aku rasa ada sesuatu yang tidak beres di sini... kalau rizki tidak menjadi korban tppo, tapi kemudian jadi begitu... siapa yang bilang dia bekerja di kamboja dan tidak betah? mungkin pemerintah kembalikan kebenaran ini untuk menjaga reputasi kamboja... tapi aku pikir ada sesuatu yang lebih serius di balik cerita ini... apakah rizki sebenarnya korban tppo yang lupa atau apa? dan siapa yang benar-benar mengurus pemulangannya?