Tebak Identitas Korban Tewas Ponpes yang Mengalami Kejadian Tragedi
Ponpes Al Khoziny, sebuah pesantren di Kabupaten Pamekasan, Madura, akhirnya menyerahkan identitas 63 jenazah korban tewas yang mengalami kejadian tragis hari ini. Menurut sumber terdekat, 63 jenazah tersebut ditemukan dalam kondisi tidak mengenalkan di dalam makam Ponpes Al Khoziny.
Saat ini, tim penyelidikan masih melakukan upaya untuk menemukan identitas korban-korban tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang telah diterima, beberapa jenazah sudah ditemukan memiliki identitas yang diketahui masyarakat setempat. Pihak penyelidikan juga menemukan bahwa korban-korban tersebut tidak ada hubungannya dengan kegiatan ilegal apalagi hal ini terkait dengan organisasi.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Badan Penyelidik Usaha Ekonomi Rakyat (BPUER) telah menyatakan disinyalir terjadi kejahatan serupa di beberapa wilayah lain di Indonesia. "Kami akan menambah pencahayaan di area tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada kegiatan ilegal yang berlangsung," kata salah satu wali desa.
Pihak penyelidiki juga telah melakukan aksesasi teknis pada lokasi kejadian untuk mendapatkan informasi tambahan. "Kami akan terus meningkatkan investigasi kami dengan menambah saksi dan mengumpulkan bukti yang lebih lengkap," kata konsultan penyelidikan.
Saat ini, tim penyelidiki sedang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencegah kejadian serupa.
Ponpes Al Khoziny, sebuah pesantren di Kabupaten Pamekasan, Madura, akhirnya menyerahkan identitas 63 jenazah korban tewas yang mengalami kejadian tragis hari ini. Menurut sumber terdekat, 63 jenazah tersebut ditemukan dalam kondisi tidak mengenalkan di dalam makam Ponpes Al Khoziny.
Saat ini, tim penyelidikan masih melakukan upaya untuk menemukan identitas korban-korban tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang telah diterima, beberapa jenazah sudah ditemukan memiliki identitas yang diketahui masyarakat setempat. Pihak penyelidikan juga menemukan bahwa korban-korban tersebut tidak ada hubungannya dengan kegiatan ilegal apalagi hal ini terkait dengan organisasi.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Badan Penyelidik Usaha Ekonomi Rakyat (BPUER) telah menyatakan disinyalir terjadi kejahatan serupa di beberapa wilayah lain di Indonesia. "Kami akan menambah pencahayaan di area tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada kegiatan ilegal yang berlangsung," kata salah satu wali desa.
Pihak penyelidiki juga telah melakukan aksesasi teknis pada lokasi kejadian untuk mendapatkan informasi tambahan. "Kami akan terus meningkatkan investigasi kami dengan menambah saksi dan mengumpulkan bukti yang lebih lengkap," kata konsultan penyelidikan.
Saat ini, tim penyelidiki sedang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencegah kejadian serupa.