pixeltembok
New member
Rahasia di Balik Pertemuan Jokowi dan Prabowo: Politik Meleleh
Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terdahulu Prabowo Subianto, Sabtu lalu, telah menimbulkan spekulasi luas mengenai motif di balik kehadiran mereka. Meskipun Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa pertemuan itu membahas isu-isu kebangsaan, analisis dari berbagai pakar politik menunjukkan adanya nuansa politis yang cukup kompleks.
Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), menyebutkan bahwa fenomena presiden terdahulu bertemu dengan presiden yang sedang menjabat jarang terjadi di Indonesia. Menurutnya, pertemuan ini mungkin merupakan upaya Jokowi untuk mencari suaka politik atau mempertahankan pengaruhnya, baik untuk kelangsungan kekuasaan Gibran Rakabuming Raka maupun dirinya yang tengah menghadapi berbagai gugatan.
Dedi juga berpendapat bahwa Prabowo masih mau menerima Jokowi karena berkaitan dengan stabilitas politik nasional. "Prabowo masih menghitung pengaruh Jokowi di akar rumput," katanya.
Sementara itu, Direktur Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an berpendapat bahwa pertemuan ini juga memiliki pesan politik yang ingin disampaikan kepada publik. Menurutnya, pertemuan itu menegaskan soliditas Jokowi dan Prabowo, serta tidak adanya keretakan antara mereka.
Dari sisi lain, Direktur Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai bahwa kedua tokoh ini saling membutuhkan. Ia berpendapat bahwa motif Jokowi menemui Prabowo bisa jadi untuk meminta bantuan karena beberapa masalah yang berkaitan dengan keluarga Solo butuh bantuan dari Prabowo.
Analisis-analisis dari para pakar politik menunjukkan adanya nuansa politis yang cukup kompleks di balik pertemuan Jokowi dan Prabowo. Meskipun Menteri Sekretaris Negara telah mengatakan bahwa pertemuan itu membahas isu-isu kebangsaan, tetap saja spekulasi akan motif dan tujuan dari pertemuan ini masih terus berkembang.
Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terdahulu Prabowo Subianto, Sabtu lalu, telah menimbulkan spekulasi luas mengenai motif di balik kehadiran mereka. Meskipun Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa pertemuan itu membahas isu-isu kebangsaan, analisis dari berbagai pakar politik menunjukkan adanya nuansa politis yang cukup kompleks.
Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), menyebutkan bahwa fenomena presiden terdahulu bertemu dengan presiden yang sedang menjabat jarang terjadi di Indonesia. Menurutnya, pertemuan ini mungkin merupakan upaya Jokowi untuk mencari suaka politik atau mempertahankan pengaruhnya, baik untuk kelangsungan kekuasaan Gibran Rakabuming Raka maupun dirinya yang tengah menghadapi berbagai gugatan.
Dedi juga berpendapat bahwa Prabowo masih mau menerima Jokowi karena berkaitan dengan stabilitas politik nasional. "Prabowo masih menghitung pengaruh Jokowi di akar rumput," katanya.
Sementara itu, Direktur Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an berpendapat bahwa pertemuan ini juga memiliki pesan politik yang ingin disampaikan kepada publik. Menurutnya, pertemuan itu menegaskan soliditas Jokowi dan Prabowo, serta tidak adanya keretakan antara mereka.
Dari sisi lain, Direktur Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai bahwa kedua tokoh ini saling membutuhkan. Ia berpendapat bahwa motif Jokowi menemui Prabowo bisa jadi untuk meminta bantuan karena beberapa masalah yang berkaitan dengan keluarga Solo butuh bantuan dari Prabowo.
Analisis-analisis dari para pakar politik menunjukkan adanya nuansa politis yang cukup kompleks di balik pertemuan Jokowi dan Prabowo. Meskipun Menteri Sekretaris Negara telah mengatakan bahwa pertemuan itu membahas isu-isu kebangsaan, tetap saja spekulasi akan motif dan tujuan dari pertemuan ini masih terus berkembang.