Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan siap untuk mengbiayai pemulangan Rizki Nur Fadhilah, remaja asal Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja. Menurut Dedi, apabila Rizki ingin kembali ke Indonesia, pemerintah provinsi akan mengembalikan dirinya dan menyiapkan biaya untuk pemulangannya.
Dedi menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Jabar telah berkoordinasi dengan Polda Jabar dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja terkait proses kepulangan Rizki. Menurut dia, Rizki terkonfirmasi sudah berada di KBRI Kamboja.
Namun, yang menarik perhatian adalah bahwa Rizki bukanlah korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) seperti yang awalnya diduga. Ia sebenarnya bekerja di sebuah perusahaan Kamboja tanpa betah dan kemudian memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
"Dia (Rizki) tidak memiliki mental kuat untuk bekerja di luar negeri, ini adalah pelajaran bagi kita semua," kata Dedi. Jika tidak memiliki mental kuat, sebaiknya jangan bekerja di luar negeri karena akan merepotkan orang tua dan banyak orang.
Menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rizki telah tiba di KBRI Phnom Penh, Kamboja pada Rabu (19/11/2025) setelah menerima tawaran sebagai pemain bola di Medan, Sumatra Utara. Namun, tanpa diketahui sebabnya, Rizki menyasar hingga Kamboja.
Setelah dilakukan pendalaman oleh KBRI, didapatkan informasi bahwa Rizki sejak awal mengetahui akan bekerja di Kamboja dan tidak menginfokan keluarganya.
Dedi menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Jabar telah berkoordinasi dengan Polda Jabar dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja terkait proses kepulangan Rizki. Menurut dia, Rizki terkonfirmasi sudah berada di KBRI Kamboja.
Namun, yang menarik perhatian adalah bahwa Rizki bukanlah korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) seperti yang awalnya diduga. Ia sebenarnya bekerja di sebuah perusahaan Kamboja tanpa betah dan kemudian memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
"Dia (Rizki) tidak memiliki mental kuat untuk bekerja di luar negeri, ini adalah pelajaran bagi kita semua," kata Dedi. Jika tidak memiliki mental kuat, sebaiknya jangan bekerja di luar negeri karena akan merepotkan orang tua dan banyak orang.
Menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rizki telah tiba di KBRI Phnom Penh, Kamboja pada Rabu (19/11/2025) setelah menerima tawaran sebagai pemain bola di Medan, Sumatra Utara. Namun, tanpa diketahui sebabnya, Rizki menyasar hingga Kamboja.
Setelah dilakukan pendalaman oleh KBRI, didapatkan informasi bahwa Rizki sejak awal mengetahui akan bekerja di Kamboja dan tidak menginfokan keluarganya.