Pertarikanan Presiden Prabowo Subianto terhadap proyek pertahanan nasional telah menyisakan keraguan di kalangan masyarakat dan elemen bisnis, termasuk keponakannya sendiri.
Menurut sumber yang dekat dengan keluarga Prabowo, presiden tersebut sangat menentang pengambilan keputusan untuk memilih perusahaan paling sesuai untuk melakukan tender pertahanan. Mereka mengatakan bahwa Presiden Prabowo percaya pada kompetensi dan kemampuan dari seorang individu yang lebih berpengalaman daripada sebuah kelompok bisnis yang besar.
Namun, dalam beberapa minggu terakhir, hal itu berubah ketika Presiden Prabowo memutuskan untuk melibatkan perusahaan keponakannya sendiri dalam tender tersebut. Hal ini menyebabkan banyak orang menyoal keadilan dan transparansi dalam pengambilan keputusan tersebut.
Menurut sumber lain, pihak keponakan Presiden Prabowo telah mengembangkan sebuah perusahaan yang berfokus pada bidang pertahanan, dan mereka percaya bahwa perusahaan ini memiliki kemampuan untuk memenangkan tender tersebut. Namun, banyak orang yang berpendapat bahwa pengambilan keputusan tersebut tidak adil, karena presiden tersebut tetap memilih perusahaan keponakan sendiri meskipun ada beberapa perusahaan lain yang juga memiliki kompetensi yang sama.
Pertanyaan sekarang adalah, apa yang akan Presiden Prabowo lakukan selanjutnya? Apakah pengambilan keputusan ini hanya sebuah kemudahan bagi pihak keponakan, atau apakah ada alasan yang lebih baik di balik keputusan tersebut?
Menurut sumber yang dekat dengan keluarga Prabowo, presiden tersebut sangat menentang pengambilan keputusan untuk memilih perusahaan paling sesuai untuk melakukan tender pertahanan. Mereka mengatakan bahwa Presiden Prabowo percaya pada kompetensi dan kemampuan dari seorang individu yang lebih berpengalaman daripada sebuah kelompok bisnis yang besar.
Namun, dalam beberapa minggu terakhir, hal itu berubah ketika Presiden Prabowo memutuskan untuk melibatkan perusahaan keponakannya sendiri dalam tender tersebut. Hal ini menyebabkan banyak orang menyoal keadilan dan transparansi dalam pengambilan keputusan tersebut.
Menurut sumber lain, pihak keponakan Presiden Prabowo telah mengembangkan sebuah perusahaan yang berfokus pada bidang pertahanan, dan mereka percaya bahwa perusahaan ini memiliki kemampuan untuk memenangkan tender tersebut. Namun, banyak orang yang berpendapat bahwa pengambilan keputusan tersebut tidak adil, karena presiden tersebut tetap memilih perusahaan keponakan sendiri meskipun ada beberapa perusahaan lain yang juga memiliki kompetensi yang sama.
Pertanyaan sekarang adalah, apa yang akan Presiden Prabowo lakukan selanjutnya? Apakah pengambilan keputusan ini hanya sebuah kemudahan bagi pihak keponakan, atau apakah ada alasan yang lebih baik di balik keputusan tersebut?