Pasar keuangan Tanah Air menghadapi tekanan besar dalam pekan ini. Pasar saham diperkirakan akan bergerak cenderung hati-hati karena rilis data ekonomi dalam maupun luar negeri yang akan mempengaruhi sentimen pasar dan proyeksi pasar.
Pasar keuangan Tanah Air melemah pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (28/11/2025), dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tertekan. Rupiah kembali melemah terhadap dolar AS, sementara imbal hasil SBN bergerak naik.
Saham-saham teknologi dan bahan baku menjadi pemberat IHSG setelah turun 1,92%, 0,92%, dan 0,91% masing-masing. Saat ini, tekanan terbesar datang dari sektor teknologi, bahan baku, dan finansial.
Namun, ada beberapa saham yang bergerak cukup baik seperti Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, Aguan, dan keluarga Widjaja. Meskipun demikian, belum mampu mengangkat indeks ke zona hijau.
Pengaruh dolar AS juga harus dipertimbangkan dalam beberapa hari ini karena ekspektasi peluang suku bunga The Federal Reserve memangkas sebesar 25 basis poin pada pertemuan 10 Desember.
Pasar keuangan Tanah Air melemah pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (28/11/2025), dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tertekan. Rupiah kembali melemah terhadap dolar AS, sementara imbal hasil SBN bergerak naik.
Saham-saham teknologi dan bahan baku menjadi pemberat IHSG setelah turun 1,92%, 0,92%, dan 0,91% masing-masing. Saat ini, tekanan terbesar datang dari sektor teknologi, bahan baku, dan finansial.
Namun, ada beberapa saham yang bergerak cukup baik seperti Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, Aguan, dan keluarga Widjaja. Meskipun demikian, belum mampu mengangkat indeks ke zona hijau.
Pengaruh dolar AS juga harus dipertimbangkan dalam beberapa hari ini karena ekspektasi peluang suku bunga The Federal Reserve memangkas sebesar 25 basis poin pada pertemuan 10 Desember.