Kabinet Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rincian anggaran dari dana resonansi (DPR) yang akan dikeluarkan dalam tahun ini.
Menurut sumber di DPR, anggaran resonansi diperkirakan mencapai Rp 120 triliun pada tahun ini. Namun, sebagian anggaran tersebut masih belum jelas dan memerlukan klarifikasi lebih lanjut.
Dana resonansi yang diterima oleh DPR merupakan hasil dari perencanaan Kabinet Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pelayanan publik dan peningkatan kemampuan fungsional di parlemen. Salah satu prioritas yang ditetapkan adalah meningkatkan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di DPR.
"Kami berharap dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja di DPR, sehingga pelayanan publik dapat lebih baik dan lebih cepat", kata seorang sumber di DPR.
Namun, beberapa anggota DPR yang dikontribusi oleh Reses mengkhawatirkan adanya risiko peningkatan biaya karena penambahan dana resonansi. "Kami masih khawatir bahwa penambahan dana ini akan berdampak pada penerimaan pajak dan kemungkinan meningkatnya biaya hidup rakyat", kata salah satu anggota DPR.
Di sisi lain, beberapa ahli mengatakan bahwa peningkatan dana resonansi dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan publik di DPR. "Dengan dana yang cukup, kami dapat meningkatkan kemampuan fungsional dan teknologi di DPR, sehingga pelayanan publik dapat lebih baik", kata seorang ahli di bidang teknologi informasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Reses telah menjadi salah satu prioritas utama dari anggota DPR. Namun, masih banyak pertanyaan yang belum jelas tentang bagaimana dana resonansi akan digunakan dan bagaimana biaya tersebut akan dibebankan kepada rakyat.
Menurut sumber di DPR, anggaran resonansi diperkirakan mencapai Rp 120 triliun pada tahun ini. Namun, sebagian anggaran tersebut masih belum jelas dan memerlukan klarifikasi lebih lanjut.
Dana resonansi yang diterima oleh DPR merupakan hasil dari perencanaan Kabinet Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pelayanan publik dan peningkatan kemampuan fungsional di parlemen. Salah satu prioritas yang ditetapkan adalah meningkatkan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di DPR.
"Kami berharap dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja di DPR, sehingga pelayanan publik dapat lebih baik dan lebih cepat", kata seorang sumber di DPR.
Namun, beberapa anggota DPR yang dikontribusi oleh Reses mengkhawatirkan adanya risiko peningkatan biaya karena penambahan dana resonansi. "Kami masih khawatir bahwa penambahan dana ini akan berdampak pada penerimaan pajak dan kemungkinan meningkatnya biaya hidup rakyat", kata salah satu anggota DPR.
Di sisi lain, beberapa ahli mengatakan bahwa peningkatan dana resonansi dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan publik di DPR. "Dengan dana yang cukup, kami dapat meningkatkan kemampuan fungsional dan teknologi di DPR, sehingga pelayanan publik dapat lebih baik", kata seorang ahli di bidang teknologi informasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Reses telah menjadi salah satu prioritas utama dari anggota DPR. Namun, masih banyak pertanyaan yang belum jelas tentang bagaimana dana resonansi akan digunakan dan bagaimana biaya tersebut akan dibebankan kepada rakyat.