Dirjen Pemasyarakatan Larang Handphone Masuk Area Lapas

Direktur Jenderal Pemasyarakatan mengutuskan larangan handphone masuk ke dalam Lapas.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan oleh tahanan dan pengaruhnya bagi penjaga lapas.
Berdasarkan hal tersebut, Direktur akan menyediakan layanan telepon khusus di seluruh Lapas yang memungkinkan warga binaan dapat berkomunikasi dengan keluarganya.
Direktur juga mengingatkan bahwa ada kasus penipuan yang dilakukan oleh warga binaan melalui handphone.
Kemudian, Direktur menegaskan larangan tersebut tidak hanya berlaku bagi tahanan, tetapi juga terhadap petugas dan pengunjung Lapas.
Direktur juga mengutuk persoalan narkotika di dalam Lapas dan menyuruh para petugas untuk menjaga Lapas secara utama bebas dari narkoba.
 
Lupa aja kalau apa-apa yang terjadi di dalam prasun 🤦‍♂️. Maksudnya, lupa banget kalau direktur pemasyarakatan gak mau handphone masuk ke prasun lagi. Makanya mereka punya layanan telepon khusus ya... untuk warga binaan bisa ngobrol dengan keluarganya. Tapi gimana kalau si warga binaan ini suka ngobrol dengan orang lain? Gimana kalau dia kecanduan chatting? 🤔

Aku pikir ini salah strategi. Membuat warga binaan hanya bisa berkomunikasi dengan keluarganya sendiri, gak bakal ada yang jadi teman di dalam prasun. Dan siapa tahu, mungkin ada yang bisa membantu mereka ngatasi masalah seperti itu. Tapi ya, direktur juga ingatkan tentang penipuan melalui handphone... dan kasus narkotika di prasun. Maksudnya, mereka harus menjaga lapas bebas dari narkoba. Keren deh! 🤝
 
ini gak jelas, siapa yang bilang larangan handphone masuk ke lapas itu baik? kayaknya itu cuma cara untuk memantau tahanan lebih dekat aja, tapi bagaimana kalau ada yang lagi buat uang ilegal atau main game dengan keluarga di luar? gak jelas sih caranya mereka bisa memastikan tidak ada yang melawan peraturan. dan siapa yang bilang ini hanya untuk tahanan, petugas lapas juga harus nggak punya handphone kan? dan apa dengan para pengunjung lapas yang nggak bisa ngobrol sama keluarga mereka? gak adem deh caranya memastikan tidak ada penipuan atau narkoba di lapas...
 
Aku pikir ini gampang banget nih, tapi setelah ngobrol dengan beberapa teman di Lippo Cikuit, aku tahu bahwa bener-bener ada kasus penipuan yang dilakukan oleh warga binaan melalui handphone 😱. Tapi, aku masih ragu-ragu apa yang sebenarnya happen di dalam Lapas, karenanya aku masih percaya bahwa mereka punya rencana untuk memastikan semua tahanan jadi baik-baik saja 🤔. Aku juga senang sekali Direktur ngegantungkan telepon khusus untuk warga binaan, biar keluarganya bisa ngobrol sama sama 😊. tapi aku masih curiga, apa yang sebenarnya target dari larangan ini? 🤷‍♂️
 
aku penasaran sih apa kebijakan ini bakal bagus ato tidak... aku pikir kalau tidak ada handphone, tahanan akan lebih fokus di tempatnya... tapi juga bisa jadi mereka akan merasa kesepian... mungkin disarankan untuk memberikan layanan telepon khusus itu, so kalau tahanan mau ngobrol sama keluarganya, ya udah bisa... tapi aku khawatir kasus penipuan yang terjadi sebelumnya bakal kembali... dan aku juga pernah denger narkotika di dalam Lapas, itu bukan masalah yang sederhana... harus diantisipasi sih bagaimana caranya mencegahnya...
 
Wah, kayaknya Direktur Jenderal Pemasyarakatan mau ngatur-aturan lagi deh... Tapi siapa tahu, mungkin ini juga bisa membantu warga binaan jadi lebih fokus pada penjara-nye di dalam. Aku rasa ini gampang banget untuk diikuti, apa kebanyakan tahanan yang suka main handphone? Nah, mungkin ini juga bisa membuat mereka lebih sibuk dengan latihan atau sesi pembelajaran... Tapi siapa tahu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan gak bisa salah, nih... Mereka udah mengutuskan larangan handphone di Lapas!
 
Gue pikir kalau banjir nirkomunikasi di dalam lapas itu nggak bisa mencegah penyalahgunaan handphone. Gue bayangkan jika tahanan bisa langsung ngobrol dengan keluarganya via whatsapp, gue rasa mereka akan makin semangat bikin kesalanan! 🤦‍♂️

Tapi, siapa tahu banjir nirkomunikasi itu bisa mencegah penipuan dan apa-apa kejahatan lain. Gue juga paham bahwa ada kasus yang serius di dalam lapas, tapi gue pikir penting juga buat memberikan layanan telepon khusus agar warga binaan bisa berkomunikasi dengan keluarganya.

Gue juga harap Direktur bisa membantu mencegah narkotika masuk ke dalam lapas. Narkotika itu nggak cuma membahayakan tahanan, tapi juga membahayakan masyarakat luas 🚫.
 
Maksudnya gak bisa ngeliat handphone di dalam lapas, kayaknya ini buat semestinya kan? Kalau ada tahanan yang mau nggabul kebenaran dan cedera orang lain, dia harus tahu bahwa ada konsekuensi. Tapi aku pikir kalau punya layanan telepon khusus, itu bukan solusi. Yang penting buat penjaga lapas adalah menjaga keselamatan semua orang di dalam lapas, termasuk warga binaan.
 
Aku pikir ini kebijakan yang tepat banget! Lagi-lagi Direktur memang sudah melakukan banyak upaya untuk mengusir penipu dan tahanan yang tidak berdisiplin di dalam lapas. Tapi, aku rasa ada cara lain juga untuk mencegah penyalahgunaan handphone di dalam lapas, misalnya dengan memberikan pelayanan informasi yang lebih baik kepada warga binaan tentang bahaya penipuan dan manfaat dari kehadiran layanan telepon khusus. Aku juga setuju dengan Direktur untuk mengutuk persoalan narkotika di dalam lapas, tapi aku harap para petugas tidak hanya memantau, tapi juga memberikan bantuan kepada mereka yang benar-benar membutuhkannya. 🤝🌟
 
Saya penasaran kenapa direktur pemerintah mau banjirin larangan handphone masuk ke lapas lagi. Kita semua tahu kalau gak ada handphone, tahanan aja makin sulit hubungi keluarga loh! Apalagi kalau terjadi kasus penipuan seperti yang direkam oleh BocorNews, dimana warga binaan itu suka ngobrol gengsi sama gengsi aja. Saya rasa apa yang perlu diintegrasikan bukan larangan handphone saja, tapi juga kualitas layanan inside lapas yang kurang baik lagi! 🤔
 
Lazimnya pemerintah mau banteras hal yang penting dengan larangan aja, kalau handphone masuk ke lapas itu apa lagi konsekuensi dari itu? Kita lihat kasus penipuan warga binaan melalui handphone, jadi cara buat caranya kan dengan larangan handphone? Tapi aku pikir ada hal lain yang penting banget, yaitu persoalan narkotika di dalam lapas. Itu yang harus diprioritaskan, lalu kita lagi masalah handphone aja. Dan kalau Direktur mau menyediakan layanan telepon khusus, itu apa kegunaan? Jadi siapa yang akan menggunakannya?
 
Oke, gue penasaran kenapa direktur lusin larangan handphone masuk ke dalam lapas. Mungkin karena kalau tahanan bisa ngobrol dengan keluarga mereka via handphone, mereka akan semakin rileks aja, kan? Tapi, benar-benar ada kasus penipuan yang dilakukan oleh warga binaan melalui handphone, itu benar. Mungkin direktur ingin mencegah hal seperti itu terjadi lagi. Tapi, gue punya pikiran bahwa larangan ini juga bisa jadi cara direktur untuk mengontrol apa yang bisa tahanan lakukan di dalam lapas. Kalo ada narkoba di dalam lapas, itu bukan masalah hanya dengan larangan handphone aja, tapi direktur sudah menyinggung hal tersebut...
 
Gue think banjir handphone masuk ke lapas kayaknya nggak peduli siapa, tahanan, petugas, atau pengunjung. Kenapa gue punya ide deh sih, kalau gue ada teman di lapas, aku aja nggak bisa berkomunikasi dengannya. Kita bisa banget! Saya rasa Direktur Jenderal Pemasyarakatan gue paham ngerjain masalah ini, tapi siapa tau ada cara yang lebih baik untuk mencegah penyalahgunaan handphone di lapas. Mungkin kalau mereka berikan layanan telepon khusus yang lebih aman, seperti aplikasi yang bisa dihubungin dengan sistem keamanan lapas. Gue rasa itu masuk akal!
 
Gue pikir ini gampang banget sih! Kenapa lagi dibutuhkan larangan handphone masuk ke Lapas? Sekarang aja mereka punya layanan telepon khusus, apa lagi yang dibutuhkan? 🤔 Selain itu, Direktur juga harus fokus pada persoalan narkotika di dalam Lapas, bukan cuma handphone! 😂
 
Gue pikir ini gede banget, larangan handphone di lapas kayaknya tidak efektif. Tapi ya, saya paham kalau tujuannya buat mencegah penyalahgunaan dan pengaruh negatif dari tahanan. tapi, bagaimana kalau ketika ada kasus emosi atau darurat? gue rasa keterbatasan telepon khusus itu tidak cukup untuk menyelesaikan masalah seperti itu. dan siapa yang bilang bahwa warga binaan bukan punya hak untuk mengakses teknologi modern, kayaknya ada kesan diskriminatif aja.
 
kembali
Top