Kemungkinan keberlangsungan BUMN-nya tergantung pada efisiensi dalam pengelolaan tantiem. Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, mengakui bahwa komisaris-komisaris di perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlalu mahal dibandingkan negara-negara lain. Hal ini memicu penyesuaian tantiem kepada komisaris/direksi seluruh BUMN yang berada di bawah kelolaan Danantara.
Menurutnya, komisaris-komisaris kita dibandingkan dunia memang terlalu mahal. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyesuaian tantiem. Dengan demikian, pihaknya berhasil menghemat dana hingga Rp8,2 triliun melalui penyesuaian struktur tantiem bagi para komisaris di perusahaan-perusahaan BUMN.
Demi efisiensi itu, dana hasil penghematan itu sekarang dialihkan untuk memperkuat investasi dan pengembangan bisnis. Pandu mengklaim bahwa ini adalah langkah yang tepat demi keberlangsungan BUMN-nya.
Menurutnya, komisaris-komisaris kita dibandingkan dunia memang terlalu mahal. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyesuaian tantiem. Dengan demikian, pihaknya berhasil menghemat dana hingga Rp8,2 triliun melalui penyesuaian struktur tantiem bagi para komisaris di perusahaan-perusahaan BUMN.
Demi efisiensi itu, dana hasil penghematan itu sekarang dialihkan untuk memperkuat investasi dan pengembangan bisnis. Pandu mengklaim bahwa ini adalah langkah yang tepat demi keberlangsungan BUMN-nya.