Presiden Republik Indonesia (RI) masih belum mencapai kesimpulan atau kesepakatan final untuk membangun ulang Al Khoziny, pesantren yang dikenal sebagai salah satu tempat pendidikan yang paling tua dan terbaik di Indonesia. Rencana tersebut dipertimbangkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam bentuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan bahwa rencana pembangunan ulang pesantren tersebut masih belum mencapai tahap kesepakatan final. Namun, dia juga menegaskan bahwa DPR akan memperhatikan kesejahteraan bangunan-bangunan pesantren tua yang sudah lama dan rawan.
"DPR RI akan mendorong pemerintah untuk memperhatikan kondisi bangunan-bangunan pesantren yang sudah lama dan tua," kata Dasco. "Kita ingin menjamin keamanan dan keselamatan bagi santri yang bersekolah di sana."
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, juga membahas rencana pembangunan ulang Al Khoziny menggunakan APBN. Ia mengatakan bahwa setelah dihitung, rencana tersebut akan lebih mahal memperbaiki gedung daripada membangun ulang dari nol.
"Dolly (Dody) masih menghitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun ponpes dari awal," kata sumber. "Tapi, dia juga menjelaskan bahwa pembangunan ini akan dibiayai APBN dan tidak menutup kemungkinan ada bantuan dari swasta."
Perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun Al Khoziny masih belum jelas, namun Dody menegaskan bahwa rencana tersebut akan menjadi prioritas bagi pemerintah.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan bahwa rencana pembangunan ulang pesantren tersebut masih belum mencapai tahap kesepakatan final. Namun, dia juga menegaskan bahwa DPR akan memperhatikan kesejahteraan bangunan-bangunan pesantren tua yang sudah lama dan rawan.
"DPR RI akan mendorong pemerintah untuk memperhatikan kondisi bangunan-bangunan pesantren yang sudah lama dan tua," kata Dasco. "Kita ingin menjamin keamanan dan keselamatan bagi santri yang bersekolah di sana."
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, juga membahas rencana pembangunan ulang Al Khoziny menggunakan APBN. Ia mengatakan bahwa setelah dihitung, rencana tersebut akan lebih mahal memperbaiki gedung daripada membangun ulang dari nol.
"Dolly (Dody) masih menghitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun ponpes dari awal," kata sumber. "Tapi, dia juga menjelaskan bahwa pembangunan ini akan dibiayai APBN dan tidak menutup kemungkinan ada bantuan dari swasta."
Perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun Al Khoziny masih belum jelas, namun Dody menegaskan bahwa rencana tersebut akan menjadi prioritas bagi pemerintah.