Disebut Masuk Grup WA Bareng Nadiem, Begini Pengakuan Najelaa Shihab

Tudingan yang menyebut Najelaa Shihab memang masuk ke dalam grup WhatsApp bersama Nadiem Makarim dan tokoh pendidikan lainnya. Grup tersebut bernama 'Mas Menteri Core Team'.

Namun, kata Najelaa sendiri bahwa beliau tidak pernah ikut membahas tentang persiapan atau perencanaan pengadaan Chromebook. Ia menegaskan bahwa program ini tidak dimasukkan dalam lingkup pekerjaan PSPK yaitu substansi kebijakan pendidikan.
 
Hmm, Najelaa Shihab yang terus muncul di masalah Chromebook ini. Saya rasa beliau harus jujur dulu sendiri ya. Apa benar dia tidak ikut membahas tentang perencanaan Chromebook itu? Lalu mengapa dia tampil seperti "sayap kiri" saat ini?

Saya curiga, mungkin ada sesuatu yang tidak terungkap di balik kehadiran beliau. Mungkin dia sedang mencari kesempatan untuk mempromosikan program pendidikan lainnya yang lebih tepat dan efektif. Saya rasa Najelaa Shihab harus jujur dulu tentang alasan beliau bergabung dengan grup WhatsApp itu, lalu kirimkan informasi yang benar tentang program Chromebook.
 
Aku pikir Najelaa Shihab nggak harus dipujang-ujing lagi. Aku rasa kalau beliau udah jelas kalau beliau tidak ikut diskusi tentang Chromebook, tapi orang lain yang masuk ke grup WhatsApp bersamanya yang udah salah. Menteri Makarim dan tokoh pendidikan lainnya udah kasihan duit nggak? Aku rasa mereka harus jujur juga kalau mereka yang salahan, bukan Najelaa. Aku senang dengerin kabar ini, aku percaya Najelaa Shihab tidak salah, tapi orang lain yang masuk ke grup WhatsApp bersamanya yang udah salah.
 
Hmm, kalau nanti gak ada Chromebook di sekolah, apa aja yang harus kita lakukan? Mungkin gak perlu biaya transportasi lagi, kan? Gue rasa itu ide yang bagus, tapi Najelaa bilang program ini tidak masuk dalam lingkungan pekerjaannya. Makasih, Nadiem Makarim dan teman-temannya bisa bantu dia ngobati hal ini. Tapi gue kira Chromebook bisa buat anak-anak belajar lebih baik, apalagi jika di Indonesia masih banyak yang kurang akses teknologi...
 
Gue penasaran siapa yang bikin konflik ini πŸ€”. Najelaa Shihab bilang dia tidak ikut membahas tentang Chromebook, tapi masih banyak orang yang pikir beliau kudu bertanggung jawab atas kesalahan itu 😐. Gue rasa ada yang salah di sini... Nadiem Makarim bilang beliau sebagai 'Mas Menteri Core Team', tapi gue tahu kalau dia hanya sekedar anggota kelompok, bukan pemimpin πŸ€·β€β™‚οΈ. Dan apa lagi, gue pikir program ini malah ada di lingkup PSPK, bukan ya? Gue rasa Najelaa Shihab punya alibi yang baik, tapi masih banyak orang yang tidak percaya... πŸ™„
 
Pak Najelaa Shihab kayaknya punya alasan yang jujur, nggak ada kataannya ikut membahas tentang Chromebook, itu masuk kesalahpahaman ya πŸ™…β€β™‚οΈ. Saya pikir kalau gini, kita harus fokus pada pentingnya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan sekedar membeli gadget yang mahal 😊.
 
Makanya sih, Najelaa Shihab terus diadu dengan Nadiem Makarim pas kagetnya. Nah, aku pikir kalau dia tidak ikut membahas tentang Chromebook apa-apa artinya dia yang tidak punya tahu tentang program ini. Tapi, sayangnya, itu bukan satu-satunya masalah. Aku juga penasaran kenapa Nadiem Makarim terus menunjukkan koneksi dengan Najelaa Shihab pas dia jadi Menteri Pendidikan. Apa sih tujuan dari itu? Hmm, mungkin ada sesuatu yang tidak terlihat di luar sana... πŸ€”
 
ini masalahnya kok, Najelaa Shihab masih jujur loh, beliau tidak ikut di grup WhatsApp itu. tapi kenapa orang lain masih berbohong? πŸ™„ Mas Nadiem Makarim dan orang-orang lainnya harus jujur apa yang mereka lakukan. ini bukan masalah politik, tapi lebih kepada integritas pribadi. aku pikir Najelaa Shihab benar-benar tidak ada kereluangan dengan Chromebook program itu. tapi masih banyak lagi yang bisa kami ketahui, siapa yang sebenarnya menggerakkan hal ini? πŸ€”
 
[ GIF: seorang anak sederhana sedang mengakali di depan komputer ]

[ emoticon : thinking face ]

[ Meme: " Chromebook masuk ke grup WhatsApp dengan 'Mas Menteri Core Team', tapi ternyata tidak tahu apa itu Chromebook" ]

[gif: Najelaa Shihab berbicara dengan tangan di atas kepala, seperti sedang ngobrol dengan seseorang yang tidak ada ]
 
Hmm, kalau asal Najelaa memang join grup WhatsApp bersama Nadiem Makarim dan tokoh pendidikan, tapi dia bilang nggak ikut membahas tentang Chromebook. Maksudnya apa? Mau diketahui siapa yang benar2 punya rencana untuk program ini. Saya sanya penasaran sih. Apakah ada yang tahu lebih lanjut tentang grup 'Mas Menteri Core Team' yang satu ini? πŸ€”
 
Hai ya aku jadi bingung banget sama Najelaa, mau dipercaya atau bukan πŸ€”. Aku pikir kalau dia bilang dia tidak ikut membahas tentang pengadaan Chromebook itu benar-benar pas, tapi aku juga masih ragu. Ada yang bilang dia memang tidak ikut, tapi aku rasa masih ada yang tidak jelas. Apa dia bisa dipercaya sih? Aku suka denger cerita beliau, tapi kali ini aku malah ragu bagaimana benarannya πŸ€·β€β™‚οΈ. Aku tahu Najelaa itu sudah lama menjadi tokoh pendidikan di Indonesia, tapi aku juga masih ingin tahu pasti apakah dia bilang yang benar atau tidak. Mungkin aku just sekedar penasaran, tapi aku sih ingin tahu jawabannya πŸ€”.
 
😊 itu kalau Najelaa Shihab ikut grup WhatsApp bersama Nadiem Makarim aja, tapi dia bukan yang bikin Chromebook-nya, kan? πŸ˜‚ kamu tahu kalau Nadiem Makarim gue suka nonton film yang luar biasa, tapi kalau dia masuk ke grup WhatsApp itu, dia tidak bisa jelas apa yang dia katakan. tapi aku pikir kalau Najelaa Shihab benar, karena aku tidak percaya kalau dia ikut dalam proses pengadaan Chromebook. πŸ€” aku suka sekaliChromebook, tapi kalau itu masuk ke dalam lingkungan PSPK, maka itu kurang jelas untukku 😊
 
Aku pikir kalau pemerintah harus fokus pada hal yang benar-benar penting untuk pedidikan di Indonesia, gampangnya banget aja! Mereka masih banyak masalah seperti penyebaran pandemi, kualitas gurunya, dan sumber daya sekolah... tapi kayaknya pemerintah lebih fokus pada program-program yang lebih "ikon" buat dipamerkan di media. Chromebook buat anak-anak sekolah aja, tapi apa punya manfaat untuk keluarga biasa-biasa aja? Aku rasa lebih baik kalau biaya yang diinvestasikan buat pendidikan kita fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti meningkatkan kualitas gurunya dan sumber daya sekolah. Mungkin kalau gurunya bisa menjadi ahli, anak-anak kita akan lebih mudah mendapatkan kesempatan di dunia kerja nanti... πŸ€”πŸ’‘
 
Aku pikir pemberian Chromebook itu gampang, tapi sebenarnya ada banyak proses yang di jalani di balik layar πŸ€”. Kalau Najelaa bilang tidak ikut membahas tentang perencanaan pengadaan chromebook, maka bisa jadi ada orang lain yang lebih akrab dengan masalah itu 😊. Aku ingat kalau Mas Menteri sebelumnya sudah berbicara tentang pentingnya digitalisasi pendidikan, tapi apa benar-benar program ini bisa dijadikan sebagai contoh keberhasilannya? πŸ€·β€β™‚οΈ Aku rasa perlu ada lebih banyak informasi tentang bagaimana Chromebook itu dimasukkan dalam program ini, dan siapa yang benar-benar mengantaranya πŸ’‘.
 
Loh, apa yang terjadi dengar kabar kalau mas Najelaa Shihab jadi bagian dari grup WhatsApp bersama mas Nadiem Makarim dan tokoh pendidikan lainnya? Mungkin ada yang curiga juga... πŸ€” Mas Najelaa bilang tidak pernah ikut membahas tentang pengadaan Chromebook, tapi mas Nadiem bilang dia sudah terlibat. Saya penasaran siapa yang benar dan siapa yang salah. Hmm, ini pasti makin menarik lagi... πŸ“Š
 
AKU RASA NASI NJELAA MAKARIM MAU MANGGILAH NADIEM MAKARIM YA! APA KIRI NADIEM GANTI NYA AJA NGOMONG DENGAN NJELAA DIBAWAH TOPIK PENGADAAN CHROMEBOOK? APAKIRA NJELAA BAGAI KORBANNYA? AKU YAKNI NGELUTUTNYA AJA NJELAA DIPROSES YA!
 
Saya curious banget siapa ya Nadiem Makarim dan Najelaa Shihab? Siapa punya peran di dalam grup WhatsApp itu? Saya pikir Chromebook itu bagus banget untuk anak-anak sekolah, tapi saya tidak tahu apakah ada masalah dengan program ini. Saya coba lupa apa aja PSPK yaitu? Apakah itu seperti program sara pendidikan? Saya rasa perlu cari informasi lebih lanjut tentang Chromebook dan program ini. Saya juga ingin tahu siapa yang membagikan ide di grup WhatsApp itu. Saya penasaran! πŸ€”πŸ’»
 
kembali
Top