Pemerintah punya rencana untuk meningkatkan kandungan bioetanol pada Bahan Bakar Minyak (BBM), termasuk di SPBU yang menggunakan Pertamina. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa transisi energi ini dilakukan agar tidak ketergantungan impor minyak.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah impor minyak bumi di Indonesia meningkat. Menurut data dari Kementerian Pangan dan Pertanian (Kementan), pada 2024, impor minyak bumi mencapai 5,8 juta ton atau sekitar 40% dari total kebutuhan BBM nasional.
Bahlil juga mengatakan bahwa jika kandungan bioetanol ditambahkan di BBM hingga 10%, maka akan menghemat sekitar 4,2 juta ton minyak mentah yang merupakan impor.
Namun, pada beberapa kesempatan, kritik muncul karena biaya produksi dari bahan bakar tersebut lebih mahal dibandingkan dengan minyak konvensional.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah impor minyak bumi di Indonesia meningkat. Menurut data dari Kementerian Pangan dan Pertanian (Kementan), pada 2024, impor minyak bumi mencapai 5,8 juta ton atau sekitar 40% dari total kebutuhan BBM nasional.
Bahlil juga mengatakan bahwa jika kandungan bioetanol ditambahkan di BBM hingga 10%, maka akan menghemat sekitar 4,2 juta ton minyak mentah yang merupakan impor.
Namun, pada beberapa kesempatan, kritik muncul karena biaya produksi dari bahan bakar tersebut lebih mahal dibandingkan dengan minyak konvensional.