Diplomasi Jembatani Perbedaan demi Masa Depan Lebih Damai
Dunia yang terus berubah ini membutuhkan komitmen empati, dialog, dan kerja sama global untuk menjaga harmoni antarbangsa. Konflik dan krisis di seluruh dunia mengingatkan kita betapa rapuhnya persatuan, serta pentingnya membangun saling pengertian. Diplomasi sejati bukan sekadar proses negosiasi, melainkan upaya tulus untuk menjembatani perbedaan dan bekerja bersama demi masa depan yang lebih damai dan berkelanjutan.
"Topik ini terasa sangat relevan saat ini, di tengah dunia ketika setiap secercah harapan seolah selalu diikuti oleh tragedi yang lebih besar. Kekhawatiran saya bukan hanya bagi mereka yang hidup di masa kini, melainkan juga bagi kita semua yang akan mewarisi masa depan," kata Abimanyu Satyo Hutomo, Sekretaris Jenderal HSMUN 2025.
"Kita calon pemimpin dunia masa depan. Karena itu, tanggung jawab untuk memperbaiki dunia berada di pundak kita semua."
Dunia yang terus berubah ini membutuhkan komitmen empati, dialog, dan kerja sama global untuk menjaga harmoni antarbangsa. Konflik dan krisis di seluruh dunia mengingatkan kita betapa rapuhnya persatuan, serta pentingnya membangun saling pengertian. Diplomasi sejati bukan sekadar proses negosiasi, melainkan upaya tulus untuk menjembatani perbedaan dan bekerja bersama demi masa depan yang lebih damai dan berkelanjutan.
"Topik ini terasa sangat relevan saat ini, di tengah dunia ketika setiap secercah harapan seolah selalu diikuti oleh tragedi yang lebih besar. Kekhawatiran saya bukan hanya bagi mereka yang hidup di masa kini, melainkan juga bagi kita semua yang akan mewarisi masa depan," kata Abimanyu Satyo Hutomo, Sekretaris Jenderal HSMUN 2025.
"Kita calon pemimpin dunia masa depan. Karena itu, tanggung jawab untuk memperbaiki dunia berada di pundak kita semua."