Disentil Purbaya, Dedi Mulyadi Siap Cek Ulang Dana Pemda Jabar

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memanggil anak-anak buahnya untuk menanyakan kebenaran terkait polemik dana simpanan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar di perbankan. Pola ini diambil oleh Gubernur karena pertimbangan dana simpanan tersebut sebelumnya dibuka oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).

Sekarang lagi terjadi polemik terkait dana Pemda yang mengendap di bank. Gubernur Jabar ini berjanji untuk melakukan langkah-langkah penanganan secara sungguh-sungguh dan menanyakan kebenaran data tersebut. Dia juga akan bertemu dengan pimpinan Bank Indonesia untuk memastikan apakah data tersebut benar atau tidak.

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa dana simpanan tersebut berasal dari sistem monitoring Bank Indonesia. Ia juga meragukan kemampuan Gubernur Dedi untuk mengakses data perbankan. Sumber data yang dimiliki oleh Purbaya hanya dari Bank Jawa Barat, bukan dari data Bank Indonesia.
 
Sekarang ini kalau ada dana simpanan di bank yang dipalingkahkan orang tahu juga siapa siapa aja yang ikut ambil? Nah, sekarang Gubernur Dedi memanggil anak-anaknya itu untuk cari kebenaran apa lagi. Saya rasa dia baik-baik saja, karena kalau dia malu-malu atau jadi mainan politik, kalau kalau diceritain sama umum di tempat kita tinggal siapa yang ikut bantu dia? Saya ingat kalau ada dana simpanan sebelumnya juga ada skandal, tapi pihak bank dan pemerintah sama-sama ngeluh. Tapi kalau pemerintah mau tahu apa benar atau tidak, kayaknya harus mulai dari sumbernya yaitu Bank Indonesia, kan? Kalau pribadi Gubernur Dedi kayaknya boleh juga cari kebenaran sambil mengatur dana simpanannya, tapi jangan sampai dipaksa orang lain untuk mau ngerti siapa.
 
Pola ini gue suka banget, kalau gubernur langsung bertemu dengan pimpinan bank itu apa kegunaannya? Gue pikir gini, kalau ada masalah tentang dana simpanan, kenapa jangan cari tahu dari sumber utamanya ya? Bank Indonesia, itu bukan hanya 1 bank aja, itu juga perbankan yang terbesar di Indonesia. Gue rasa gubernur Dedi harus lebih teliti lagi sebelum bertindak.
 
Mereka yang menuntut kebenaran harus tahu bahwa kebenaran sering kali berada di sisi yang tidak terlihat 👀. Dan kemudian mereka akan menemukan bahwa kejutan tersebut adalah jawabannya 🤯. Jangan heran jika Gubernur Dedi memilih untuk bertemu dengan pimpinan Bank Indonesia, karena mereka harus menangani 'misteri' tersebut sendiri 💡.
 
Wow 🤯, ini kisah tentang dana simpanan Pemprov Jabar yang kayaknya banyak orang penasaran sih... Gubernur Dedi Mulyadi terus aja membuat kejutan dengan mengadakan rapat dengan anak-anak buahnya untuk menanyakan hal ini. Saya rasa dia ingin klarifikasi tentang apa yang sebenarnya terjadi... Hmm, Tito Karnavian juga sudah jadi seseorang yang penting dalam isu ini, tapi kini Gubernur Dedi Mulyadi yang berjanji akan melakukan penanganan yang lebih serius... Interesting 💡
 
Gubernur Dedi lagi-bagi ya... 🙄 Belum ada satu kasus dana simpanan yang tidak terelakinya, kayaknya dia nggak bisa menunggu sampai kasus-kasus tersebut terjadi sebelum aja beliau harus bertanggung jawab. Dan siap aja ngomong-nyonya tentang kemampuan beliau untuk mengakses data perbankan... like, ya gampeng ngomong ya, tapi apa yang dia lakukan? 🤔
 
Kan, apa yang jadi dengan dana simpanan Pemprov Jabar? Mereka kayaknya tidak bisa juga nih... Sementara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bilang dia ragu-ragu kalau Gubernur Dedi bisa akses data perbankan, tapi aku pikir dia yang nggak bisa lagi. Dan siapa yang membagikan dana simpanan itu? Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian! Jadi, kan siapa yang salah? Kaya gini, Gubernur Dedi harusnya langsung bertemu dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, bukan bertemu aja dengen pimpinan Bank Indonesia. Dan apa yang jadi dengan data Bank Indonesia? Aku pikir Gubernur Dedi sebaiknya tanyanya juga dulu. Kan ini polemik, kan?
 
kembali
Top