Direksi Garuda Indonesia Baru Ditetapkan, Tidak Setengah-Setengah!
Perombakan direksi PT Garuda Indonesia dilakukan dalam upaya memperkuat upaya penyehatan Perseroan. CEO Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani menyatakan bahwa perombakan ini tidak dilakukan secara setengah-setengah. "Kami menunjukkan bahwa kami tidak setengah-setengah dalam mereka menyehatkan Garuda ini," katanya.
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui pengangkatan Glenny H Kairupan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru. Perubahan lainnya meliputi penunjukan Thomas Sugiarto Oentoro sebagai wakil direktur utama, Balagopal Kunduvara sebagai direktur keuangan dan manajemen risiko, Neil Raymond Mills sebagai direktur transformasi, serta Frans Dicky Tamara sebagai komisaris.
Keputusan perombakan direksi ini ditetapkan setelah evaluasi terhadap kinerja perseroan selama setahun terakhir, bekerja sama dengan penasihat khusus di sektor aviasi. "Setelah kami melakukan analisa menyeluruh, dibantu juga dengan advisor khusus penerbangan, ini sudah berjalan kurang lebih sebetulnya hampir setahun," katanya.
Perombakan direksi Garuda Indonesia ini merupakan upaya terbaru dalam memperkuat penyehatan perseroan. Meskipun demikian, Rosan Perkasa Roeslani mengakui bahwa penambahan modal masih belum cukup untuk menyehatkan perseroan.
Perombakan direksi PT Garuda Indonesia dilakukan dalam upaya memperkuat upaya penyehatan Perseroan. CEO Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani menyatakan bahwa perombakan ini tidak dilakukan secara setengah-setengah. "Kami menunjukkan bahwa kami tidak setengah-setengah dalam mereka menyehatkan Garuda ini," katanya.
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui pengangkatan Glenny H Kairupan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru. Perubahan lainnya meliputi penunjukan Thomas Sugiarto Oentoro sebagai wakil direktur utama, Balagopal Kunduvara sebagai direktur keuangan dan manajemen risiko, Neil Raymond Mills sebagai direktur transformasi, serta Frans Dicky Tamara sebagai komisaris.
Keputusan perombakan direksi ini ditetapkan setelah evaluasi terhadap kinerja perseroan selama setahun terakhir, bekerja sama dengan penasihat khusus di sektor aviasi. "Setelah kami melakukan analisa menyeluruh, dibantu juga dengan advisor khusus penerbangan, ini sudah berjalan kurang lebih sebetulnya hampir setahun," katanya.
Perombakan direksi Garuda Indonesia ini merupakan upaya terbaru dalam memperkuat penyehatan perseroan. Meskipun demikian, Rosan Perkasa Roeslani mengakui bahwa penambahan modal masih belum cukup untuk menyehatkan perseroan.