Di Forum G20, Wamen LH Desak Kemudahan Akses Dana Iklim Bagi Negara Berkembang

Indonesia Mendorong Akses Dana Iklim Bagi Negara Berkembang Tanpa Membebani Utang

Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono mendorong agar pendanaan iklim dapat diakses secara mudah oleh semua negara, tanpa membebani utang. Dia mengatakan, Indonesia menyerukan agar pendanaan iklim harus dapat diakses oleh negara berkembang dengan risiko rendah dan tidak timbul beban utang bagi mereka.

Diaz Hendropriyono juga menyampaikan bahwa untuk mencapai target iklim yang telah dikomitmenkan ke dunia internasional, diperlukan pendanaan yang cukup signifikan. Dari kebutuhan USD 285 miliar, Indonesia hanya bisa membiayai sekitar 16% itu.

Untuk menutup kesenjangan pendanaan tersebut, Diaz menekankan pentingnya dukungan dari komunitas internasional, khususnya dorongan bagi negara-negara maju untuk memenuhi komitmen mereka dalam membantu negara berkembang. Dia juga menyerukan agar New Collective Quantified Goal (NCQG) dapat segera dioperasionalkan dengan memprioritaskan instrumen yang tidak menimbulkan utang, dukungan terhadap prinsip loss and damage, serta alokasi yang adil bagi negara-negara kepulauan kecil dan negara-negara kurang berkembang.

Diaz Hendropriyono juga menekankan pentingnya pengakuan G20 bahwa bahan kimia berbahaya berdampak secara tidak proporsional terhadap negara-negara berkembang, termasuk melalui ekspor lintas batas ilegal.
 
Aku rasa ini semua hanya liputan dari goresan yang sama yang selalu diputar oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Kalau kan ada USD 285 miliar yang dibutuhkan, berarti artinya kita harus mengutang uang atau apa? Seperti yang aku katakan sebelumnya, ini semua hanya cara untuk memuaskan para pejabat dan korupsi yang tidak akan pernah tumpul. Dan apa yang menjadi sasaran mereka? Membuat Indonesia terus dalam keadaan tertimpa bahaya iklim tanpa ada solusi yang nyata. Aku rasa dia hanya ingin membuat Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara berkembang agar mereka tidak bisa mengakses dana iklim secara mudah, seperti itu apa? 🤔
 
Maksud dia apa? Siapa yang bilang Indonesia harus membayar utang untuk mendapatkan pendanaan iklim? Dulu kalinya, kita punya program yang cukup baik kayaknya, tapi kini semua tentang tekanan dan kebutuhan... Saya ingat masa lalu ketika pemerintah Indonesia bisa melakukan hal-hal yang positif untuk masyarakat tanpa harus meminta bantuan dari luar. Sekarang, semuanya tentang negara-negara maju dan apa yang mereka inginkan... Tapi, saya tidak percaya kalau pendanaan iklim harus membawa beban utang kepada negara berkembang.
 
gak paham sih apa arti dari "risk rendah" nih, apakah bermakna bahwa kalau kita mengambil pinjaman iklim, kita tidak akan kehabisan uang nanti? 🤔 karena saya lihat artikel ini, Indonesia benar-benar ingin membantu negara-negara berkembang dengan pendanaan iklim, tapi apa itu komitmen internasional yang mereka maksudin? dan siapa-siapa yang akan membantu mereka? 😕
 
Udhahiana pendanaan iklim nih kaya penting banget, tapi gimana kalau ada yang gini: apa sih dengan utang yang terus bertambah? Kalau kita mau mendorong akses dana iklim baginya, pasti kita juga harus berani mengatur dulu utang kita sendiri. Duh, kayaknya perlu diingat.
 
aku rasa biar gini, kalau kita nanti negara-negara berkembang bisa ikut ikuti aksi penanganan iklim tanpa harus terlalu banyak utang. aku rasa itu penting banget agar mereka bisa ikut berkontribusi pada targets iklim global 😊. tapi, perlu diwaspadai juga jangan terjadi ketergantungan, biar mereka tidak terlalu bergantung pada bantuan luar 🤔.
 
Gue pikir kalau ini salah jalan, pendanaan iklim harus dapat diakses oleh semua negara dengan mudah tapi juga harus ada aturan yang kuat agar tidak ada negara yang hanya meminjam uang tanpa berinvestasi. Kalau begitu aja, negara berkembang juga bisa meliput kesenjangan ini dan tidak terjebak dalam utang yang besar.
 
gila banget aja kalau kita mau memberikan Dana Iklim kepada negara berkembang tanpa ada kewajiban utang. aku rasa harus ada syarat agak susah bisa diterima, misalnya meminjam dari bank dengan bunga yang terjangkau atau kredit yang mudah diamanatkan. jadi tidak perlu utang yang berlebihan dan beban besar untuk negara berkembang.
 
gak bisa percaya aja sih, kan ada yang bilang bahwa pendanaan iklim harus diakses oleh semua negara tanpa membebani utang... tapi gimana caranya nih? kita udah hutang banyak banget dengan belanjaan tahunan untuk kebutuhan pokok dan lain-lain, jadi siapa yang akan membantu kita lagi? aku rasa pemerintah itu konyol banget. dan dia bilang 16% aja bisa dilakukan oleh indonesia, tapi aku tahu kalau itu belum cukup. kita udah harus menghadapi konsekuensi iklim di Indonesia sendiri, siapa yang akan membantu kita?
 
gampang banget ya! kalau mau bantu negara-negara kecil yang belum bisa mengontrol polusi udara dan limbah, kita harus siap memberikan bantuan. tapi nggak boleh cuma-cuma aja, kan? kita harus bisa mengatur agar bantuan itu tidak membuat utang mereka bertambah. mungkin kita bisa bikin konsep program yang lebih baik, seperti program swadaya bersama antara negara-negara maju dan kecil. kalau kita kerjasama, pasti bisa mencapai tujuan iklim yang kita inginkan! 🌎💪
 
omong omong, kalau mau mendorong akses dana iklim bagi negara berkembang tanpa utang, apa kira2 benda itu bisa jadi realistis ? sekarang Indonesia udah diutamakan banyak dana iklim dan masih punya utang yang cukup besar. kayaknya harus ada prioritas dulu, misalnya dari mana nanti akan mendapatkan dana tersebut? dan siapa yang akan membantu menyelesaikannya utang yang sudah ada. kalau semuanya tergantung pada komunitas internasional, makanya perlu diawasi agar tidak jadi kewarganegaraan kita yang harus membayar harga tersebut 🤑
 
Gue pikir kalau pendanaan iklim itu harus bisa diakses semua negara, terutama yang masih muda dan belum banyak punya uang. Jadi kan kalau mereka bisa mendapatkan bantuan dari luar, mereka bisa lebih cepat bangun dan tidak jadi masalah sama sekali. Tapi sih gue juga pikir, penting banget kita harus fokus pada hal itu agar kita bisa mencapai target iklim kita sendiri. Kita harusnya juga menyerukan agar negara-negara maju memberikan bantuan yang lebih banyak dan tidak terlalu memikirkan apa yang mereka bayar nanti.
 
Kalau mau tolong, giliran Indonesia buat daftar yang benar 😊. Sementara itu, negara-negara maju harus tahu kalau mereka udah kaya banget, jadi kenapa harus tolong? Pokoknya, kita semua harus bekerja sama untuk mencapai target iklim ya 🌎. Tapi, perlu diingat, kita juga harus waspada terhadap bahan kimia berbahaya yang mengancam kehidupan kita, jadi kita harus pastikan ada pengawasan yang ketat ⚠️.
 
Kalau mau ngomong soal iklim, gue pikir penting banget kalau negara-negara berkembang bisa akses dana iklim tanpa harus terjebak utang. Gue ingat ada pernyataan dari Presiden Jokowi kalau Indonesia udah kehilangan sekitar 30% potensi GDP karena perubahan iklim, sih... 😱

Gue rasa dia Diaz Hendropriyono benar-benar berhati-hati, dia mengutamakan agar negara-negara berkembang bisa mendapatkan bantuan tanpa harus terjebak di dalam utang. Gue setuju, karna kalau begitu mereka udah terjebak, pasti tidak bisa bangun ekonomi mereka. 🤔

Tapi, gue rasa perlu ada langkah tambahan agar negara-negara berkembang bisa mendapatkan bantuan yang adil dan tidak menimbulkan utang. Misalnya, bisa saja ada program bantuan iklim yang lebih spesifik dan fokus pada kebutuhan sebenarnya mereka, bukan hanya berdasar pada prioritas negara-negara maju. 💡
 
Aku pikir aku harus salut dengen kebijakan gini... Indonesia benar-benar ingin membantu negara-negara berkembang untuk menghadapi perubahan iklim, tapi aja kalau harus dibayar dengan utang yang besar juga gak adem... Aku rasa giliran komunitas internasional untuk memberi tahu lebih banyak dulu siapa aja yang benar-benar mau membantu, bukan hanya bicara dan ucapan yang jadi lalu lintas. 🤔💡
 
omg keren banget dia menekankan pentingnya dukungan dari komunitas internasional biar negara-negara berkembang bisa mendapatkan akses dana iklim tanpa harus mengutang terlalu banyak, kan itu benar-benar penting deh! 🤩 indonesia harus lebih aktif dalam hal ini, jangan cuma sekedar menyerukan aja tapi juga harus terlibat dalam hal itu. dan kalau g20 bisa mengakui dampak kimia berbahaya pada negara-negara berkembang, itu akan semakin kuat argumennya, hehe! 💪
 
Aku sengaja liat kabar ini 🤔. Aku pikir itu keren banget kalau negara-negara maju mau bantu negara berkembang dengan modal iklim tanpa bikin utang yang banyak. Tapi, aku juga khawatir apabila begitu banyak modal iklim diberikan kepada negara-negara berkembang, maka apa nanti kalau mereka tidak bisa mengelolanya dengan baik? 🤔

Aku ingat saat-saat kekayaan alam di Indonesia masih banyak dan aku pikir itu bisa dijadikan contoh bagaimana cara mengelola kekayaan alam yang besar. Tapi, kini aku lihat bahwa kekayaan alam sudah habis dan aku pikir itu karena kerusakan akibat perubahan iklim dan lain-lain 🌪️.

Aku harap negara-negara maju dapat memberikan bantuan yang bijak dan tidak hanya sekedar memberikan uang tanpa ada kondisi. Aku juga berharap komunitas internasional dapat bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan iklim yang diinginkan 🤝.
 
Pokoknya, kalau mau ada pendanaan iklim bagaikan itu harus bisa diatur dengan benar sih, gak bisa jadi semua negara yang lemah punya beban utang yang berat kan? Maksudnya apa sih kalau kita nanti semua negara berkembang kehabisan uang dan tidak bisa membayar utangnya? Kita gak ingin melihat situasi itu ya?
 
Gue pikir kalau ada dana iklim yang cukup banyak, kayaknya bisa mendorong negara-negara berkembang untuk lebih serius dalam menghadapi masalah iklim. Kalau gini, apa salahnya negara-negara berkembang punya utang? Tapi jangan dibuat sembarangan aja, kita butuh strategi yang tepat agar mereka bisa menggunakan dana itu dengan efektif. Misalnya, kita bisa membantu mereka mengembangkan teknologi dan infrastruktur yang ramah lingkungan. Kita juga perlu memastikan bahwa bahan kimia berbahaya tidak digunakan secara ilegal di negara-negara berkembang. 🚫💡
 
Kalau mau iklim kita lihat kan? Seperti banget kan kalau kita harus membiayai 16% aja dari USD 285 miliar. Saya rasa kita butuh bantuan teman-teman di luar sana, semisal China atau Amerika, yang punya uang banyak-banyakan 😂. Jangan lupa ada New Collective Quantified Goal (NCQG), kayaknya jadi 'gabungan' aja kan? 😅
 
kembali
Top