Dekranasda Mabar Berikan Benang Sutera, Menyambut Industri Tenun Lokal
Pada Sabtu, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, memberikan bantuan berupa benang sejenis sutera kepada tiga kelompok tenun di daerah tersebut. Langkah ini dilakukan untuk mendukung industri tenun lokal yang berkembang di wilayah itu.
Bantuan ini merupakan kolaborasi antara Dekranasda dan Dinas Perdagangan dan Perindustri Manggarai Barat. Wakil Ketua Dekranasda, Melly Weng, menjelaskan bahwa tiga kelompok tenun yang menerima bantuan terletak di Kecamatan Lembor dan Lembor Selatan. Mereka dipilih karena konsistensi dan komitmen tinggi dalam mengembangkan usaha tenun di daerah tersebut.
Melly Weng mengatakan bahwa benang sejenis sutera yang diberikan berkualitas sangat baik, dan diharapkan dapat meningkatkan mutu hasil tenun yang diproduksi. Meningkatnya kualitas produk kerajinan ini diharapkan tidak hanya mendukung perekonomian lokal tetapi juga mendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo.
Dengan bantuan tahap pertama ini, para penenun diproyeksikan dapat menghasilkan sebanyak 47 lembar kain tenun dengan ukuran 2 meter dari benang sutera yang diberikan.
Pada Sabtu, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, memberikan bantuan berupa benang sejenis sutera kepada tiga kelompok tenun di daerah tersebut. Langkah ini dilakukan untuk mendukung industri tenun lokal yang berkembang di wilayah itu.
Bantuan ini merupakan kolaborasi antara Dekranasda dan Dinas Perdagangan dan Perindustri Manggarai Barat. Wakil Ketua Dekranasda, Melly Weng, menjelaskan bahwa tiga kelompok tenun yang menerima bantuan terletak di Kecamatan Lembor dan Lembor Selatan. Mereka dipilih karena konsistensi dan komitmen tinggi dalam mengembangkan usaha tenun di daerah tersebut.
Melly Weng mengatakan bahwa benang sejenis sutera yang diberikan berkualitas sangat baik, dan diharapkan dapat meningkatkan mutu hasil tenun yang diproduksi. Meningkatnya kualitas produk kerajinan ini diharapkan tidak hanya mendukung perekonomian lokal tetapi juga mendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo.
Dengan bantuan tahap pertama ini, para penenun diproyeksikan dapat menghasilkan sebanyak 47 lembar kain tenun dengan ukuran 2 meter dari benang sutera yang diberikan.