BPJS Kesehatan dirut utuh, antrean lama siapa? Saat ini BPJS Kesehatan, lembaga asuransi kesehatan terbesar di Indonesia, sedang mengalami kerugian besar akibat penundaan pembayaran dan pengeluaran yang tidak tepat. Hal ini menyebabkan banyak orang yang membutuhkan bantuan medis tidak bisa menerima layanan yang mereka butuhkan.
Dirut BPJS Kesehatan, Prof Ali Ghufron Mukti, mengakui bahwa kesalahan-kesalahan tersebut terjadi karena faktor internal dan eksternal. "Saya bersyukur dapat menjadi Dirut BPJS Kesehatan di tengah-tengah kekacauan ini", katanya.
Namun, Prof Mukti juga berharap bahwa antrean lama yang sudah ada tidak menjadi kesempatan untuk menilai diri dan memperbaiki sistem. "Saya harap tidak ada orang yang menggunakan kesempatan ini untuk mengambil hak-haknya sendiri", katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, BPJS Kesehatan telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan transformasi digital. Namun, masih banyak yang perlu diperbaiki agar sistem jaminan kesehatan Indonesia bisa diakui dunia.
BPJS Kesehatan juga telah dipilih sebagai salah satu contoh bagi lembaga-lembaga asuransi kesehatan lain di Indonesia untuk dijadikan sebagai model pengelolaan. Hal ini menunjukkan bahwa BPJS Kesehatan memiliki potensi besar dalam meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia.
Tapi, untuk menjadi contoh internasional seperti lembaga-lembaga asuransi kesehatan lain yang telah dipilih untuk menerima hadiah Nobel, masih banyak yang perlu diperbaiki. Prof Mukti berharap bahwa BPJS Kesehatan bisa menjadi contoh bagi Indonesia dan dunia untuk dijadikan sebagai model pengelolaan sistem jaminan kesehatan.
Dirut BPJS Kesehatan, Prof Ali Ghufron Mukti, mengakui bahwa kesalahan-kesalahan tersebut terjadi karena faktor internal dan eksternal. "Saya bersyukur dapat menjadi Dirut BPJS Kesehatan di tengah-tengah kekacauan ini", katanya.
Namun, Prof Mukti juga berharap bahwa antrean lama yang sudah ada tidak menjadi kesempatan untuk menilai diri dan memperbaiki sistem. "Saya harap tidak ada orang yang menggunakan kesempatan ini untuk mengambil hak-haknya sendiri", katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, BPJS Kesehatan telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan transformasi digital. Namun, masih banyak yang perlu diperbaiki agar sistem jaminan kesehatan Indonesia bisa diakui dunia.
BPJS Kesehatan juga telah dipilih sebagai salah satu contoh bagi lembaga-lembaga asuransi kesehatan lain di Indonesia untuk dijadikan sebagai model pengelolaan. Hal ini menunjukkan bahwa BPJS Kesehatan memiliki potensi besar dalam meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia.
Tapi, untuk menjadi contoh internasional seperti lembaga-lembaga asuransi kesehatan lain yang telah dipilih untuk menerima hadiah Nobel, masih banyak yang perlu diperbaiki. Prof Mukti berharap bahwa BPJS Kesehatan bisa menjadi contoh bagi Indonesia dan dunia untuk dijadikan sebagai model pengelolaan sistem jaminan kesehatan.