Dasco Sebut Rencana Bangun Ulang Al Khoziny Pakai APBN Belum Final

Presiden Republik Indonesia (RI) masih belum mencapai kesimpulan atau kesepakatan final untuk membangun ulang Al Khoziny, pesantren yang dikenal sebagai salah satu tempat pendidikan yang paling tua dan terbaik di Indonesia. Rencana tersebut dipertimbangkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam bentuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan bahwa rencana pembangunan ulang pesantren tersebut masih belum mencapai tahap kesepakatan final. Namun, dia juga menegaskan bahwa DPR akan memperhatikan kesejahteraan bangunan-bangunan pesantren tua yang sudah lama dan rawan.

"DPR RI akan mendorong pemerintah untuk memperhatikan kondisi bangunan-bangunan pesantren yang sudah lama dan tua," kata Dasco. "Kita ingin menjamin keamanan dan keselamatan bagi santri yang bersekolah di sana."

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, juga membahas rencana pembangunan ulang Al Khoziny menggunakan APBN. Ia mengatakan bahwa setelah dihitung, rencana tersebut akan lebih mahal memperbaiki gedung daripada membangun ulang dari nol.

"Dolly (Dody) masih menghitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun ponpes dari awal," kata sumber. "Tapi, dia juga menjelaskan bahwa pembangunan ini akan dibiayai APBN dan tidak menutup kemungkinan ada bantuan dari swasta."

Perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun Al Khoziny masih belum jelas, namun Dody menegaskan bahwa rencana tersebut akan menjadi prioritas bagi pemerintah.
 
ini kayaknya konflik kesejahteraan vs kepentingan pemerintah. siapa yang akan diwinakan biaya pengembangan ini? pesantren tua itu memang penting tapi juga harus dipertimbangkan kebutuhan masyarakat yang lebih luas. jadi, aku rasa pemerintah harusnya bisa mencari solusi yang tergolong wajar dan tidak membuat satu kelompok di utamakan biaya daripada kelompok lain... 🤔
 
ini pengulu pesantren tidak bisa dipaksa duduk di kursi panas 🙄 tapi kita yang harus bangkit! seharusnya giliran kami yang mendapatkan sisi favorit dari anggaran negara ini apa kaya pembangunan ponpes lebih penting daripada pendidikan kita muda? apalagi ada banyak pesantren lain yang sudah lama dan rawan tapi gak ada perhatian sama sekali 🤔. waktunya kami berdiri dan meminta jaminan bahwa ini bukan hanya pembangunan ponpes tapi juga keamanan dan keselamatan bagi santri 🚨.
 
Apa sih kalau kita bayangkan Al Khoziny seperti rumah tua yang harus direnovasi? Mereka already lama banget, kayaknya lebih baik dibangun ulang dari nol aja 🤣. Tapi wajar kan, gue juga penasaran apa aja konsep desainnya nanti 🤔. Yang penting, jangan sampai santri di sana menjadi korban pembangunan yang kacau 😂.
 
Gue ngerasa pengawasan ini gede banget 😒. Saya senang ya pemerintah mau memperhatikan bangunan-bangunan pesantren tua, tapi rencana ini kayaknya terlambat banget 🕰️. Apa kegunaan pembangunan ulang Al Khoziny sih? Mungkin kita bisa fokus pada hal lain yang lebih penting 🤔.
 
Makasih ya informasi tentang Al Khoziny! Pesantren itu sebenarnya sangat penting buat kita semua. Saya pikir rencana pembangunan ulang ini perlu dicari jalan keluarnya dengan lebih cepat, tapi juga harus dipertimbangkan untuk tidak membuang bangunan-bangunan tua yang sudah lama, kusejahterakan kalian yang suka bersekolah disana!
 
Gue penasaran, kenapa gak bisa dibangun ulang dari awal aja? bikin kesepakatan final apa juga kayaknya kayak kontrak yang berdiri sementara biar siap di-terminate kalau mau jadi nggak. sekarang pesantren tua rawan, mesti punya prioritas, kayaknya pemerintah harus lebih cepat aja. dan apa itu 'kesejahteraan bangunan-bangunan pesantren tua' sih? gak ada konseptu yang sama aja sih dengan kesejahteraan bangunan tua sih, mesti ada aturan tertentu kayaknya biar bisa jaga keselamatan santri.
 
Gue penasaran apa yang gue lalai kalau gak ada pesantren seperti Al Khoziny lagi sih... kalau gak ada kesempatan untuk belajar agama dan masyarakat di sana, kayaknya kita kalah dengan negara lain, apa? selain itu, bangunan-bangunan tua itu juga perlu diawasi supaya tidak runtuh, kayaknya tidak enak banget jika santri harus bersekolah di tempat yang rawan banget...
 
Gini, kalau punya kesempatan lagi untuk memperbaiki bangunan-bangunan pesantren tua yang sudah lama, itu sangat penting banget! Banyak sekali bangunan tua seperti ini yang belum diperhatikan dan rawan, apalagi dengan anggaran APBN yang begitu besar. Saya harap pemerintah bisa memprioritaskan hal ini agar tidak ada bangunan lagi runtuh atau terbakar. Mungkin juga bisa ada alternatif untuk mendapatkan beasiswa ya?
 
Gue rasa gini lagi banget, kalau pesantren tua seperti Al Khoziny bisa dibiarkan sembarangan. Gue kenal dengar orang tuanya pernah kuliah di sana, gue juga pernah melihat foto-foto kampus yang indah dan damai itu. Gue rasa kalau ini penting untuk dipertahankan, bukan cuma bangun ulang dari awal. Apalagi ada banyak bangunan tua yang sudah lama dan rawan, siapa tahu gue salah, tapi gue rasa perlu diwaspadai terlebih dahulu sebelum memutuskan apa-apa.
 
Siang-siang siang aja, aku rasa ini bikin aku sedih banget. Pesantren Al Khoziny itu sudah lama, tapi pemerintah masih belum bisa membuat keputusan yang jelas tentang rencana pembangunannya... Aku ingat kalau di masa Suharto, semua hal itu sudah teratur, ada rencana, ada anggaran, apa yang tidak ada adalah ketidakjelasan dan keterlambatan. Sekarang kayaknya pemerintah masih dalam kesibukan-kesibukan, ngomong-ngomong aja tanpa membuat keputusan...
 
Kalau nggak salah, itu pesantren yang sudah lama dan rawan ini kayaknya masih belum ada kesepakatan apa pun tentang bagaimana caranya membangun ulang bangunan pesantren tersebut... siapa tahu kalau rencana tersebut dibiayai oleh APBN, mungkin bisa lebih cepat selesai... tapi kita juga harus memperhatikan kesejahteraan santri yang bersekolah di sana, biar tidak ada masalah lagi...
 
kembali
Top