Danantara Sukses Membenahi 48 BUMN, Ini Kata Managing Director Rohan Hafas
Di media coffee morning dengan Danantara Indonesia di Wisma Danantara, Jakarta Selatan, lembaga ini mengumumkan bahwa berhasil memperbaiki kinerja 43 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam waktu delapan bulan terakhir, pembenahan dilakukan mulai dari aspek manajerial hingga peningkatan daya saing perusahaan untuk mencapai profitabilitas maksimal.
Menurut Managing Director Stakeholders Management Danantara, Rohan Hafas, capaian ini sangat signifikan, mengingat lembaganya baru diluncurkan delapan bulan silam. "Jadi sudah 43 perusahaan BUMN yang diperbaiki. Ditingkatkan semuanya lah, ya. Daya saing dan manajerial. Untuk dia bisa berkiprah menghasilkan untung dan sebagainya," ujar Rohan dalam acara media coffee morning tersebut.
Salah satu hasil pembenahan yang dapat dinikmati adalah peningkatan fasilitas dan layanan di Bandara Soekarno-Hatta, yang dikelola oleh Injourney Airports. Selain itu, upaya tersebut akan dilanjutkan dengan konsolidasi dan refocusing lini bisnis. Di sektor perhotelan, Injourney sebagai holding aviasi dan pariwisata akan menjadi entitas yang mengelola seluruh hotel milik BUMN, yang sebelumnya tersebar di berbagai perusahaan pelat merah.
Contoh lainnya adalah perbaikan kinerja pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan juga PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Menurut Rohan, perbaikan terhadap daya saing dua perusahaan ini mulai memperlihatkan hasil mulai dari peningkatan profitabilitas hingga pembenahan model bisnis.
"Ada satu crucial thing yang dilakukan Danantara untuk membalikan itu, yang dalam berapa bulan dia sekarang sudah kick back, makin besar untungnya (Semen Indonesia)," kata Rohan. "Hanya hal-hal simpel yang dilakukan. Jadi model bisnis cara berbisnisnya itu di-twist, dibalik."
Di media coffee morning dengan Danantara Indonesia di Wisma Danantara, Jakarta Selatan, lembaga ini mengumumkan bahwa berhasil memperbaiki kinerja 43 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam waktu delapan bulan terakhir, pembenahan dilakukan mulai dari aspek manajerial hingga peningkatan daya saing perusahaan untuk mencapai profitabilitas maksimal.
Menurut Managing Director Stakeholders Management Danantara, Rohan Hafas, capaian ini sangat signifikan, mengingat lembaganya baru diluncurkan delapan bulan silam. "Jadi sudah 43 perusahaan BUMN yang diperbaiki. Ditingkatkan semuanya lah, ya. Daya saing dan manajerial. Untuk dia bisa berkiprah menghasilkan untung dan sebagainya," ujar Rohan dalam acara media coffee morning tersebut.
Salah satu hasil pembenahan yang dapat dinikmati adalah peningkatan fasilitas dan layanan di Bandara Soekarno-Hatta, yang dikelola oleh Injourney Airports. Selain itu, upaya tersebut akan dilanjutkan dengan konsolidasi dan refocusing lini bisnis. Di sektor perhotelan, Injourney sebagai holding aviasi dan pariwisata akan menjadi entitas yang mengelola seluruh hotel milik BUMN, yang sebelumnya tersebar di berbagai perusahaan pelat merah.
Contoh lainnya adalah perbaikan kinerja pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan juga PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Menurut Rohan, perbaikan terhadap daya saing dua perusahaan ini mulai memperlihatkan hasil mulai dari peningkatan profitabilitas hingga pembenahan model bisnis.
"Ada satu crucial thing yang dilakukan Danantara untuk membalikan itu, yang dalam berapa bulan dia sekarang sudah kick back, makin besar untungnya (Semen Indonesia)," kata Rohan. "Hanya hal-hal simpel yang dilakukan. Jadi model bisnis cara berbisnisnya itu di-twist, dibalik."