Kurangnya Dana Pusat, Subsidi Layanan Transportasi DKI Terganggu
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa pemerintah pusat telah menurunkan dana bagi daerah hingga 35% yang mempengaruhi subsidi transportasi umum di kota ini. Meski demikian, dia mengaku belum tentu menaikkan tarif transportasi umum di Jakarta.
Dalam rapat dengan komisi DPRD DKI, ia menyatakan bahwa pemangkasan anggaran dari dana pusat akan mempengaruhi subsidi layanan publik, namun tidak berarti bahwa kualitas pelayanan transportasi publik akan menurun.
Berdasarkan laporan keuangan, aset TransJakarta pada 2024 sebesar Rp7,66 triliun, dengan liabilitas Rp2,80 triliun dan ekuitas Rp4,86 triliun. Total pendapatan usaha pada periode yang sama mencapai Rp4,47 triliun.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Ade Suherman meminta efisiensi anggaran tidak mengurangi kualitas pelayanan transportasi publik bagi masyarakat.
"Dalam pembangunan, kita harus fokus pada keberlanjutan dan efisiensi. Saya berharap tidak ada program yang terganggu dari subsidi layanan," kata Ade.
Dia juga menilai capaian TransJakarta sebagai contoh bahwa efisiensi bukan berarti pemangkasan layanan.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa pemerintah pusat telah menurunkan dana bagi daerah hingga 35% yang mempengaruhi subsidi transportasi umum di kota ini. Meski demikian, dia mengaku belum tentu menaikkan tarif transportasi umum di Jakarta.
Dalam rapat dengan komisi DPRD DKI, ia menyatakan bahwa pemangkasan anggaran dari dana pusat akan mempengaruhi subsidi layanan publik, namun tidak berarti bahwa kualitas pelayanan transportasi publik akan menurun.
Berdasarkan laporan keuangan, aset TransJakarta pada 2024 sebesar Rp7,66 triliun, dengan liabilitas Rp2,80 triliun dan ekuitas Rp4,86 triliun. Total pendapatan usaha pada periode yang sama mencapai Rp4,47 triliun.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Ade Suherman meminta efisiensi anggaran tidak mengurangi kualitas pelayanan transportasi publik bagi masyarakat.
"Dalam pembangunan, kita harus fokus pada keberlanjutan dan efisiensi. Saya berharap tidak ada program yang terganggu dari subsidi layanan," kata Ade.
Dia juga menilai capaian TransJakarta sebagai contoh bahwa efisiensi bukan berarti pemangkasan layanan.