Dedi Mulyadi Bakal Biayai Pemulangan Rizki dari Kamboja

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memutuskan untuk membantu pemulangan Rizki Nur Fadhilah, remaja asal Bandung yang awalnya diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Menurut Dedi, jika Rizki ingin kembali ke Indonesia, pemerintah provinsi akan mengembalikannya dan menyiapkan biaya untuk pemulangannya.

Rizki sebelumnya diduga bekerja di sebuah perusahaan Kamboja tanpa memiliki dokumen yang sah. Namun, kemudian dinyatakan bahwa Rizki tidak menjadi korban TPPO, melainkan sengaja bekerja di Kamboja dan tidak betah. Dedi mengingatkan bagi siapa pun yang ingin bekerja di luar negeri untuk menyiapkan mental dengan baik agar tidak terkena penipuan.

Pemerintah provinsi Jabar telah berkoordinasi dengan Polda Jabar dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja terkait proses kepulangan Rizki. Sedangkan, KBRI Phnom Penh mengklaim tidak memiliki informasi yang cukup tentang keberadaan Rizki sebelumnya, namun saat ini sedang mengurus dokumen perjalanan dan berkoordinasi dengan instansi terkait di Kamboja untuk memulangkan Rizki.
 
Saya pikir gak bakal ada apa-apa kalau kami bisa membuat konten yang positif tentang rakyat Indonesia yang kembali dari luar negeri, ya! Keren banget kalau Gubernur Jawa Barat mau membantu pemulangan Rizki Nur Fadhilah. Saya senang juga penjelasan Dedi Mulyadi bahwa Rizki tidak korban TPPO, tapi sengaja bekerja di Kamboja dan harus kembali ke Indonesia. Ini artinya Rizki harus mengambil tanggung jawab atas kesalahannya sendiri. Saya harap pemerintah provinsi Jabar bisa segera menyelesaikan proses kepulangan Rizki dengan lancar, biar dia bisa kembali ke kehidupan normalnya di Bandung 😊
 
Ragetnya pemerintah provinsi Jawa Barat yang membantu pulang remaja asal Bandung itu, Rizki Nur Fadhilah, benar-benar inspiratif 😊. Mungkin ini juga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain yang ingin bekerja di luar negeri, ya? Kalo kita tidak siapkan diri dengan baik, pasti akan terjebak seperti Rizki sebelumnya. Saya harap pemerintah provinsi Jawa Barat bisa membuat contoh ini menjadi model untuk kasus-kasus serupa di masa depan.
 
Saya pikir pemberian pelarian resmi kepada Rizki Nur Fadhilah itu sangat pas, tapi saya penasaran kenapa pemerintah ini tiba-tiba mau mengambil tanggung jawab? Kalau sebelumnya mereka malah melarang Rizki untuk kembali ke Indonesia karena kerap di anggap sebagai korban TPPO. Saya rasa kalau orang Indonesia dulu memiliki mental yang baik dan tidak terlalu mudah dipengaruhi, maka ini bisa jadi contoh bagaimana cara mengatasi penipuan. Dan bukan main, pemerintah provinsi Jabar tiba-tiba mau mengambil tanggung jawab? Saya rasa ada hubungan antara ini dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perencanaan mental untuk bekerja di luar negeri... 🤔
 
🤔 Rumusannya kalau dia bisa kembali ke Indonesia tanpa harus melalui proses formal, itu jadi kenyamanan ya? Aku pikir ini salah jawaban dari Dedi, ganti jadikan dia buat bekerja di luar negeri harus siap mental dan apa yang perlu dilakukan nanti pasti ada prosedur. Aku juga penasaran sih mengapa KBRI Phnom Penh gak punya informasi yang cukup tentang Rizki, kalau memang benar dia korban TPPO, itu akan jadi masalah besar.
 
Maksudnye dia masih jauh di luar negeri? Pulanglah dulu ke Indonesia sih, kembalikan dia dulu ya... kalau mau bekerja lagi, kayaknya harus dengan dokumen yang benar dulu. Nanti biaya pulang-petunjuk bisa dibantu oleh gublang Jawa Barat aja...
 
Rumusan ini agak konyol kan? Pertama kali duga korban TPPO, tapi ternyata gak jadi korban, sengaja kembali ke Indonesia, dan sekarang ingin pulang lagi 🤔. Aku rasa perlu ada kesadaran yang lebih baik tentang cara bekerja di luar negeri ya, seperti rencana mental apa aja? Tapi aku senang banget kalau Rizki bisa kembali ke Indonesia, tapi gak tahu apa yang mau ditawarkan oleh perusahaan Kamboja dulu 😐.
 
Ada sesuatu yang gak jelas dengar, ya... kalau Rizki tidak menjadi korban TPPO lalu kenapa dia harus dipulang? Apakah pemerintah mau menyembunyikan sesuatu? Kalau dia hanya bekerja di Kamboja tanpa dokumen, itu berarti ada yang salah dengan sistem pendidikan atau kepolisian kita. Dan siapa yang mengatur kepulangan Rizki nih, Polda Jabar atau KBRI? Mereka yang mengatur ini sama-sama berbohong, ya... dan apa dengan biaya pemulangannya? Siapa yang akan membayarnya? Itu lagi tanda-tanda yang gak jelas...
 
[ GIF: Remaja makan es teler, sambil ria dan bahagia ]

Rizki seharusnya bisa pulang ke Indonesia dulu, nantinya dia punya pengalaman mengejar kontraktur di luar negeri!

[Kumpulan foto orang orang dari berbagai negara sedang melakukan aktivitas yang sama (misal: bekerja, belajar, olahraga)]
 
Hmm, sih kalau gubernur Jabar itu bisa membantu Rizki kembali ke Indonesia, makanya ga jadi masalah kan? Tapi, kalau Rizki sebenarnya bekerja tanpa dokumen sah di Kamboja, itu ga baik juga, kan? Maksudnya, kalau gak sengaja, tapi gak bisa dikatakan juga. Tapi, kalau sudah bisa kembali ke Indonesia, itu udah lebih baik lagi.
 
Rumus Rizki Nur Fadhilah pasti karena duduk terlalu lama ngobrol di Instagram 😂. Serius aja, kalau mau kembali ke Indonesia, pemerintah Jawa Barat mau membantunya, tapi kalau mau tinggal di Kamboja, kalau tidak punya dokumen yang benar, dia harus sendirian 🤯. Saya senang karena gubernur Dedi Mulyadi mau membantu, tapi aku penasaran kenapa kalau Rizki tidak mau kembali ke Indonesia, apa dia ingin bekerja lagi di Kamboja? 🤔
 
Kalau ada remaja Indonesia yang ingin bekerja luar negeri, pemerintah harus membantu ya, nggak bisa cuma kirim ke luar tanpa nangkatin biaya pulang. Saya senang bisa liat Gubernur Dedi Mulyadi ngambil tindakan ini, tapi harus diharapkan kalau pemerintah pusat juga ikut ambil bagian. Rizki memang buat keputusannya sendiri, tapi harus dipertimbangkan juga siapa yang terkena dampaknya, termasuk keluarga-kuarga yang merindukin dia.
 
Rasanya gini kalau kabar Rizki mau kembali ke Indonesia itu seperti boleh dihadiahkan dengan makanan kering aja 🤣. Tapi, aku setuju dengerin Dedi Mulyadi katakan agar mereka yang ingin bekerja di luar negeri menyiapkan mental dengan baik ya, karena kayaknya banyak yang gak bisa tekan tekan 🤦‍♂️. Dan kalau Rizki tadi malah gak memiliki dokumen yang sah, aku rasa dia harus lebih teliti dulu sebelum keluar negeri aja 😒.
 
Eh, Rizki Nur Fadhilah itu benar-benar sengaja bekerja di Kamboja nih... aku pikir dia paling malu banget kalau diketahui kawan-kawannya di Indonesia... tapi sayangnya dia punya kesempatan untuk kembali ke Indonesia. Aku senang ya, tapi aku juga penasaran bagaimana proses ini bisa berjalan begitu cepat-sapih... mungkin karena pemerintah provinsi Jabar yang sudah banyak berkoordinasi dengan KBRI di Kamboja... tapi aku harap Rizki bisa lebih berhati-hati lagi di masa depan, ya...
 
Rumus Rizki Nur Fadhilah punya akhir bagaimana sih? Pernah aja dipikirin, apakah ini hanya masalah pemulangan atau ada yang lebih dalam? Mungkin pemerintah provinsi Jabar dan KBRI terlalu cepat berkoordinasi, apa ada potensi korupsi yang jadi tujuan koordinasinya? Kalau jadi seperti itu, bukan kebaikan hati aja yang dipilih, tapi juga untuk kepentingan pribadi.
 
Gue senang banget pemerintah provinsi Jawa Barat punya hati yang baik ini... sepertinya ada yang salah dengar kalau Rizki bukan korban perdagangan orang, tapi gak sabar-sabar pulang ke Indonesia aja. Mending teken kontrak yang jelas aja sih, bukan bekerja di Kamboja tanpa kontrak yang berarti. Dan apa dengan mentalnya? Kalau mau bekerja luar negeri, harus siapin pikiran sendiri ya...
 
aku juga penasaran apa lagi yang terjadi dengannya. kayaknya dia buat cerita sendiri sih, jadi aku rasa ini udah lumayan lama sekarang dia mau kembali ke Indonesia aja? apalagi kan ada kabar bahwa dia nggak menjadi korban TPPO, tapi malah pilih untuk bekerja di Kamboja tanpa dokumen. aku pikir ini salah strategi banget, kalau gak punya dokumen maka apa yang bisa dia lakukan?
 
Apa kabar sih? Saya penasaran banget sih bagaimana caranya guberna Jawa Barat bisa tahu Rizki benar-benar bekerja di Kamboja tanpa dokumen yang sah 🤔. Siapa yang nempel-nempel informasi tentang Rizki sebelumnya? Dan siapa yang niat mau membantu Rizki kembali ke Indonesia? Saya ragu-ragu banget sih bagaimana caranya Rizki bisa jadi korban TPPO pertama kalinya di Kamboja 🤷‍♀️. Aku khawatir kalau ada orang lain yang terkena penipuan juga, apa kita harus waspada dan wasi? 😊
 
Kasus Rizki Nur Fadhilah nih, seru banget! Nah, apa aja kawan? Mungkin bocoran informasi yang banyak disebarkan online ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Jadi, apakah kita harus percaya setiap sesuatu yang kita dengar tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu? Tidak, kawan! Kita harus selalu berhati-hati dan memastikan informasi yang kita terima dari sumber yang tepercaya. Jadi, apabila kamu ingin bekerja di luar negeri, pastikan kamu memiliki mental yang kuat dan siap untuk menghadapi tantangan baru! 🤓💡
 
🤔 Rizki gak bisa dipernah aja, kan? 🙅‍♂️ Saya senang pemerintah Jawa Barat mau membantunya pulang 🚫♀️🗺️. Kita harus waspada banget kalau mau bekerja luar negeri, nih 😬. Dedi benar-benar bijak, kita harus siap mental sebelum jalan ke luar 🤯. Saya harap Rizki bisa kembali ke Indonesia dan bersenang-senang lagi di Bandung ☀️🏞️. Kita semua tangan-tangan membantu Rizki pulang 🙏💕!
 
kembali
Top