Danantara Optimis Banyak Emiten Minat Ikutan Proyek WTE

Danantara, perusahaan investasi yang berfokus pada infrastruktur dan energi terbarukan, optimis bahwa proyek waste to energy (WTE) akan menarik banyak perusahaan swasta untuk bergabung. Perusahaan ini telah memilih 24 perusahaan yang lolos dalam Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) Pemilihan Mitra Kerja Sama Badan Usaha Pengembang dan Pengelola Pengolah Sampah Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Menjadi Energi Listrik (BUPP PSEL).

Menurut Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer Danantara, tidak perlu khawatir akan kehadiran emiten baru dalam proyek ini. Ia percaya bahwa 200 perusahaan baik dalam negeri dan luar negeri yang sudah semangat untuk berinvestasi pada proyek-proyek terbarukan juga akan tertarik pada proyek WTE ini.

"Ada banyak keuntungan dari skema baru di proyek hijau ini, salah satunya adalah tipping fee yang sebelumnya dibayarkan pemerintah daerah kepada pengelola limbah," ujarnya.

Danantara juga menetapkan tarif flat sebesar US$ 20 sen per kWh untuk proyek WTE ini. Tarif tersebut berlaku untuk 1.000 ton sampah per hari dan diperkirakan dapat menghasilkan lebih dari 15 MW listrik dan berkontribusi terhadap 20.000 rumah tangga.

Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah, sejumlah kementerian terkait, serta perusahaan swasta yang ingin berpartisipasi. Pelaksanaan program tersebut akan dilakukan secara transparan dan dengan proses tender yang dibuka untuk memungkinkan pihak swasta yang berminat pada proyek ini juga dapat bergabung.

Pandu Sjahrir juga menyatakan bahwa proyek WTE ini hanya batch pertama, dan nanti akan ada lagi batch kedua.
 
Aku pikir proyek waste to energy ini akan benar-benar membantu kita mengurangi sampah di Indonesia 🌎. Aku ingat ketika aku masih kecil, aku lihat langsung sampah yang dibuang di jalan. Sekarang aku sudah dewasa dan masih banyak sekali sampah yang di buang tanpa memikirkan apa yang akan terjadi dengannya πŸ€¦β€β™‚οΈ. Tapi kalau kita bisa mengubah sampah menjadi energi, itu akan sangat membantuπŸ”‹. Danantara benar-benar strategis dalam proyek ini, aku senang mereka ingin melibatkan banyak perusahaan swasta untuk bergabung dan membuat proyek ini lebih baik 🀝. Aku harap proyek ini bisa menjadi contoh bagi Indonesia lainnya yang ingin mengurangi sampah dan menghasilkan energi terbarukan πŸ’š.
 
ini gue penasaran banget sama proyek waste to energy ni πŸ’‘ banyak yang bilang kalau proyek seperti ini harus dibayangkan pemerintah jadi biaya kotoran umat, tapi aku rasa tidak bisa jadi begitu, proyek ini bisa menarik perusahaan swasta dan memberikan tambahan pendapatan bagi pemerintah. tapi juga diharapkan bisa diterapkan dengan baik dan transparan πŸ’―
 
Lagian, aku pikir proyek waste to energy ini bakal gampang dilaksanakan. Ada banyak keuntungan dari skema baru ini, seperti tidak perlu khawatir tentang ketersediaan biaya untuk mengoperasikan proyek ini. Aku senang dilihat pemerintah daerah dan perusahaan swasta mau bekerja sama membuat proyek yang ramah lingkungan. Dan aku pikir tarif flat US$ 20 sen per kWh itu agak rendah, tapi mungkin bisa diadopsi oleh beberapa perusahaan. Aku curious banget melihat bagaimana pelaksanaan program ini bakal berjalan dan bagaimana banyak perusahaan mau bergabung dengan proyek ini πŸ€”πŸŒΏ
 
Gue pikir proyek waste to energy ini bakal sangat membantu Indonesia untuk mengurangi limbah sampah dan menghasilkan energi listrik yang terbarukan. Tapi gue khawatir apa kalau pemerintah daerah tidak bisa menangani efek-efek sampingan dari proyek ini, misalnya seperti biaya penanganan limbah yang semakin besar nanti. Dan juga gue curiga apa kalau investor swasta saja yang tertarik pada proyek ini, tapi bukan hal-hal positif yang bisa dilakukan oleh masyarakat.
 
Gue penasaran apa aja keuntungan dari skema baru ini. Mau dipikirin, kalau pemerintah daerahnya harus membayar tipping fee sebesar US$ 20 sen per kWh untuk setiap ton sampah yang diolah. Makanya gue ragu, sih mau tidak akan banyak perusahaan yang mau berinvestasi, karena biayanya terlalu mahal. Dan, kalau sudah ada, makanya harusnya ada aturan yang lebih ketat agar proyek ini tidak jadi kebun kacang sampah aja. Gue masih ragu apalagi, sih proyek WTE ini berpotensi membawa dampak lingkungan?
 
Proyek WTE ini nanti bakal semakin gencar di keranjang konsesi ya. Semakin banyak perusahaan yang tertarik untuk bergabung, semakin cepat ayo kita siap, aku pikir tarif flat US$ 20 sen per kWh tergolong sederhana aja, tapi kalau perusahaan luar negeri ikut terlibat, pasti bakal semakin mahal lagi. Aku rasa pemerintah daerah udah bisa mendapat keuntungan dari skema ini, tapi apa yang terjamin adalah akan ada banyak rumah tangga yang mendapatkan listrik.
 
Wah coba-banget ya, proyek waste to energy (WTE) ini masih banyak kekhawatiran sih. Kalau asalnya WTE itu buat menghasilkan energi listrik dari sampah, tapi apa caranya nanti sampah tersebut tidak habis? Dan siapa yang akan bertanggung jawab kalau proyek ini gagal? Dan 200 perusahaan yang ingin berinvestasi itu semua pasti punya rencana cerdas sih πŸ€”

Dan 20 sen per kWh itu mahal banget untuk tarif flat, aku bayangkan kalau aku mau beli listrik dengan harga begitu murah, aku gak akan membeli aja. Dan nanti bagaimana jika WTE ini hanya bisa menghasilkan energi listrik dari sampah sisa makanan? Apakah itu juga baik sih untuk lingkungan? 🀷
 
ya kayaknya kalau kita lihat dari sisi investasi dan teknologi itu ya sangat positif sekali. tapi gampang banget untuk kalah dengan 200 perusahaan lainnya karena tarif yang terjangkau US$20 per kWh untuk proyek ini mungkin kurang menarik untuk banyak perusahaan. kayaknya harus ada lagi langkah yang lebih inovatif dan berbeda dari teknologi yang digunakan.
 
aku pikir hal ini super positif banget! proyek waste to energy ini bisa membantu mengurangi sampah di Indonesia dan buat listrik dari limbah yang sebelumnya tidak bisa diubah menjadi energi. tarif flat US$ 20 sen per kWh juga relatif murah, jadi banyak perusahaan bisa bergabung dan berinvestasi. aku yakin proyek ini bakal sukses dan membawa manfaat bagi banyak orang! πŸ’šπŸŒ±
 
Maksudnya apa sih kalau banyak perusahaan ingin bikin bisnis di sini? Sepertinya itu bisa jadi bagus sekali πŸ€”. Proyek waste to energy itu benar-benar penting ya, karena sampah tidak boleh sembarangan di daerah kita deh πŸ˜‚. Dan jika bisa diubah menjadi energi listrik, itu akan lebih baik lagi buat lingkungan dan kesehatan kita πŸŒΏπŸ’š. Saya rasa ini bisa jadi peluang yang bagus untuk Indonesia untuk berinovasi dan makin mandiri dalam hal energinya πŸ’‘.
 
Proyek ini benar-benar luar biasa kan? Membuat sampah menjadi energi listrik itu nggak cuma sekedar cerita, tapi juga jadi kenyataan di dunia ini 🌟. Proses ini memang butuh kesabaran dan kerja sama antara banyak pihak, tapi hasilnya pasti akan membuat kita lebih berbangga dengan kemajuan teknologi dan pengelolaan sampah yang lebih baik πŸ’š.

Mungkin kalau kita lihat dari perspektif lain, proyek ini juga bisa jadi pelajaran untuk kita semua tentang pentingnya mencari alternatif yang ramah lingkungan. Kita nggak perlu takut dengan perubahan teknologi atau inovasi, tapi harus terbuka dan siap mengikuti prosesnya πŸ€”.

Dan pertanyaannya gini, apa yang bisa kita lakukan sendiri untuk berkontribusi pada proyek-proyek seperti ini? Kita bisa mulai dari kebiasaan sehari-hari kita, misalnya menggunakan kemasan plastik yang lebih ramah lingkungan atau memilih transportasi umum πŸšΆβ€β™‚οΈ. Semoga proyek ini bisa jadi inspirasi bagi kita semua untuk menjadi bagian dari perubahan positif di masa depan πŸ’‘.
 
aku pikir ini bisa bikin perusahaan swasta makin semangat berinvestasi di bidang energi terbarukan, kayaknya tidak ada masalah sama sekali, tapi aku penasaran bagaimana itu aja, apakah ada yang nanti akan kehilangan keuntungan dari skema baru ini? πŸ€‘πŸ’‘

Danantara memang menetapkan tarif flat yang murah, kayak 20 sen per kWh, itu bisa bikin orang suka banget, tapi apa kalau ada yang tidak puas dengan hasilnya, apa aja yang harus dilakukan? πŸ€”

Aku juga penasaran bagaimana pemerintah daerah itu akan nanti berinteraksi dengan perusahaan swasta yang ingin bergabung, kayaknya harus ada komunikasi yang baik untuk bisa saling memahami dan tidak ada konflik. πŸ’¬
 
Gue pikir proyek ini bagus sekali, tapi gue penasaran mengenai cara kerja waste to energy itu, bikin sampah menjadi listrik aneh deh πŸ€”. Dan kalau tarif flat US$ 20 sen per kWh itu terlalu murah banget, jadi mana yang mau berinvestasi? πŸ€‘. Gue harap pemerintah dan perusahaan swasta bisa bekerja sama dengan baik agar proyek ini bisa sukses dan membawa manfaat bagi masyarakat πŸ‘.
 
hebat banget nih project waste to energy ini 🀩. kalau tidak salah pakai sekitar 20k rumah tangga bisa ditebus energinya aja, tapi masih banyak kaya 20k itu 🀯. tapi gampang-ganget deh, pemerintah sudah membuat skema baru untuk memudahkan perusahaan swasta mau investasi ya πŸ‘. dan aneka keuntungan di sana nih, kayaknya proyek ini bakal jadi salah satu yang terbesar nanti πŸ“ˆ.
 
proses ini harus lebih cepat, karenakan sampah dijakarta semakin banyak πŸ€¦β€β™‚οΈ, dan walaupun tarif flat us$ 20 sen per kWh itu cukup murah sih tapi masih harus dilihat dari dampak lingkungan apa aja kayaknya 😐, misalnya apakah ada polusi udara yang dihasilkan dari proyek ini? πŸ€”
 
kembali
Top