Dirut LPDP Ungkap Alasan Kuota Penerimaan Dibatasi Jadi 4.000

Presiden Prabowo Subianto memperbarui kebijakan LPDP (Lembaga Penelitian dan Pengembangan) terkait kuota penerimaan beasiswa, menurut sumber yang dekat dengan lembaga tersebut. Menurut informasi yang diterima, pemerintah akan membatasi kuota penerimaan beasiswa hingga 4.000 orang setiap tahun.

Kebijakan ini dianggap sebagai upaya untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia dan mencegah penyebaran beasiswa secara tidak terkendali. Namun, banyak mahasiswa dan calon pendidik yang khawatir dengan kebijakan ini, karena mereka berpendapat bahwa jumlah kuota yang diizinkan tidak cukup untuk menampung permintaan yang tinggi.

"Kebijakan ini akan mempengaruhi banyak kalangan, terutama mereka yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang kurang mampu," kata seorang mahasiswa yang ingin dirinya tidak diidentifikasi. "Apa artinya kita harus persaingan sangat ketat untuk mendapatkan beasiswa ini?"

Sumber LPDP menyatakan bahwa kebijakan ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas penerima beasiswa dan mengurangi biaya operasional lembaga. Namun, banyak yang berpendapat bahwa kebijakan ini akan lebih memungkinkan institusi pendidikan untuk menentukan tujuan mereka sendiri dan tidak harus bergantung pada bantuan luar.

Pengumuman ini akan membawa dampak bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri atau ingin menerima beasiswa dari LPDP. Mereka dianjurkan untuk memeriksa kembali kebijakan dan syarat penerimaan beasiswa secara teratur, agar tidak ada kesalahpahaman.
 
heya gan, aku rasa kebijakan ini kurang bijak ya? kalau jadi 4k orang saja yang bisa menerima beasiswa itu gimana lagi nih kalangan yang kurang mampu diharapkan harus persaingan ketat nggak? aku pikir lembaga pendidikan harus lebih peduli dengan kemampuan mahasiswanya bukan?

dan sih apa artinya harusnya bergantung pada bantuan luar aja? apa tidak bisa jadi program yang lebih inklusif dan memberikan kesempatan bagi semua orang tanpa memandang latar belakang mereka? aku rasa itu yang seharusnya di prioritaskan bukan cuma tentang optimalkan penggunaan sumber daya ya
 
gak percaya sih apa artinya nih makin sulit cari beasiswa... kalau sekarang jadi 4k orang yang bisa menerima beasiswa aja, itu nggak adem... siapa yang udah coba cari beasiswa? tau aja bagaimana prosesnya... kayaknya harus ada cara lain untuk membuat kualitas penerimaan beasiswa lebih baik, gak usah batasi kuota...
 
aku penasaran sih mengapa pemerintah harus membatasi kuota penerimaan beasiswa seperti ini... aku pikir kalau itu membuat mahasiswa yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri atau mendapatkan bantuan lebih sulit... tapi mungkin itu bisa mengurangi biaya operasional lembaga dan meningkatkan kualitas penerima beasiswa... tapi aku rasa itu bukan solusi yang tepat untuk masalah ini...
 
aku pikir itu benar-benar ironis sih... kalau kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan, tapi malah membatasi akses beasiswa untuk mahasiswa yang paling membutuhkannya 🤔. aku rasa ini bikin mahasiswa berjuang lebih keras lagi, padahal yang mereka butuhkan adalah dukungan dan kesempatan yang adil. perlu diingat bahwa pendidikan bukan hanya tentang ujian-ujian, tapi juga tentang memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk berkembang secara holistik 👍.
 
kira-kira aku tahu apa yang akan terjadi kalau kuota beasiswa LPDP ini dibatasi sampai 4.000 orang setiap tahun... aku pikir itu salah strategi. kalau kita ambil contoh dari budaya Jawa, kita tahu bahwa kerja sama dan persahabatan adalah kunci. jadi mengapa kita harus membuat perbedaan antara orang yang mendapatkan beasiswa dan yang tidak? aku ingin melihat bagaimana mereka akan menentukan siapa yang layak mendapatkan beasiswa... tapi kalau kuota terbatas, aku khawatir ada mahasiswa yang kurang mampu atau memiliki kesempatan yang tidak sama dengan saudara-saudaranya.
 
kira-kira ini apa yang terjadi dengan beasiswa di Indonesia? sekarang jadi kompetisi sangat ketat ya, siapa yang bisa menangkan beasiswa itu? tapi sayangnya kalau mahasiswanya yang berasal dari latar belakang kurang mampu gak bisa mencicipi kesempatan ini. pemerintah harus lebih teliti dalam merancang kebijakan ini ya, jangan jadi siapa yang kalah pasti gak mendapatkan beasiswa.
 
Kebijakan ini benar-benar membuat aku penasaran, apa maksudnya kalau kita harus persaingan sangat ketat untuk mendapatkan beasiswa? Sebelumnya, kita udah dilarang untuk berseliseo dengan orang yang kaya karena permasalahan korupsi, tapi sekarang gini... apakah ini adalah contoh lagi bagaimana cara pemerintah membatasi akses bagi mereka yang kurang mampu? Aku rasa ini bisa membuat banyak mahasiswa merasa frustrasi dan kesal.
 
omong omongan ini kayaknya bikin mahasiswanya ngeluh... 4k kuota bisa?? sih kayak gak cukup untuk mahasiswanya yang punya potensi besar di luar negeri 🤣📚
 
aku pikir ini gampang banget sih, kalau bukan kita lihat perspektif dari LPDP sendiri dulu, nanti aja kita tahu sebenarnya apa yang maksudnya dengan "optimalkan penggunaan sumber daya" di mana. tapi aku rasa kebijakan ini agak ambigu, gimana kalau saya ada prioritas untuk memperoleh beasiswa yang lebih banyak lagi? kalau bukan, itu artinya kita harus setengah mati sih? aku ingat saat ini masih banyak mahasiswa yang belum punya pekerjaan di bidangnya, apalagi yang lulus S1 dan ingin melanjutkan ke master. gimana aja nanti kita berbagi "kuota" beasiswa, sih?
 
Hmm, kebijakan ini nih memang agak mengecewakan, nggak? Jadi sekarang mahasiswa harus persaingan gila buat mendapatkan beasiswa, kayaknya tidak adem. Kita punya banyak mahasiswa yang masih kurang mampu, apa artinya kita harus makin suka banget sih persaingan?
 
aku rasa ini makin jelas bagaimana birokrasi gini di Indonesia... kalau mau optimalkan penggunaan sumber daya tentu harus menyesuaikan dengan kondisi kebutuhan masyarakat, tapi sekarang lagi bikin kuota penerimaan beasiswa terbatas aja... siapa yang akan dipilih? siapa yang tidak? ini gini kalau kita punya pemerintah yang dekat dengan masyarakat, tapi sekarang lagi jauh dari itu.
 
ini kebijakan yang penting banget, tapi sih aku khawatir bukan masalah penggunaan sumber daya, tapi kalau mahasiswa banyak yang harus persaingan ketat untuk mendapatkan beasiswa. gimana caranya kalau mereka yang kurang mampu? kayaknya pemerintah harus mempertimbangkan lagi, apakah ada cara lain untuk meningkatkan kualitas dan tidak membuat lebih sulit bagi orang-orang yang membutuhkan bantuan.
 
aku pikir itu wajar banget nih. kalau kita lihat, jutaan mahasiswa lagi-lagi harus berlomba-lomba untuk mendapatkan beasiswa yang begitu kompetitif. tapi apa salahnya? jika pemerintah ingin mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mencegah penyebaran beasiswa secara tidak terkendali, maka kebijakan ini tidak salah. tapi apa kira-kira ada kemungkinan untuk meningkatkan kuota penerimaan beasiswa lagi nanti? kalau tidak, mungkin kita harus lebih cermat dalam memilih tujuan pendidikan kami sendiri, bukan bergantung pada bantuan luar. dan saya harap mahasiswa-mahasiswi yang akan dipengaruhi oleh kebijakan ini bisa tetap optimis dan mencari solusi yang tepat untuk diri mereka sendiri 💡
 
🤔 aku pikir kebijakan ini perlu diubah, tapi juga pengertinya pas. kalau nanti mahasiswa harus persaingan ketat untuk mendapatkan beasiswa, tapi juga tidak adil ya kalau mereka yang kurang mampu tidak bisa menerima bantuan. aku rasa ada keseimbangan yang harus ditemukan disini. misalnya, kuota penerimaan beasiswa boleh di tambah lagi, tapi juga harus ada syarat dan ketentuan yang lebih spesifik, sehingga mahasiswa bisa lebih yakin dan tidak terkejut nanti. 🤝
 
kaya gini apa lagi nih? mau membatasi kuota beasiswa itu berarti siapa yang mau nanti duduk di dapur. mahasiswanya kalau bisa saja ada kualitasnya bukan sekedar nomor. tapi biar jangan terjadi kesalahpahaman kayaknya harus diperiksa2 ya, tapi nggak percaya apakah 4000 orang itu sudah cukup.
 
Aku pikir gak masuk akal kalau pemerintah mau mengurangi kuota penerimaan beasiswa hingga 4.000 orang. Kalau aku benar-benar ingin melanjutkan studinya di luar negeri, aku harus bersaing dengan ribuan orang lain! Bayangkan kalau aku cuma bisa menerima beasiswa karena aku punya kemampuan 'khusus' dalam mencari kesalahan kebijakan . Aku rasa kalau pemerintah mau mengurangi kuota itu nanti gak akan membuat mahasiswa yang benar-benar membutuhkan bantuan beasiswa ini lebih puas. Saya tahu, pemerintah udah punya rencana untuk meningkatkan kualitas penerima beasiswa, tapi aku pikir aku harusnya mendapatkan beasiswa karena aku benar-benar ingin belajar, bukan karena aku 'smart' dalam mencari cara .
 
Aku pikir kebijakan ini di luar jangkauan aku. 4.000 orang? Itu masih banyak banget untuk dijadikan kriteria. Bagaimana kalau kita buat kriteria yang lebih spesifik, misalnya dari daerah tertentu atau memiliki potensi tertentu? Maka nanti biaya operasional LPDP tidak terlalu besar dan tidak ada yang kecewa.
 
gak jelas banget sih nih, kalau wanna optimalisasi sumber daya, kenapa gak bisa coba biaya operasional sendiri? kayaknya ini hanya cara untuk mengurangi kuota, tapi nggak ada solusi yang jelas. apa artinya mahasiswa harus persaingan ketat, itu tidak adil banget. dan kalau ingin meningkatkan kualitas penerima beasiswa, kenapa gak coba menambah biaya operasional, bukannya lebih efisien? kayaknya ini hanya cara untuk mengurangi kuota, tapi nggak ada solusi yang jelas... 🤔
 
Pagi-nya si Pengamat Lansia 🌞👴💡. Ternyata Presiden Prabowo lagi-lagi memperbarui kebijakan LPDP. Aku rasa ini boleh dibicarakan dari sudut pandang mahasiswa lansia seperti aku sendiri. Kita tahu kalau beasiswa itu sangat penting, tapi gimana kalau kita harus persaingan sangat ketat untuk mendapatkan? Aku khawatir banyak yang tidak akan bisa memenuhi kriteria penerimaan beasiswa, seperti orang tua yang tidak mampu membayar biaya hidup mahal. Kita perlu ada solusi lain yang lebih adil dan menguntungkan semua kalangan, bukan hanya beberapa. Sumber daya kita harus dihemat dengan bijak, tapi juga harus ada jaga-jaga untuk mereka yang membutuhkannya. Aku harap pemerintah bisa mencari kompromi dan membuat kebijakan yang lebih baik lagi nanti. 🤔💬
 
kembali
Top