Dasco Sebut Rencana Bangun Ulang Al Khoziny Pakai APBN Belum Final

Rencana Bangun Ulang Al Khoziny Pakai APBN Belum Menemukan Kesepakatan Akhir

Mengenai rencana membangun ulang pesantren Al Khoziny yang terkena bencana di Sidoarjo beberapa hari lalu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa proses perencanaan masih belum mencapai kesepakatan akhir.

"Rencana membangun ulang pesantren Al Khoziny menggunakan anggaran APBN belum mencapai kesimpulan atau kesepakatan final," kata Dasco saat ditemui di kompleks parlemen, Kamis (8/10).

Meskipun demikian, Dasco menegaskan bahwa DPR RI akan terus mendukung pemerintah dalam memperhatikan bangunan-bangunan pesantren tua dan rawan. Ia juga mengatakan bahwa DPR telah menyampaikan imbanan kepada pemerintah terkait kondisi bangunan-bangunan pesantren tua tersebut.

"Mungkin masih belum pada satu kesimpulan, tapi pada intinya DPR RI akan mendorong juga pemerintah untuk memperhatikan bangunan-bangunan pesantren yang sudah lama dan tua," kata Dasco.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyatakan bahwa pembangunan ulang Al Khoziny menggunakan anggaran APBD lebih mahal dibanding membangun ulang dari nol. Namun, dia juga menyatakan bahwa pembangunan ini akan dibiayai oleh APBN, dan tidak menutup kemungkinan pihak swasta untuk ikut membantu.

"Kalau soal anggaran, insya Allah cukup lah, Insya Allah. Cuma dari APBN, tapi tidak menutup kemungkinan juga ada bantuan dari swasta," ujarnya.

Pembangunan ulang Al Khoziny merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam memperbaiki kondisi bangunan-bangunan pesantren tua dan rawan. Menurut Menteri Agama, Cak Imin, pemerintah akan melakukan evaluasi kondisi pesantren-pesantren yang berusia tua di atas 100 tahun untuk mencegah insiden seperti yang terjadi di Al Khoziny terulang.
 
aku rasa nih perlu buat rencana yang lebih spesifik, gak cuma kasar-kasar aja. kalau ngomong kesepakatan akhir, mungkin kita harus tahu dulu siapa siapa yang mau ambil bagian dalam proyek ini. apalagi kalau ada pihak swasta yang ingin ikut membantu. itu akan membuat proyek lebih cepat selesai dan biayanya juga lebih efisien. lho, kalau pembangunan ulang Al Khoziny menggunakan anggaran APBN, tapi masih belum bisa menemukan kesepakatan akhir, gimana kalau kita mulai dengan mengajukan proposal yang spesifik dulu?
 
😐 aku rasa ini jadi masalah keduanya, DPR RI dan pemerintah. Masing-masing memiliki kepentingan sendiri. Aku rasa harus ada kesepakatan yang lebih serius tentang bagaimana nanti giliran pesantren-pesantren seperti Al Khoziny dianggap. 🤔
 
Kalau mau jujur, aku pikir ini juga bikin konflik kaya gini. Mereka already ada rencana, tapi masih belum bisa kesepakatan dengan pemerintah. Dan kalau harus memilih, aku rasa lebih baik kalau dibangun dari nol, bukan bangun ulang yang mahal sekali 😐. Aku juga curuus bagaimana jika ada biaya tambahan, siapa yang akan membayarnya? Kalau pemerintah tidak bisa kesepakatan, mungkin ada pihak swasta yang mau ikut membantu, tapi kalau harus menanggung biaya sendiri? Aku rasa ini perlu diawasi lebih dekat 💡.
 
Aku pikir pemerintah harus lebih teliti dalam pengelolaan anggaran untuk proyek pembangunan ulang pesantren tua seperti Al Khoziny. Mungkin mereka harus mempertimbangkan alternatif lain yang tidak menggunakan anggaran APBN, apalagi jika ada kemungkinan bantuan dari pihak swasta. Kalo ini bisa dilakukan, makan akhirnya pengelolaan anggaran akan lebih baik dan tidak terlewatkan lagi oleh kesepakatan akhir 🤔
 
Rencana membangun ulang Al Khoziny itu benar-benar jijik banget. Mau dipakai anggaran APBN atau APBD, akhirnya apa? Kita sudah lama menunggu jawaban yang jelas tentang rencana ini. Saya rasa perlu ada transparansi lebih banyak tentang proses perencanaan dan keputusan yang diambil oleh pemerintah. Bukan hanya membangun ulang Al Khoziny, tapi juga penting untuk memperhatikan kondisi bangunan-bangunan pesantren tua lainnya di Indonesia 🤔💡
 
Belum punya kesepakatan akhir? Cuma ngelamai ngelagak aja. Kenapa harus begitu lama, giliran siapa nanti memutuskan? Biar apa aja, bangun ulang sekarang juga kaya tidak ada masalah. Dulu diterbuki bencana, lalu tunggu-tungu kesepakatan, sementara itu orang-orang masih harus hidup di bangunan yang rusak banget. Gue pikir ini sudah jadi prioritas utama, tapi gue rasa ada yang ngelagilagian lagi...
 
🔥 Ini aja masalah, kapan aja ada kesepakatan?! 🤯 Selama ini jadi aja bingung siapa yang bertanggung jawab, si pemerintah atau si DPR. 🙄 Dan sekarang lagi membicarakan tentang anggaran, apakah sudah ada rencana bagaimana uang itu akan digunakan? 🤑 Yang jelas harus ada prioritas dan rencana yang jelas agar proyek ini tidak terus mengalami penundaan. 🕰️
 
ini gampang banget aja, siapa yang bilang APBN bisa langsung bayar segala biaya pembangunan ulang Al Khoziny? kalau gak ada kesepakatan akhir, gimana caranya nih pemerintah bisa terus bantu-bantu pesantren tua rawan? harusnya ada prioritas lain juga sih, bukan hanya satu-satunya kepentingan.
 
Wahhh, gue rasa ini gak bisa dipakai! Bangunan-bangunan pesantren tua di Indonesia ini harus diperbaiki, tapi gak ada kesepakatan tentang bagaimana caranya. Saya pikir pemerintah harus lebih konsisten dalam memutuskan bagaimana cara memperbaikinya. Tapi gue juga pengen banget pesantren ini bisa dioperasikan dengan baik lagi, jadi insyaallah semoga bisa tercapai! 🤞
 
ini masalahnya kayaknya harus diatasi secepatnya, bangunan pesantren tua itu sudah lama dan rusak, kalau tidak diatasi bisa jadi menjadi rancangan buruan atau bahkan dihancurkan oleh warga. kita harus mendukung pemerintah untuk memperbaiki kondisi bangunan-bangunan pesantren yang rusak seperti itu, tapi juga harus ada peringatan agar tidak terjadi lagi bencana seperti ini. dan apalagi kalau ada kemungkinan perancangan yang salah atau tidak seimbang, kita harus siap menghentikan hal tersebut untuk tidak menimbulkan dampak negatif lebih lanjut 💪
 
Maksudnya apa sih kalau gak ada kesepakatan tentang rencana membangun ulang Al Khoziny? Sepertinya pemerintah masih belum bisa menentukan anggaran dan strategi yang tepat untuk proyek ini. Mereka harus ngambil waktu untuk mempertimbangkan semua aspeknya sebelum membuat keputusan. Apa salahnya kalau kita tunggu dulu sampai ada kesepakatan yang tepat?
 
Rencana membangun ulang Al Khoziny ternyata masih jauh dari kemajuan. Apalagi kalo dibandingkan dengan pembangunan ulang dari nol, biaya yang digunakan harus lebih mahal. Tapi toh apa maksudnya? Ada banyak bangunan pesantren tua yang membutuhkan perbaikan dan bantuan. Mungkin harus dulu ada prioritas yang jelas untuk memperhatikan bagaimana kondisi tersebut diatasi. Saya harap bisa lihat rencana pembangunan ini selesai dengan baik dan memberikan manfaat bagi komunitas pesantren serta generasi masa depan Indonesia 🤔
 
ini rencana pembangunan ulang al khoziny yang kayaknya harus lebih teliti dulu. kalau belum bisa menemukan kesepakatan akhir, bagaimana caranya bisa langsung memutuskan untuk membangun ulang? mungkin perlu ada diskusi yang lebih serius dan jujur tentang budget dan prioritas.
 
Wah, ini bahan banget buat diskusi ya... Saya rasa kalau pemerintah bisa menemukan kesepakatan akhir tentang rencana bangun ulang Al Khoziny, itu akan lebih baik dari kalau hanya DPR yang terlibat. Mungkin nanti bisa ada beberapa konflik dengan masyarakat sekitar yang juga tertinggal karena kondisi bangunan pesantren tua... Saya rasa pemerintah juga harus mempertimbangkan dampak keuangan dari rencana ini, apalagi kalau harus dibayarkan dari APBN.
 
Rencana membangun ulang Al Khoziny itu kayaknya masih jauh dari selesai 🤔. Menteri Pekerjaan Umum itu bilang kalau pembangunan ini akan dibiayai oleh APBN, tapi bagaimana kalau ada perubahan dalam anggaran? Atau mungkin ada pihak swasta yang mau ikut membantu? Itu kayaknya penting untuk dipertimbangkan. Dan apa dengan pesantren-pesantren tua lainnya? Kalau tidak semua bisa dibangun ulang, tapi hanya Al Khoziny yang diperbaiki, itu akan jadi masalah juga 🤷‍♂️.
 
🤔 apa sih yang salah dengan rencana membangun ulang Al Khoziny? kalau DPR RI sudah menyampaikan imbanan kepada pemerintah terkait kondisi bangunan-bangunan pesantren tua itu, tapi masih belum mencapai kesepakatan akhir? sepertinya ada kerumitan dalam proses perencanaan ini... 💡 mungkin bisa banget jika kita fokus pada solusi yang lebih cepat dan efektif daripada hanya menunggu-tunggu kesepakatan yang tidak pernah tercapai... 🤝
 
Haha ini gak masuk akal sih, kalau mau bangun ulang Al Khoziny pakai APBN lalu masih belum bisa kesepakatan? Udah lama banget sih kondisi bangunan itu. Menteri Pekerjaan Umum ini bilang kalau pembangunan dari nol lebih mahal, tapi apa yang dia maksudin? Mungkin ada cara lain untuk ngaruhkan pihak swasta untuk ikut membantu, gak?
 
Rencana membangun ulang Al Khoziny lagi? Saya rasa kalau kita fokus banget pada bangunan-bangunan pesantren tua, gak usah perlu dibangun ulang sama sekali. Dan siapa nih yang bakal membayar biayanya? Masyarakat? Pemerintah? Atau malah swasta? Saya rasa ini semua tentang perekonomian kita, tapi aku rasanya ada sesuatu yang salah dengan cara yang dilakukan disini... 🤔
 
Pikiran saya saat membaca tentang rencana membangun ulang Al Khoziny adalah, ini mirip dengan keadaan di masa lalu ketika kita masih banyak sekali bangunan tua dan rawan di Indonesia 🤔. Kenapa pemerintah kembali memilih untuk membangun ulang dari nol, bukan mencoba untuk merenovasi atau melestarikan bangunan-bangunan tersebut? Apakah kita telah belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu? 🤷‍♂️
 
kembali
Top