Rakyat Amerika Serikat turun ke jalan untuk menantang kekuasaan Presiden Donald Trump. Jutaan warga AS keluar dari rumah mereka dan berdatangan di seluruh 50 negara bagian dalam demonstrasi yang diberi nama "No Kings". Aksi ini ditujukan untuk memprotes shutdown federal dan kebijakan Presiden Trump.
Di jalanan, demo yang damai ini menampilkan suasana meriah. Pengunjuk rasa membawa spanduk besar yang mengutip referensi dari konstitusi AS, yaitu "we the people". Mereka menekankan kedaulatan rakyat dan memprotes kekuasaan Presiden Trump.
Aksi ini menyerupai pesta jalanan dengan iringan marching band, tarian, dan demonstran yang mengenakan kostum tiup. Katak menjadi simbol perlawanan, sementara seorang demonstran di Washington DC mengenakan kostum martian dari Sesame Street.
Gerakan "No Kings" ini adalah mobilisasi massa ketiga yang masif sejak kembalinya Trump ke Gedung Putih. Aksi ini lahir dari kekhawatiran penyelenggara bahwa eksekutif yang agresif dan menghadapi Kongres serta pengadilan adalah pergeseran "menuju otoritarianisme".
Presiden Trump sendiri mengomentari aksi ini. Ia meremehkan aksi tersebut seraya menegaskan bahwa dirinya bukan raja. "Mereka bilang mereka menyebut saya raja. Saya bukan raja," tuturnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Mike Johnson dari Louisiana, adalah salah satu yang paling vokal. Ia menyebut aksi tersebut sebagai "hate America rally" atau aksi benci Amerika.
Dalam upaya menandingi aksi ini, Senator JD Vance dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth menghadiri acara demonstrasi kemampuan amfibi tembak-langsung di Camp Pendleton, California. Gubernur California dari Partai Demokrat, Gavin Newsom, mengecam keras acara tersebut karena menyebabkan penutupan sebagian jalan raya utama demi keselamatan publik.
Di jalanan, demo yang damai ini menampilkan suasana meriah. Pengunjuk rasa membawa spanduk besar yang mengutip referensi dari konstitusi AS, yaitu "we the people". Mereka menekankan kedaulatan rakyat dan memprotes kekuasaan Presiden Trump.
Aksi ini menyerupai pesta jalanan dengan iringan marching band, tarian, dan demonstran yang mengenakan kostum tiup. Katak menjadi simbol perlawanan, sementara seorang demonstran di Washington DC mengenakan kostum martian dari Sesame Street.
Gerakan "No Kings" ini adalah mobilisasi massa ketiga yang masif sejak kembalinya Trump ke Gedung Putih. Aksi ini lahir dari kekhawatiran penyelenggara bahwa eksekutif yang agresif dan menghadapi Kongres serta pengadilan adalah pergeseran "menuju otoritarianisme".
Presiden Trump sendiri mengomentari aksi ini. Ia meremehkan aksi tersebut seraya menegaskan bahwa dirinya bukan raja. "Mereka bilang mereka menyebut saya raja. Saya bukan raja," tuturnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Mike Johnson dari Louisiana, adalah salah satu yang paling vokal. Ia menyebut aksi tersebut sebagai "hate America rally" atau aksi benci Amerika.
Dalam upaya menandingi aksi ini, Senator JD Vance dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth menghadiri acara demonstrasi kemampuan amfibi tembak-langsung di Camp Pendleton, California. Gubernur California dari Partai Demokrat, Gavin Newsom, mengecam keras acara tersebut karena menyebabkan penutupan sebagian jalan raya utama demi keselamatan publik.