Ledakan Gedung Farmasi di Tangsel: Rumah Warga Hancur, Anak Lily Terluka
Rabu (8/10) kemarin, sebuah ledakan terjadi di gedung farmasi di Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Ledakan ini membuat rumah yang ditemani oleh pemilik bengkel ban Lily terluka parah.
Menurut Lily, saat dia mendengar suara ledakan sekitar pukul 20.30 WIB, dia tidak tahu apa itu ledakan tersebut karena masih berada di dalam rumah. Namun, ketika suara ledakan berhenti, dia melihat bagian belakang rumahnya hancur dan terlihat banyak debu.
"Aku mendengar suara tangis anak saya yang berusia 2 tahun," ujar Lily saat ditemui di lokasi kejadian. "Aku keluar untuk menemukan anak saya, tapi aku tidak tahu apa itu ledakan tersebut."
Kala itu, Lily hanya mengikuti suara tangis anaknya dan kemudian menemukan anaknya yang terpental di depan rumah. Ia kemudian membawa anaknya ke rumah sebelum melihat keadaan seriusnya.
"Tapi kala itu aku tidak tahu apa itu ledakan tersebut," ujar Lily lagi. "Aku hanya ingin mencari anak saya."
Ketika anaknya ditemukan, ia memiliki luka lecet di muka dan kepala yang terbentur. Lily juga terluka parah ketika dia menjaga keberadaan anaknya.
"Kaki aku terluka parah, gigitan paku juga," ujar Lily.
Lily baru membuka usaha bengkel bannya sekitar sepekan dan belum tahu banyak soal usaha apa di samping bengkelnya. Ia meminta pemilik gedung atau pemilik usaha farmasi tersebut bertanggung jawab atas ledakan ini.
"Aku hanya ingin kebijaksanaan minta tolong dirapikan," ujar Lily.
Ledakan ini menimbulkan kesedihan dan traumanya bagi warga yang terkena dampaknya.
Rabu (8/10) kemarin, sebuah ledakan terjadi di gedung farmasi di Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Ledakan ini membuat rumah yang ditemani oleh pemilik bengkel ban Lily terluka parah.
Menurut Lily, saat dia mendengar suara ledakan sekitar pukul 20.30 WIB, dia tidak tahu apa itu ledakan tersebut karena masih berada di dalam rumah. Namun, ketika suara ledakan berhenti, dia melihat bagian belakang rumahnya hancur dan terlihat banyak debu.
"Aku mendengar suara tangis anak saya yang berusia 2 tahun," ujar Lily saat ditemui di lokasi kejadian. "Aku keluar untuk menemukan anak saya, tapi aku tidak tahu apa itu ledakan tersebut."
Kala itu, Lily hanya mengikuti suara tangis anaknya dan kemudian menemukan anaknya yang terpental di depan rumah. Ia kemudian membawa anaknya ke rumah sebelum melihat keadaan seriusnya.
"Tapi kala itu aku tidak tahu apa itu ledakan tersebut," ujar Lily lagi. "Aku hanya ingin mencari anak saya."
Ketika anaknya ditemukan, ia memiliki luka lecet di muka dan kepala yang terbentur. Lily juga terluka parah ketika dia menjaga keberadaan anaknya.
"Kaki aku terluka parah, gigitan paku juga," ujar Lily.
Lily baru membuka usaha bengkel bannya sekitar sepekan dan belum tahu banyak soal usaha apa di samping bengkelnya. Ia meminta pemilik gedung atau pemilik usaha farmasi tersebut bertanggung jawab atas ledakan ini.
"Aku hanya ingin kebijaksanaan minta tolong dirapikan," ujar Lily.
Ledakan ini menimbulkan kesedihan dan traumanya bagi warga yang terkena dampaknya.