus dendain uang Rp 9,5 miliar? Ada rahasia di balik ini, aku pikir...
 
Kalau nggak salah, ini kasus Djuyamto kan? Ngomong-ngomong, aku rasa dia benar-benar sopan banget. Karena aja dia minta putusan yang adil, tapi tidak meminta hukuman ringan untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk keadilan. Aku pikir ini cara yang baik, kan?

Dan aku lihat, Jaksa Penuntut Umum ngomong-ngomong dia ingin pidana 12 tahun penjara, tapi aku rasa ini semua sudah ada prosesnya, yaitu dalam sidang. Jadi, kalau putusan sudah dijadwalkan, mungkin tidak perlu lagi ngomong-ngomong tentang hukuman yang lebih berat. Aku harap putusan yang adil bisa keluar dari majelis hakim dan semua pihak bisa menyelesaikan kasus ini dengan lancar 😊
 
Aku rasa kalau Djuyamto tidak perlu meminta hukuman ringan aja, karena kalau demikian bisa jadi ia akan dipandang kurang serius dengan kasus korupsi nih... tapi kalau di lain sisi, aku juga rasa kalau hukuman 12 tahun penjara terlalu berat, karena kalau begitu bisa jadi terdakwa merasa sudah diperas dan tidak adil lagi... tapi, tapi, aku juga rasa bahwa Jaksa Penuntut Umum kayaknya sudah cukup berhak mengajukan tujuan penghukuman yang sesuai dengan hukum... tapi, apa kalau aku bilang sapa-siapa yang dikenai hukuman harus mendapatkan putusan yang adil dan seimbang? 🤔👀
 
Aku rasa itu bagus tapi juga sedikit kaget sih. Aku penasaran kenapa Djuyamto tidak memilih meminta hukuman ringan ya? Mungkin karena dia tahu dia melakukan kesalahan, kan? Tapi aku juga paham bahwa dia memang ingin putusan yang adil dan seimbang. Saya setuju dengan itu. Aku harap majelis hakim bisa memberikan putusan yang tepat dan adil. Mungkin 12 tahun penjara untuk Djuyamto sudah cukup panjang, tapi aku juga paham bahwa korupsi ekspor minyak goreng itu sangat serius 🤔💯
 
aku kayak gak bisa percaya kalau Djuyamto langsung terdakwa dan sekali-kali punya opsi buat memilih hukuman yang ringan kan? mungkin dia salah strategi buat memilih hukuman yang sesuai dengan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman. tapi aq rasa hukuman 12 tahun penjara buat korupsi ekspor minyak goreng itu terlalu berat, kan? aku rasa harus ada kepastian bahwa putusannya adil dan seimbang tanpa memandang siapa yang dihadapkan.
 
ada sih kayaknya nih, kalau Djuyamto nggak ingin hukuman ringan, itu biar adil kan? dia punya hak untuk meminta hukuman sesuai dengan undang-undang, tapi Jaksa Penuntut Umum juga punya tugas untuk menuntun putusan yang adil. kayaknya gini pentingnya system hukum kita ini, agar tidak ada salah arah. dan aku rasa, pidana 12 tahun itu tidak terlalu berat bisa nggak? tapi sih itu beda dengan pendapatku sendiri, aku paham apa yang ada di belakang kasus ini... 🤔
 
Dalam kasus Djuyamto, aku pikir apa yang paling penting adalah tidak ada kecurangan dalam proses hukum ini 😊. Tapi, aku rasa jika Jaksa Penuntut Umum begitu tegas dalam menuntut pidana 12 tahun, mungkin ada keterlambatan dalam implementasi Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman? 🤔

Aku juga ingin bertanya, bagaimana dengan keadilan bagi dua hakim yang meluruskan vonis lepas? Apakah mereka akan dihukum apa pun karena telah melakukan kesalahan dalam proses hukum ini? 🤷‍♂️
 
Djuyamto yang bisa-bisa nggak peduli dengan konsekuensi dari tindakannya 😒. Dia tahu kalau dia harus dibela dengan penuh tanggung jawab, tapi kira-kira dia bisa saja mendapatkan hukuman ringan kan? Nggak masuk akal banget! Dan siapa yang bilang bahwa hakim tidak bisa menegakkan hukum dan memastikan keadilan? Tapi toh ada aturan hukum yang jelas, kan? Maka dari itu, kalau Djuyamto benar-benar ingin dihukum sesuai dengan undang-undang, maka dia harus setuju dengan putusan yang diberikan oleh majelis hakim. Tidak ada pilihan lain, kan? 🤷‍♂️
 
Gue pikir kalau jadi terdakwa dia pasti ingin hukuman ringan aja, tapi juga gue tahu dia tidak mau terlihat lemah. Dia benar-benar ingin putusan yang adil, tapi dengan cara yang lebih bijak. Gue pikir 12 tahun penjara itu untuknya mungkin terlalu banyak, tapi gue juga tahu dia bukan orang biasa yang bisa mendapatkan hukuman ringan aja tanpa adanya kebenaran di baliknya. Mungkin putus-putusan ini akan membuat banyak orang bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik kasus ini...
 
Lohhkk, kasus Djuyamto ini makin seru banget! Aku pikir dia harus dihukum sesuai dengan hukum, tapi aku juga nyesal kalau dia tidak bisa mendapatkan hukuman ringan seperti yang terduga. Mungkin ada kekeliruan dalam proses pengadilan?

Aku senang lihat bahwa Jaksa Penuntut Umum ini berani menuntut pidana 12 tahun penjara untuk Djuyamto, tapi aku juga khawatir kalau itu akan membuat putusan tidak adil. Aku ingin melihat putusan yang seimbang dan adil, tanpa memandang siapa siapa.

Saya tahu bahwa di dalam sistem hukum Indonesia, setiap terdakwa memiliki hak untuk meminta putusan yang seadil-adilnya. Aku berharap jadi semakin baik dalam proses pengadilan ini, sehingga kita semua bisa melihat apa yang benar-benar terjadi.
 
Aku rasa kalau Djuyamto meminta hukuman ringan atau tidak, itu semua tentang keadilan ya. Aku rasa kita harus lebih fokus pada apa yang benar-benar penting, yaitu putusan yang adil dan seimbang untuk terdakwa. Tapi, aku juga pikir kalau Jaksa Penuntut Umum meminta hukuman 12 tahun penjara itu, itu juga perlu dipertimbangkan. Karena, kalau tidak benar-benar adil, maka sistem hukum kita akan jadi kotor deh 😐. Aku harap majelis hakim bisa membuat keputusan yang tepat dan tidak memandang apakah terdakwa itu baik atau jahat dulu 🤞.
 
Aku rasa kalau Djuyamto itu benar-benar mau pedulikan ketuhanannya dan tidak mau menyerah dengan tawaran dari keluarganya untuk mengkhianati hukum. Ia memilih jalan yang sulit tapi benar-benar adil. Aku rasa ini bisa menjadi contoh bagi kita semua, bahwa kebenaran dan kesetiaan kepada hukum itu sangat penting.
 
gak bisa dipungut kepercayaan kalau punya korupsi seperti kasus Djuyamto ya 🤕. tapi aku rasa dia harus bersabar dan meminta hukuman yang adil, kan? tidak boleh memilih untuk mendapatkan hukuman ringan hanya karena kita suka 😊. Jaksa Penuntut Umum benar-benar memperjuangkan keadilan, tapi kita juga harus ingat bahwa setiap terdakwa memiliki hak untuk meminta putusan yang seadil-adilnya. mungkin di masa depan mereka bisa belajar dari kesalahan mereka dan jadi contoh bagi orang lain 🤞.
 
kembali
Top