Dedy Mizwar Sampai Luna Maya Datangi Kantor Pajak, Ini yang Diminta!

Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto telah menyusun skema insentif pajak untuk mengembangkan industri film di Indonesia. Hal ini diketahui setelah ia bertemu dengan pengurus Persatuan Produsen Film Indonesia (PPFI), asosiasi produser film Indonesia (Aprofi) dan asosiasi pengusaha film Indonesia (APF).

Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Barat, 16 Agustus 2025, juga hadir aktris Luna Maya dan sutradara Manoj Punjabi. Bimo menyatakan bahwa keinginannya adalah membuat skema insentif yang affordable untuk mengembangkan industri film di dalam negeri.

Selain itu, Bimo juga ingin menyetarakan level field bermain antara industri film dalam negeri dengan importasi film dari luar negeri. Hal ini didasari oleh keluhan dari para pembuat film tanah air tentang belum adanya kesetaraan sistem pajak antara produksi film yang masuk dari luar negeri dengan yang diproduksi di tanah air.

Namun, Bimo masih belum bisa membicarakan detail skema insentif tersebut. Ia hanya menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk menghindari beban pemajakannya terlalu berat bagi industri film dalam negeri.
 
Gue pikir ini juga giliran mereka buat industri film Indonesia semakin utuh aja, soalnya sekarang masih banyak produksi film lokal yang harus kompeten dengan film-mania luar negeri. Tapi gue rasa Bimo harus jujur dulu, bagaimana caranya skema insentif tersebut tidak akan ada korban? Apakah mereka akan mengambil biaya dari pendapatan neto film atau apa sih? Gue harap insentif ini bisa membantu meningkatkan kualitas produksi film lokal dan membuat Indonesia lebih kompeten di pasar film dunia.
 
ini gue pikir skema insentif pajak itu bakalan bantu banyak nggak? misalnya kalau aku punya film produksi sendiri, aku akan bisa mendapatkan penghasilan lebih dari film asing yang diimpor. artinya aku bisa mendapatkan uang lebih dan tidak perlu khawatir tentang beban pajak terlalu berat. tapi gue masih curiga kenapa Bimo Wijayanto harus bertemu dengen pengurus PPFI, Aprofi, APF, dan Luna Maya? apa ada sesuatu yang nggak jelas di balik ini 😐

oh, gue lihat chart dari data ekonomi film Indonesia 2024! 📊

* produksi film domestik: Rp 2.300 triliun
* importasi film luar negeri: Rp 1.500 triliun
* pendapatan film domestik: Rp 1.400 triliun
* inflasi film luar negeri: 20% lebih tinggi daripada produksi film domestik

seharusnya dengan skema insentif pajak yang affordable, produksi film domestik bisa meningkat dan mendapatkan pendapatan yang lebih! 🚀

data lainnya:
* industri film domestik menunjukkan pertumbuhan 10% dari tahun ke tahun
* jumlah film luar negeri yang diimpor turun 15% karena adanya skema insentif pajak
* penghasilan aktris dan sutradara Indonesia meningkat 25% dari tahun ke tahun

gue rasa ini bakalan bantu banyak nggak? 🤔
 
Aku pikir kalau mau ngebantu pembuat film kita, govnernya bisa buat program promosi film tanah air juga, gilanya! Bisa buat festival film, atau acara promosi di bioskop. Jadi nggak cuma pajak yang harus dibayar, tapi juga gampangnya membuat film kita terkenal di luar negeri. Aku rasa itu yang penting, bukan hanya tentang pajak.
 
aku sih senang banget kalau direktur jenderal pajak mau buat skema insentif untuk film Indonesia, tapi aku masih ragu-ragu nih. aku pikir itu bisa bikin industri film di Indonesia lebih baik, tapi mungkin kita harus berhati-hati juga tentang bagaimana cara menggunakannya agar tidak jadi favorit untuk saja.

sepertinya, direktur jenderal pajak Bimo Wijayanto benar-benar ingin membuat sesuatu yang bermanfaat bagi industri film Indonesia. tapi, aku masih curiga nih apa itu skema insentifnya bakal bisa menyelesaikan masalah kesetaraan sistem pajak antara film dalam negeri dan luar negeri...
 
Kalau gini sudah jelas siapa yang memang di balik hal ini, kan? Mereka malah bilang ingin setaras, tapi apa lagi yang mau dibicarakan? Udah keluh-keluh kebanyakan orang tanpa ada solusi, nih. Film Indonesia punya masalah aja apa kalau harus kompetisi dengan film luar negeri? Ngobrol-nye buat ngobrol aja kayaknya 🤷‍♂️
 
aku pikir ini yang terbaik lah, biar Indonesia bisa jadi destinasi film di asia 🌴🎬. kalau punya skema insentif yang affordable, itu akan bikin banyak orang tertarik untuk membuat film di Indonesia, jadi kita bisa jadi penghasil pendapatan dari parodi film luar negeri aja, bukan lagi import film asing 🤑.

masih banyak hal yang harus diteliti, seperti bagaimana skema ini tidak akan membiaskan keuntungan bagi saja orang tertentu, dan bagaimana untuk menghindari kesalahan yang serupa dengan skema pajak yang ada sekarang. tapi kalau bisa dibuat dengan benar, aku pikir itu akan sangat baik untuk industri film di Indonesia 🤞.
 
aku pikir ini gampang banget deh, tapi aku rasa Bimo Wijayanto punya niat yang jujur aja. dia ingin membantu film-film kita bisa kompeten dengan importnya dari luar negeri. tapi aku masih ragu apa aja kelebihan skema insentif itu? apakah ada keterbatasan dalam penggunaannya? aku harap Bimo bisa menjelaskan detailnya nanti, jadi kita bisa menilai apa yang benar dan apa yang salah. kalau ini bisa membantu film-film kita lebih berkembang, aku setuju 100% deh! 🎥💸
 
Wah, akhirnya pemerintah juga ingatin tentang film Indonesia, ya 😊. Makasih Bimo Wijayanto sudah buat skema insentif pajak yang bisa membantu industri film kita berkembang. Tapi, gini nih, kalau ingin membuat industri film kita makin kompeten di luar negeri, harusnya juga ada investasi lebih untuk pendidikan dan infrastruktur film kita. Kalau tidak, aja film-film kita jadi sekedar mainan mainan aja, tapi belum bakal bisa bersaing dengan film-film luar negeri yang sudah punya kemampuan yang lebih baik 🤔.
 
kira-kira aku punya ide yang bikin perubahan ini bisa berjalan dengan lancar, yaitu ada penambahan dana dari pemerintah untuk mendukung pengembangan industri film. tapi apa juga pentingnya ada kerja sama antara Pajak dan industri film sendiri, gakk kalah pentingnya konsultasi yang matang sebelum skema insentif ini dipasang. kalau tidak, aja bikin kerumunan dan kekacauan di antara para produser film, ya
 
Makasih dengerin kabar itu 🙏. Saya pikir ini gampang banget caranya Bimo Wijayanto mau bantu industri film kita. Kalau punya skema insentif yang affordable, kayaknya bisa meningkatkan produksi film di dalam negeri. Tapi, saya ragu-ragu aja sih, bagaimana kalau importasi film dari luar negeri masih jadi masalah? Mungkin ini keuntungan dari skema insentif itu, membuat kita bisa menetapkan batas pajak yang lebih tinggi untuk film impor. Tapi, saya harap Bimo Wijayanto bisa menjelaskannya lebih detail nanti 🤔
 
Gue pikir jadi hal yang penting banget kalau kita bisa meningkatkan industri film di Indonesia, tapi gue juga khawatir apa yang bakal menjadi konsekuensi jika skema insentif ini terlalu menjanjikan, apakah produksi film lokal akan selalu mendapatkan prioritas? Gue harap mereka bisa membuat aturan yang adil dan tidak ada ketinggian atau keturunan antara film lokal dan import. Nah, kalau bisa juga gue harap skema insentif ini bakal memungkinkan banyak orang Indonesia untuk bekerja di dalam industri film, gue pikir itu akan sangat bagus! 🎬👍
 
Oke kayaknya ini penting banget, masyarakat Indonesia harus mendukung pengembangan industri film kita. Jadi bila skema insentif itu kaya apa, kita jangan nanya kayak gini, ayo tunggu dia rilis kabar dulu ya. Tapi yang penting ada adalah, pemerintah kita mulai fokus pada industri film bukan sekedar film aja tapi juga industri manufaktur dan industri lainnya. Kita harus mendukung agar mereka bisa berinfaq di bidang pendidikan dan sosial.
 
gampang banget aja nih, jangan lupa bikin daftar skema insentif yang ingin dipilih kamu biar nggak salah pilih deh 📝💡 misalnya bisa buat skema untuk pembayaran pajak secara tunai atau bisa juga biarkan pembayaran lebih mudah melalui e-faktur aja, kayaknya bikin kehidupan bisnis film di Indonesia jadi lebih efisien 🕒👍
 
ini sangat keren banget kan direktur pajak jadi sukses makin skema insentif untuk film indonesia 🎥! aku senang lihat ada inisiatif dari pihak pemerintah untuk mendukung industri film di tanah air, ini pasti akan membantu membuat banyak film yang lebih bagus dan berkualitas 👍. aku harap skema insentif ini bisa menjadi contoh bagi negara kita lainnya juga 🤞. siapa tahu nanti film indonesia bisa menjadi kompetitor yang serius di dunia film internasional 💪!
 
kembali
Top