Danantara Ungkap Alasan di Balik 2 WNA Masuk Direksi Garuda

Kini Garuda Indonesia mengambil langkah strategis, mengisikan dua kursi direksi dengan warga negara asing. Seorang direktur keuangan dan manajemen risiko, Balagopal Kunduvara, dan seorang direktur transformasi, Neil Raymond Mills, kini berada di dalam jajaran perusahaan ini. Apa yang membuatnya demikian? Menurut Pandu Patria Sjahrir, CIO BPI Danantara, salah satu alasan utama adalah beberapa maskapai luar seperti Emirates yang mengambil cara serupa.

"Majoritas dari direksinya adalah orang asing," katanya. "Air New Zeland mungkin tidak pernah dengar, tapi profitnya dua kali lipat dari Garuda. Mungkin bisa dibilang mayoritas orang asing."

Pandu berpendapat bahwa pembaruan paradigma dalam pengelolaan perusahaan sangat penting. Di mana perlu adanya pelibatan talenta global dalam jajaran manajemen. Menurutnya, kehadiran dua WNA ini bukan hanya sekedar hal baru, tetapi juga merupakan bagian dari upaya menerapkan paradigma baru.

"Saya kasih contoh ini untuk membawa paradigma baru bukan lagi hanya melihat lagi ke dalam tapi juga melihat keluar," ujarnya.

Pandu juga menyampaikan bahwa selama delapan bulan pertama, fokusnya adalah pada pembentukan sumber daya manusia dan struktur organisasi yang lebih kuat. Dua tahun ke depan, fokus akan bergeser pada kemitraan strategis dan upaya menarik investasi baru.

"Kita akan kita lakukan dua tahun ke depan adalah kerjasama untuk bisa tarik investasi," pungkasnya.
 
Pertanyaannya siapa yang nge-own Garuda Indonesia kini? ๐Ÿค” Tahun-tahun belakang ni Jokowi giliran, sekarang ni Baliem! ๐Ÿ˜‚ Padahal kiprah Jokowi itu masih terasa di Indonesia. Saya rasa ini semua karena ada pemikiran yang salah bahwa asing bisa memimpin kita. ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ Kita harus berpikir bahwa sumber daya manusia kita juga mampu membuat perusahaan ini menjadi sukses, bukan kalah lagi dengan WNA. ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ†ฆ
 
Gak ngerti banget sih, kenapa harus brisi warga negara asing di Garuda Indonesia? Aku pikir justru perlu adanya bahan daya inisial dari dalam negeri nih, tapi mungkin karna makin kompetitif, kini harus punya direktur yang sudah lama jalan di dunia internasional ya...
 
Pokoknya gue penasaran apa maksudnya kalau ada 2 direktur asing ya... Gue pikir Garuda Indonesia harus lebih fokus pada pertumbuhan ekonomi negara dan bukan mencari talenta global seperti ini. Kalau bukan, apa lagi keuntungannya? ๐Ÿค”

Gue setuju dengan Pandu bahwa pembaruan paradigma sangat penting, tapi gue rasa perlu ada sambunyi yang lebih pasti dalam hal ini. Bayangkan saja kalau kita mengadopsi paradigma asing tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat lokal... ๐Ÿคฆโ€โ™‚๏ธ

Gue rasa pengaruh emeratus dan lain-lain itu memang salah satu alasan, tapi gue masih ragu kalau ini tidak akan berdampak buruk pada Garuda Indonesia. Mungkin perlu ada riset yang lebih mendalam dulu sebelum membuat keputusan besar seperti ini... ๐Ÿ“Š
 
Aku pikir ini salah juga banget! ๐Ÿคฆโ€โ™‚๏ธ Garuda Indonesia kini diisi dengan warga negara asing? Itu artinya mereka tidak peduli lagi keberlanjutan dan kemampuan masyarakat Indonesia sendiri. Aku rasa kalau ada dua orang WNA di direksinya, itu berarti mereka tidak percaya pada kemampuan kita sendiri. Dan apa yang salah dengan pendekatan seperti ini? Mereka tidak ingin memberikan kesempatan kepada para pengusaha lokal untuk mengembangkan bisnisnya? Aku pikir ini semua ada kesalahan strategis dan tidak mau menghadapi masalah kita sendiri ๐Ÿค”.
 
Aweweeee, ini udah waktunya Gairuna jadi lebih kompetitif di pasar udara ya! Pengambilan 2 direktur asing ini memang gak main-main, kan? Mereka mau bawa kejutan baru di dunia penerbangan Indonesia. Aku yakin Garuda bisa mengharapkan sesuatu yang luar biasa dari mereka ๐Ÿ’ฅ. Saya setuju dengan Pandu, strategi ini memang perlu diambil untuk tetap relevan di era globalisasi ini ๐ŸŒŽ. Kita harus terbuka terhadap kemungkinan baru dan siap menerima tantangan yang dihadapi ๐Ÿ˜Š.
 
Gue pikir ini bagus banget! Garuda Indonesia memang butuh revamp, dan ini salah satu cara yang bisa diambil. Dua orang WNA ini pasti bisa membawa ide baru dan pengalaman global yang bisa bantu perusahaan meningkatkan kinerjanya.

Pandu ya benar, ada beberapa maskapai luar yang juga mengambil cara serupa. Mungkin ada alasan yang sama, yaitu untuk menangani persaingan yang ketat di pasar udara. Gue tidak punya masalah jika dua orang WNA ini bisa jadi direktur ke depan perusahaan.

Tapi, gue penasaran, siapa-siapa yang akan jadi direktur eksekutif? Apakah ada harapan besar dari Balagopal dan Neil?
 
Kalau mau belajar dari contoh Emirates, tentu keren! ๐Ÿ˜Š Maksudnya apa nih? Garuda Indonesia harus cepat banget ngisikan kursi direktur dengan talenta asing supaya tidak kalah sama Air New Zealand yang profitnya dua kali lipat aja! ๐Ÿค‘ Tapi, apa salahnya jika ada WNA di jajaran direktur? Kita masih bisa memiliki pemimpin lokal yang bijak juga, kan? ๐Ÿค”
 
Gue pikir ini masuk akal, tapi gue masih ragu-ragu aja. Kalau di Indonesia banyak perusahaan yang already terlibat dengan BUMN, kenapa Garuda Indonesia harus ikut? Gue rasa ada masalah dengan hal ini... tidak adanya prioritas lagi untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan di dalam negeri? Sementara itu, tambahan dua direktur WNA ini akan bagu-bagus aja, tapi apa yang jadi kalau mereka tidak bisa berkomunikasi dengan baik dengar karyawan lokal? ๐Ÿ˜
 
Gue rasa ini bukan buang-buang waktu lagi, Garuda Indonesia nanti akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, kaya Emirates. Dua orang WNA ini pasti bisa membawa pemikiran baru untuk pengelolaan perusahaan, gak ada salahnya kok ๐Ÿคฉ. Gue rasa ini adalah langkah strategis yang tepat, perlu jalan cerdas ya ๐Ÿค“. Yang penting, Garuda Indonesia tetap nantinya masih milik pemerintah, gak usah khawatir ๐Ÿ˜Š.
 
Gak jadi mau percaya kalau di Garuda Indonesia ada WNA yang ambil direktur, kayak gitu sih. Berapa sih keuntungan Air New Zeland ini? Kalau profitnya dua kali lipat dari Garuda, mungkin bukan cuma soal talenta global aja, tapi juga kualitas pelayanannya ya...
 
Gue rasa ini benar-benar buat Garuda Indonesia nantinya bisa naikin kinerjanya! ๐Ÿš€ Dengan ada WNA di direksi, pasti perusahaan ini bisa ngikutin tren internasional dan tetap relevan di pasar. Gue juga setuju dengan Pandu, paradigma baru di dalam perusahaan ini benar-benar penting! ๐Ÿ’ก Gue rasa ini buat Garuda Indonesia bisa belajar dari kalah dari pesaing seperti Emirates yang sudah ada WNA di direksi. Dan gue juga rasa ini pasti membuat perusahaan ini lebih seragam dan global ๐Ÿ˜Š.
 
Mungkin dianggap tidak tepat kalau semua direktur perusahaan asing banget, tapi kalau mau jadi kompetitif di pasaran maka harus buka akses terlebih dahulu kan? ๐Ÿค”
Saya bayangkan diagram ini:
```
+-----------------------+
| Garuda Indonesia |
+-----------------------+
|
|
v
+-----------------------+
| (direktur asing) |
| Balagopal Kunduvara|
| Neil Raymond Mills |
+-----------------------+
|
|
v
+-----------------------+
| (direktur lokal) |
| (sisa jajaran) |
+-----------------------+
```
Saya rasa perlu juga diingat bahwa pembaruan paradigma dalam pengelolaan perusahaan memang penting, tapi kita juga tidak boleh lupa mempertahankan budaya perusahaan sendiri ya? ๐Ÿ™
Saya bayangkan diagram ini:
```
+-----------------------+
| Paradigma Baru |
| (inovasi global) |
+-----------------------+
|
|
v
+-----------------------+
| Budaya Lokal |
| (kearifan lokal) |
+-----------------------+
```
Mungkin bisa jadi ada keseimbangan di antara kedua hal itu, kan? ๐Ÿค”
 
Gak perlu terburu-buru, kan? Masa-masa ini Garuda Indonesia memang mengambil langkah strategis, tapi apa salahnya ya? Dua orang WNA di direksi bukan berarti mereka akan mengabaikan kepentingan warga negara. Saya pikir paradigma baru yang Pandu maksud itu benar-benar perlu dipraktikkan. Kita tidak boleh hanya melihat ke dalam, tapi juga harus melihat apa yang bisa kita dapat dari luar sana ๐Ÿค.
 
Mengenai ini kayak gampang banget, Garuda Indonesia jadi terlalu angkat-angkit deh! Mereka ambil orang asing bareng-bareng ke direktur. Saya rasa tidak masalah kok, tapi harus diawasi ya... Bagaimana kalau kita tambah sedikit lagi talenta lokal juga? Gak penting kan siapa yang bisa mengambil keuntungan dari airline ini! ๐Ÿค”
 
Wow ๐Ÿ˜ฎ Garuda Indonesia gini, memilih orang asing di direksinya ๐Ÿ˜‚, tapi mungkin nggak salah, profitnya duwa kali lipat dari Garuda ๐Ÿค‘๐Ÿ‘ Interesting ๐Ÿ’ก
 
Pikiran saya tentang ini gini, kalau di Garuda Indonesia udah ada 2 orang WNA di direksi, kemungkinan lagi banyak lagi yang bakal datang nanti. Saya rasa itu gampang banget bagus aja karna di Indonesia ini siapa pun bisa menjadi sesuatu. Mereka punya kemampuan dan pengalaman, jadi kalau mereka bisa membantu perusahaan kita naik, saya sangat mendukung! ๐Ÿค
 
Mengenai pendirian direktur asing di Garuda Indonesia, aku pikir ini bukanlah hal yang mengejutkan. Pembaruan paradigma dalam pengelolaan perusahaan memang sangat penting, khususnya dengan adanya persaingan yang semakin ketat dari maskapai lain seperti Emirates. Jika Garuda ingin tetap kompetitif, mungkin saja perlu adanya kerjasama dan penyerapan talenta global.

Aku senang melihat bahwa BNI Group telah mengambil langkah yang tepat dengan melakukan reformasi struktur organisasinya dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini memang sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan.

Mungkin saja kedua direktur asing ini akan membantu Garuda Indonesia dalam mencapai tujuan bisnisnya, terutama dengan fokus pada pembentukan struktur organisasi yang lebih kuat dan kerjasama strategis.
 
Gue pikir ini cerita panjang dari Garuda Indonesia ๐Ÿ›ซ๏ธ. Mereka punya dua direktur asing sibuk banget. Gue tahu, apa yang bikin mereka ini? Emang karna beberapa maskapai luar seperti Emirates dan Air New Zeland. Jadi, garuda ingin jadi lebih modern dan update, bukan? ๐Ÿค”

Gue setuju dengan Pandu ya, perusahaan harus ada tambahan talenta global di dalamnya. Itu penting banget untuk bisa kompetitif lagi. Dan, kalau bisa menarik investasi baru juga ganti-gantian. Gue rasa ini cerita yang bagus untuk di lihat.
 
Gue pikir ini gini, kalau perusahaan mau berkembang, harusnya gunakan talenta lokal dulu, tapi sepertinya garuda indonesia sih lebih suka pakai warga negara asing aja ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ. Mungkin karena mereka ingin menjadi lebih modern dan terus berinovasi. Gue punya pendapat bahwa kalau ada dua orang direktur warga negara asing, itu harusnya memiliki kemampuan yang lebih luas agar bisa membantu perusahaan berkembang. Dan ya, pandu patria sjarir sih benar, kerenanya beberapa maskapai luar juga ikut ambil direktur aja ๐Ÿš€.
 
kembali
Top