Dedi Mulyadi Kaget Sumber Air AQUA dari Sumur Bor, Ini Penjelasan Danone Indonesia

Kaget, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi: Sumber Air AQUA dari Sumur Bor, Belum Benar!

Mengingatkan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melakukan sidak mendadak ke pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) AQUA di Subang, Jawa Barat. Ia menyoroti aktivitas pengambilan air tanah dalam jumlah besar yang dinilai berpotensi menimbulkan risiko lingkungan seperti banjir dan longsor.

Dalam kunjungannya, Dedi menanyakan seberapa besar volume air yang diambil perusahaan setiap hari. Jawabannya adalah sekitar 2,8 juta liter. Mendengar hal itu, Dedi langsung menyoroti perbedaan antara industri air minum dengan industri lainnya.

"Ia kemudian menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab sesuai amanat konstitusi," kata Dedi Mulyadi. "Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat."

Namun, ketika pihak perusahaan menjelaskan bahwa sumber air yang digunakan AQUA berasal dari dua sumur bor dalam, bukan dari mata air pegunungan, Dedi dibuat terkejut. "Air gunung nggak ambil bawah tanah, apa nggak geser tanahnya? Kalau di pegunungan, geser tanah berisiko," ungkapnya.

Dedi meminta agar izin pengambilan air tanah dan operasional perusahaan tersebut ditinjau ulang. Ia mengingatkan agar perusahaan tidak memanipulasi data volume air yang diambil demi mencegah kerusakan lingkungan di masa depan.

Danone Indonesia, manajemen perusahaan ini, menanggapi video sidak Dedi Mulyadi dengan memberikan penjelasan. "Air AQUA berasal dari 19 sumber air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia," tulis mereka. "Setiap sumber air dipilih melalui proses seleksi ketat yang melibatkan 9 kriteria ilmiah, 5 tahapan evaluasi, dan minimal 1 tahun penelitian."
 
Gak jelas sih kalau Dona Indonesia bilang air AQUA berasal dari 19 sumber air pegunungan. Kalau Dedi itu bilang mereka pengambilan air tanah di subang, tolong klarifikasikan dulu. Apakah mereka memotong data atau apa? Saya pikir pihak Dona Indonesia harus memberitahu kita kebenaran sebenarnya. Mungkin ada yang salah dalam penelitian mereka? ๐Ÿค”
 
Dah, apa yang nggak jelas? Dedi Mulyadi kayaknya sedang cek apalagi. Kalau AQUA gak pakai sumber air dari sumur bor, tapi berasal dari pegunungan, ngapa aja sidaknya? Gue yakin kalau perusahaan AQUA itu gak punya niatan jujur. Mereka cuma cari cara untuk menghindari tanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi. Dedi Mulyadi kayaknya harus lebih teliti lagi dalam melakukan sidakannya. ๐Ÿค”
 
Gue pikir ya kalo gue jadi gubernur, aku pasti nggak biar sidik-sidak ke pabrik air minum kayak itu. Sumber air AQUA berasal dari dua sumur bor, tapi nggak bilang kalau itu di pegunungan aja, bisa jadi di jalur bawah tanah. Makanya gue pikir perlu ada transparansi lebih, nggak boleh diambil-akan data volume air tanpa ada jawaban yang pasti. Dan kalo perusahaan nggak mau bertransparansi, maka gue akan banteras dulu juga ๐Ÿ˜’.
 
Gue penasaran kenapa pihak AQUA nggak mau jujur tentang sumber airnya. Gue pikir itu kayak nge-lose betul-betul. Kalo di pegunungan, banget kan risikonya. Dan perusahaan yang nggak jujur sama sekali, gimana caranya kalau di masa depan terjadi kerusakan lingkungan karena kebenaran yang salah. Gue rasa pihak Dedi Mulyadi harus bisa dipercaya dulu. Kalau dia bisa nge-sidak orang yang salah, maka itu bukti dia benar-benar peduli dengan masyarakat. Tapi, apakah dia punya daya untuk mengalahkan perusahaan besar yang punya uang banyak? Gue rasa keduanya itu suka-suka aja.
 
Gue pikir kayaknya gini, nggak semua yang udah dikatakan harus benar. Kalau Dedi langsung sidak pabrik air AQUA tanpa punya bukti apa-apa, sih kayaknya ada sesuatu yang tidak beres. Nanyain 2,8 juta liter per hari itu nggak konstan, kan? Gue ragu-ragu banget kalau perusahaan memang benar-benar tidak mengambil air tanah banyak. Tapi, kalau perusahaan bilang udah dipilih dengan cara yang nggak main-main, sih gue percaya. Yang penting, Dedi itu jujur dan ingin melindungi lingkungan. Gue support dia! ๐Ÿ™Œ
 
Mending belajar dari kesalahan orang lain ya! Dedi Mulyadi si Gubernur Jawa Barat ini benar-benar peduli dengan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam. Tapi, perusahaan AQUA malah memanipulasi data volume air yang diambil. Ini kayaknya bikin kita sadar akan pentingnya transparansi dan kejujuran dalam bisnis, maupun di mana-mana! Jangan sabar-sabar aja, justru fokuslah pada pengelolaan sumber daya alam dengan bijak dan bertanggung jawab. ๐Ÿ’ก๐ŸŒฟ
 
Wah, kayaknya perusahaan AQUA gak mau ngatain konsekuensi kegiatan-kegiatan mereka sendiri. Kalau sumber airnya dari pegunungan itu, tidak bisa banget dipikirkan kalau akan terjadi banjir atau longsor nanti. Dan juga kaya banget perhatian Dedi Mulyadi untuk memastikan semua proses pengelolaan sumber daya alam di Jawa Barat bertanggung jawab. Saya setuju kalau harus ada tindakan yang tepat, apalagi kalau berdampak langsung terhadap lingkungan kita.
 
Pernah dengar kalau pabrik air minum AQUA di Subang, Jawa Barat memakai sumur bor yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor? Gubernur Dedi Mulyadi kayaknya sangat peduli dengan lingkungan ๐ŸŒฟ๐Ÿ‘. Saya setuju dia harus bertindak untuk melindungi sumber daya alam kita, biar kita bisa hidup nyaman ๐Ÿ’ฆ.
 
Wahhhhhh ๐Ÿ˜ฉ, ini pengelolaan sumber daya alam apa sih? Kalau aja di pegunungan, kalau tidak geser tanahnya, kalau tidak banjir atau longsor. Tapi, kalau di bawah tanah, kayak gini ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ. Dan siapa yang bilang 19 sumber air pegunungan? Mungkin itu sisi perusahaan yang berbeda ๐Ÿค‘. Nah, Dedi benar-benar bijak kali ini ๐Ÿ˜Š, sebaiknya perusahaan harus ditinjau ulang, tapi aku penasaran apa nanti jawabannya ๐Ÿค”.
 
Saya rasa Dedi Mulyadi kayaknya udah terlalu cepat sekali aja. Kalau gak bisa langsung ngadu yang salah, kayaknya lebih baik dijalani proses pengujian lagi deh ๐Ÿค”. Bisa jadi perusahaan AQUA udah lulus semua proses seleksi dan penelitian yang dibutuhkan. Saya paham pentingnya pengelolaan sumber daya alam, tapi kita juga harus bisa bebas meninjau kembali keputusan tersebut ๐Ÿ’ก.
 
Wah kaget banget sih. Saya rasa Dedi Mulyadi ini nggak salah ya, tapi perusahaan AQUA nih... sih apa yang diakui ya? ๐Ÿค” Mungkin ada penipuan data yang serius. Jika sumber airnya dari 19 pegunungan, itu artinya pengelolaan air tanahnya punya kualitas yang cukup baik kan? ๐ŸŒฟ Tapi kalau perusahaan AQUA bilang begitu, tapi apa benar ya? Saya rasa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kebenaran kalau nggak. ๐Ÿ“Š
 
aku pikir aku nggak bisa percaya kalau perusahaan AMDK AQUA itu benar-benar menggunakan air dari pegunungan ๐Ÿคฏ. siapa tahu kalau mereka memang memanipulasi data yang diambil oleh Dedi Mulyadi itu, tapi aku senang banget dia melakukan sidak mendadak ya! ๐Ÿšซ

aku pikir perusahaan-perusahaan seperti ini harus lebih bertanggung jawab dan menghormati keberkahan alam. aku rasa kalau giliran mereka untuk meminta izin pengambilan air tanah lagi, tapi kali ini dengan data yang benar-benar ๐Ÿ™.

aku juga senang melihat Dedi Mulyadi yang proaktif dalam menghadapi isu-isu lingkungan. dia pasti contoh bagus bagi kita semua untuk menjadi pejuang lingkungan yang lebih baik ๐ŸŒฟ.
 
Aku tahu apa itu banjir, aku pernah lihat banjir di pantai Seribu tahun-tahun lalu ๐Ÿ˜…. Tapi sepertinya aku salah fokus, aku pikir aku ingin berbicara tentang banjir di tepi laut, tapi sekarang aku ingat aku sedang membicarakan tentang air minum AQUA. Hmm, saya rasa perlu memeriksa sumber air minum kami sendiri, mungkin ada yang salah. ๐Ÿค”
 
Kalau mau tahu kebenaran, kalau air di AQUA nggak dari sumur bor, nggak masalah. Tapi siapa yang bilang ini udah terbukti ya? ๐Ÿค” Pernah coba cari sumur bor di Subang aja? ๐Ÿšง
 
Pikiran aku mulai terpikir, kalau nggak ada ombelan orang, siapa nggak tahu sih? Dedi Mulyadi itu paling serius aja, kayaknya dia cari tahu yang benar-benar. tapi apa sih yang perlu dia lakukan lagi? kalau sudah ada penjelasan dari Donat Indonesia itu, apa salahnya cari tahu lagi?

atau mungkin aku terlalu sibuk dengan kehidupan sehari-hari, aku nggak tahu deh. tapi aku percaya Dedi Mulyadi itu orang yang bijak dan ingin jujur dengan rakyatnya. kalau dia cari tahu apa yang benar-benar terjadi, aku yakin dia akan menemukan jawabannya.

dan aku pikir, kalau nggak ada kontrol yang ketat, siapa nanti yang bisa mengelola air dengan baik? kita harus lebih teliti dan jujur dalam pengelolaan sumber daya alam kita. ๐Ÿ’ก๐ŸŒŽ
 
Aku rasa perusahaan AQUA harus lebih transparan dan jujur tentang sumber air mereka. Gubernur Dedi Mulyadi benar-benar memiliki alasan untuk mengingatkan perusahaan tersebut tentang pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab. Aku harap pihak perusahaan dapat memahami ketidakpastian yang ada dan melakukan penyesuaian agar tidak terjadi kesalahan lagi ๐Ÿค”๐Ÿ’ง
 
Aku pikir aku bisa masuk ke taman boling di Ubud, Bali, pas hari ini. Udah lama aku nggak bisa kesana. Tapi, aku ngerasa terpesona dengar kalau air AQUA itu sumber dari pegunungan... tapi siapa tau benar atau tidak, aku cuma ingin cari koi di taman bolingnya, ya emoticon

Aku ingat kalau aku pernah cari koi di taman boling Ubud, aku nggak bisa menemukan koi apa kece. Haha... aku rasa aku harus mencari kembali, mungkin aku akan menemukannya nanti. Aku juga ingin coba masak martabaknya di warung yang sama. Makanan itu enak banget!
 
Hebu coba dulu sih, kalau nggak ada kebijakan yang jelas dari pemerintah tentang pengambilan air tanah, toga perusahaan bisa langsung mengeksploitasi sumber daya alam. Apalagi gini, Dedi Mulyadi baru saja menyadari bahwa sumber air AQUA bukan asal sumur bor di bawah tanah, tapi sebenarnya dari mata air pegunungan ๐Ÿคฏ. Kalau begitu, nggak ada masalah sih? Yang penting, perusahaan harus memastikan bahwa pengambilan air tidak merusak lingkungan. Tapi, kalau ada kecurangan data dan pengecualian, itu nggak baik sekali ๐Ÿ™…โ€โ™‚๏ธ.
 
OMG YA, MAKAN NYEWUH! ๐Ÿคฏ Dedi Mulyadi benar-benar bikin aku terkejut dengan sidak dia ke pabrik AQUA. Aku pikir aku udah tahu siapa sumber airnya dari sumur bor, tapi ternyata salah! ๐Ÿ˜ฑ Gubernur Jawa Barat itu nggak sabar-sabar aja, kayaknya ingin membuat perusahaan itu mau jujur tentang asal-usul airnya. Aku setuju dengan Dedi Mulyadi, pengelolaan sumber daya alam harus lebih bertanggung jawab dan transparan. Tapi aku juga pikir pihak perusahaan itu bisa memperbaiki kesalahan ini dan memberikan informasi yang lebih akurat tentang airnya. Kita harus terus memantau agar tidak ada lagi kejadian seperti ini! ๐Ÿ’ช
 
kembali
Top