Gubernur Kalteng, Zulfi Arifin, dan para pemangku kepentingan lainnya, tadi sore (04/03) melakukan diskusi dengan media di ruang konferensi gubernuran, Kalimantan Timur. Topik perdebatan yang dibahas adalah Perencanaan Pembangunan Dasar (PAD) dan efisiensi implementasinya.
Zulfi Arifin menyatakan bahwa Kalteng telah mengalami peningkatan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, namun masih banyak potensi yang belum terkapai. Ia menekankan pentingnya agar PAD dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
"Kita sudah memiliki rencana, sekarang kita harus mengimplementasikannya dengan efektif," kata Zulfi Arifin. "Padahal, implementasi PAD tidak hanya terkait dengan aspek ekonomi, tetapi juga peningkatan infrastruktur dan pelayanan publik."
Pada diskusi ini, para pemangku kepentingan juga membahas tentang efisiensi penggunaan dana yang telah disediakan untuk implementasi PAD. Mereka menyadari bahwa masih banyak biaya yang terbuang tidak efektif.
"Sekarang kita harus memantau dan mengevaluasi bagaimana pengelolaan dana ini," kata Wakil Gubernur Kalteng, Rudy Rizal Setia Prabujo. "Kita tidak boleh biarkan biaya yang telah disediakan tersebut menjadi semacam 'korporasi' yang tidak berakibat nyata."
Pada diskusi ini juga dihadiri oleh para staf media, yang bertujuan untuk memahami lebih dalam tentang implementasi PAD dan bagaimana dapat meningkatkan efisiensinya. Mereka juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana dana yang telah disediakan dapat digunakan lebih efektif.
Diskusi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya implementasi PAD, serta memberikan solusi yang efektif untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan dana.
Zulfi Arifin menyatakan bahwa Kalteng telah mengalami peningkatan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, namun masih banyak potensi yang belum terkapai. Ia menekankan pentingnya agar PAD dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
"Kita sudah memiliki rencana, sekarang kita harus mengimplementasikannya dengan efektif," kata Zulfi Arifin. "Padahal, implementasi PAD tidak hanya terkait dengan aspek ekonomi, tetapi juga peningkatan infrastruktur dan pelayanan publik."
Pada diskusi ini, para pemangku kepentingan juga membahas tentang efisiensi penggunaan dana yang telah disediakan untuk implementasi PAD. Mereka menyadari bahwa masih banyak biaya yang terbuang tidak efektif.
"Sekarang kita harus memantau dan mengevaluasi bagaimana pengelolaan dana ini," kata Wakil Gubernur Kalteng, Rudy Rizal Setia Prabujo. "Kita tidak boleh biarkan biaya yang telah disediakan tersebut menjadi semacam 'korporasi' yang tidak berakibat nyata."
Pada diskusi ini juga dihadiri oleh para staf media, yang bertujuan untuk memahami lebih dalam tentang implementasi PAD dan bagaimana dapat meningkatkan efisiensinya. Mereka juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana dana yang telah disediakan dapat digunakan lebih efektif.
Diskusi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya implementasi PAD, serta memberikan solusi yang efektif untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan dana.