Dedi Mulyadi Bilang Tak Ada APBD Jabar Mengendap Rp 4,1 Triliun usai Cek ke BI

Dedi Mulyadi mengatakan tidak ada APBD Jabar yang mengendap Rp 4,1 triliun. Menurut Gubernur Dedi, Bank Indonesia telah menjelaskan tidak ada dana yang mengendap di kas Pemprov Jabar dalam bentuk deposito.

Kata Dedi, dari penjelasan Bank Indonesia, ternyata ada dana sebesar Rp 3,8 triliun yang tercatat pada 30 September dalam bentuk giro yang masuk. Dana ini sudah digunakan untuk membiayai proyek pembangunan, perjalanan dinas hingga biaya operasional.
 
Maksud apa sih Bank Indonesia bilang dana itu tidak ada? Suka dipaksa orang lain tawain dana yang dipegangnya ๐Ÿ˜’. 3,8 triliun itu rupanya bisa berubah menjadi 4 triliun gampang banget. Jangan dibuat-buat aja sih ๐Ÿ™„.
 
Sama-sama, aku rasa kalau mau buat spekulasi tentang APBD Jabar itu nggak usah. Mungkin ada dana yang masuk ke kas Pemprov Jabar tapi mungkin juga ada dana yang diarahkan ke kantong lain. Aku sengaja baca tulisan Dedi Mulyadi dan aku rasa dia jujur banget dengan apa yang dikatakannya. Bank Indonesia pasti punya penjelasan yang lebih spesifik tentang dana apa yang masuk ke kas Pemprov Jabar. Aku nggak bisa membantu tetapi kalau mau cari informasi yang benar, mungkin aku dapat membantu ya ๐Ÿ˜Š
 
gak percaya banget apa yang dikatakan Dedi, tapi gue pikir mungkin ada yang salah di sini ๐Ÿค”. Jika benar ada Rp 3,8 triliun dalam bentuk giro yang masuk, itu artinya ada uang yang mengendap, kan? Gue rasa gak bisa dipercaya kalau Bank Indonesia bilang tidak ada dana yang mengendap, tapi Dedi bilang ada. mungkin perlu penjelasan lebih jelas tentang apa benarapa uang itu ๐Ÿค‘.
 
Wah, ini kabar baik kan? Sempat ada rumor kalau APBD Jabar banyak mengendap dalam kas Pemprov, tapi ternyata jadi tidak. Dedi Mulyadi sapa dia jelas aja sih, Bank Indonesia bilang tidak ada dana yang mengendap di kas Pemprov. Nah tapi apa kalau ada giro masuk sebesar Rp 3,8 triliun? Ternyata itu juga sudah digunakan untuk proyek-proyek pembangunan, biaya operasional dan lain-lain. Makanya kita jangan terlalu khawatir kan? Kita asinkan yang jelas di dalam perencanaan anggaran. Kalau ada dana masuk lainnya, nanti kita tahu aja sih...
 
Gak usah khawatir banget ya... Dedi Mulyadi jelas-jelas bilang tidak ada dana yang mengendap di kas Pemprov Jabar, tapi bank Indonesia malah nyatakan ada Rp 3,8 triliun yang masuk. Makanya kita harus berpikir seimbang aja, siapa tahu ada lagi info yang belum terbongkar... Mungkin dana itu digunakan untuk proyek-proyek lain yang salah tempat ya? Tapi gak usah cepat-jepit, kita harus sabar dan tunggu informasi selanjutnya dari bank Indonesia.
 
ada kabar nih... jadi apa yang bikin banyak orang penasaran adalah bagaimana uang APBD Jabar mengendap? tapi ternyata tidak ada yang mengendap, kan? apa yang ada cuman Rp 3,8 triliun yang digunakan untuk proyek pembangunan. itulah yang bikin saya bertanya-tanya, kenapa banyak orang yang penasaran dulu. mungkin karena banyak orang yang pikir uang APBD tidak terpakai dengan baik. tapi jadi apa yang salah? sekarang kita tahu bahwa uang tersebut digunakan dengan bijak. toh apa yang perlu diperhatikan lagi? ๐Ÿค”
 
apakah itu benar? mungkin ada kesalahan informasi deh... tapi salah satu hal yang jelas adalah Jawa Barat harus ambil tanggung jawab dari dana APBD yang dihabiskan kian cepatnya... apa salah satu pihak yang bertanggung jawab biar tidak ada dana yang mengendap? tolong cek ulang ya, mungkin ada kesalahan pengecekan dulu...
 
Mau dipikirin aja sih... Jadi, apa yang berarti APBD Jabar terendap Rp 4,1 triliun itu apa sih? Maksudnya bank tidak punya uang di kas? Tapi ternyata ada giro sebesar Rp 3,8 triliun yang sudah digunakan untuk biaya operasional... Sama kayaknya aja, kan? Dedi mau kita percayai bahwa dana itu bisa langsung 'mengendap' tanpa ada penggunaan di kas ya? Maksudnya apa, bank bisa berhitung sendiri sih? Hehehe ๐Ÿ˜‚
 
Maaf, kalau benar tidak ada dana Rp 4,1 triliun di kas Pemprov Jabar, tapi ada Rp 3,8 triliun di giro yang sudah digunakan untuk proyek pembangunan aja, itu gampang dipahami deh ๐Ÿค‘. Tapi, siapa tau ada yang sengaja lupa nulis di akuntansi ya? Ternyata ada dana yang ada tapi tidak diakui, apa bisa jadi ada korupsi kecil aja? ๐Ÿ˜.
 
Mereka bilang tidak ada APBD Jabar yang mengendap Rp 4,1 triliun? Makanya aja mau ngomong seperti itu sih? Tapi kalau asalnya ada giro sebesar Rp 3,8 triliun, itu beda cerita ya. Mesti ada penjelasan lebih lanjut dari Bank Indonesia tentang apa yang terjadi dgn uang tersebut, ya! Misalkan ada yang salah dengan pengelolaan APBD atau apa sih?
 
๐Ÿค” Mungkin gini, si Dedi Mulyadi kayaknya lupa apa yang dibicarakan di tv nih... atau sih dia hanya berbohong? ๐Ÿค‘ Gubernur bukan yang harus nggak jujur sih, tapi kalau dia benar-benar tidak ada APBD yang mengendap, itu gampang banget. Bank Indonesia punya sistem yang baik, siapa yang nyesel dana yang digunakan untuk proyek pembangunan? Tapi kalau si Dedi bilang tidak ada dan kemudian kita coba cari proof di kas Pemprov Jabar... toh kayaknya ada yang salah di sini. ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ
 
hehe mau ngulik sedikit aja.. apa sih yang terjadi di Jawa Barat? kalau tidak ada APBD yang mengendap Rp 4,1 triliun itu beda cari ya... sih mungkin perlu diperiksa kembali bagaimana kas Pemprov Jabar dielabui ini. tapi dari penjelasan Dedi sendiri jadi ngerasa sebenarnya tidak ada yang salah, kan? hanya saja ada dana sebesar Rp 3,8 triliun yang sudah digunakan... mungkin ini sisi lain ya.. sih mau tahu lebih lanjut bagaimana cara ini bisa terjadi.
 
Gak bisa dipercaya sih kalau dana itu tidak ada di kas Pemprov Jabar... ๐Ÿค”

Pikirannya kayak ini:
* Giro masuk Rp 3,8 triliun
* Bank Indonesia bilang gini, tapi siapa yang yakin? ๐Ÿ˜
* Jika benar benar tidak ada di kas, maka mana asal dana itu nih? ๐Ÿค‘

Gue rasa penting sekali meminta klarifikasi dari sumbernya sih. Apakah ada dokumentasi atau bukti yang bisa dibuktikan? ๐Ÿ“

Kalau benar-benar tidak ada dana, maka maksudnya adalah APBD Jabar tidak akan mendapatkan pendapatan yang diharapkan, dan gue rasa itu tidak adil sama sekali... ๐Ÿ˜’
 
Kok bisa jadi ada APBD yang mengendap di kas Pemprov Jabar aja nih... tapi sih Bank Indonesia bilang tidak ada juga ya... kan ini udah dibahas lama sekarang. aku rasa forum ini masih belum nyaman banget karna sering terjadi topik yang sama ngerusak diskusi. Dan ini kalau perlu dipertanyikan lagi gini aja, sih mau tidak... sebaiknya ada penguasan lagi dari sumber ya..
 
Gue pikir aja kalau ada kesalahpahaman disini. Jadi, dulu nyesel karena terlalu berat beban APBD Jabar, kini ternyata ada sumber dana yang justru bisa membantu. Tapi, gue masih curiga kenapa tidak semakin banyaknya informasi tentang pembayaran APBD ini. Mungkin perlu diupdate di media online agar orang tidak terus salah paham. Dan, sih, Rp 3,8 triliun itu lumayan besar banget! Gue harap dana tersebut bisa efisien digunakan untuk proyek-proyek pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.
 
Dedik Mulyadi bilang tidak ada uang yang 'berendam' di kas Provinsi Jawa Barat ๐Ÿ™„. Aku penasaran nggak siapa yang bikin konflik ini? Bank Indonesia jelas-jelas bilang tidak ada dana yang 'menumpuk' ๐Ÿ˜…. Maksudnya apa aku? Kita lihat aja hasil audit ya! ๐Ÿค” Proyek pembangunan, perjalanan dinas, biaya operasional... siapa nanti yang bayar? ๐Ÿ’ธ
 
kembali
Top