Stuttgart, VIVA - Dalam upaya efisiensi besar-besaran di tengah perubahan arah industri otomotif global, Mercedes-Benz menawarkan program pensiun dini dengan kompensasi fantastis bagi ribuan karyawan. Langkah ini diluncurkan sejak April lalu dan terbuka untuk berbagai posisi, mulai dari staf administrasi, insinyur, tenaga IT, hingga manajer menengah.
Dikabarkan, sekitar 4.000 karyawan Mercedes-Benz telah menerima tawaran untuk meninggalkan perusahaan secara sukarela. Beberapa di antaranya mendapatkan kompensasi hingga Rp9,3 miliar per orang. Program ini dinilai lebih halus dibanding pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, yang kerap memicu gejolak internal dan merusak citra perusahaan.
Mercedes-Benz memiliki keterikatan kontrak yang kuat dengan sebagian besar pekerjanya, di mana mereka dijamin tidak bisa di-PHK hingga tahun 2034. Oleh karena itu, satu-satunya cara agar karyawan bisa keluar lebih cepat adalah lewat program pesangon sukarela yang sangat menarik.
Beberapa karyawan bahkan disebut mendapat "turbo bonus", yaitu tambahan uang bagi mereka yang cepat memutuskan untuk ikut program ini. Pegawai menengah pun tetap menerima kompensasi besar, di kisaran Rp1 hingga Rp2 juta tergantung masa kerja dan jabatan.
Program pensiun dini ini akan berjalan hingga Maret 2026, sebagai bagian dari rencana penghematan lima miliar euro yang ditargetkan rampung pada 2027. Langkah ini diambil di tengah tekanan industri, termasuk penurunan penjualan sekitar 12 persen pada kuartal terakhir.
Dengan kebijakan baru ini, Mercedes-Benz berharap struktur perusahaan menjadi lebih ramping dan efisien.
Dikabarkan, sekitar 4.000 karyawan Mercedes-Benz telah menerima tawaran untuk meninggalkan perusahaan secara sukarela. Beberapa di antaranya mendapatkan kompensasi hingga Rp9,3 miliar per orang. Program ini dinilai lebih halus dibanding pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, yang kerap memicu gejolak internal dan merusak citra perusahaan.
Mercedes-Benz memiliki keterikatan kontrak yang kuat dengan sebagian besar pekerjanya, di mana mereka dijamin tidak bisa di-PHK hingga tahun 2034. Oleh karena itu, satu-satunya cara agar karyawan bisa keluar lebih cepat adalah lewat program pesangon sukarela yang sangat menarik.
Beberapa karyawan bahkan disebut mendapat "turbo bonus", yaitu tambahan uang bagi mereka yang cepat memutuskan untuk ikut program ini. Pegawai menengah pun tetap menerima kompensasi besar, di kisaran Rp1 hingga Rp2 juta tergantung masa kerja dan jabatan.
Program pensiun dini ini akan berjalan hingga Maret 2026, sebagai bagian dari rencana penghematan lima miliar euro yang ditargetkan rampung pada 2027. Langkah ini diambil di tengah tekanan industri, termasuk penurunan penjualan sekitar 12 persen pada kuartal terakhir.
Dengan kebijakan baru ini, Mercedes-Benz berharap struktur perusahaan menjadi lebih ramping dan efisien.