Kronologi Kejadian Penyekapan Dessi yang Menjadi Korban Kekerasan
Sabtu (11/10/2025) malam, Desi Juwita bertemu dengan salah satu tersangka di sebuah rumah. Terkait pertemuan tersebut, Dessi mengaku bahwa dia disekap bersama suaminya bernama Indra alias Riky serta dua rekannya Ajit Abdul Majid dan Nurul alias Ibenk di kamar terpisah.
Setelah satu hari disekap, Desi berhasil kabur pada Senin (13/10/2025) pagi. Waktu itu, dia mendapati penjaga rumah sudah tidur, jadi dia langsung mengendap-endap untuk keluar pintu rumah. Namun, gerbang rumah sempat tidak bisa dibuka, sehingga Desi harus memanjat pagar samping hingga membuat celananya sobek.
"Selanjutnya, saya pindah ke samping rumah yang ada pagar besi, saya naik dari situ, nekat, lompat sampai celana saya robek," ujar Dessi. Setelah itu, dia segera berlari hingga kondisi jantung berdebar, napas terengah, dan kakinya gemetar.
Saat di ujung jalan, Dessi bertemu dengan seorang pria yang mengalihkan perhatiannya dari ketakutan. Dia bertanya tentang daerah itu, kemudian dia diberitahu bahwa itu adalah Taman Mangu, Pondok Aren. Dari situ, dia dibantu sampai ke jalan raya.
Desi kemudian mendapat bantuan dari seorang sopir taksi yang mengantar dia ke rumah ibu mertuanya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Dia langsung telepon adik dan kakaknya di Bandung menggunakan telepon mertuanya.
Setelah itu, Dessi mendatangi SPKT Polda Metro Jaya untuk membuat laporan polisi (LP) yang kemudian dilimpahkan ke Unit III Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Bersama tim penyidik, dia langsung diperintahkan untuk datang ke TKP.
Alhamdulillah, semua lancar dan berjalan sangat cepat, kata Dessi.
Sabtu (11/10/2025) malam, Desi Juwita bertemu dengan salah satu tersangka di sebuah rumah. Terkait pertemuan tersebut, Dessi mengaku bahwa dia disekap bersama suaminya bernama Indra alias Riky serta dua rekannya Ajit Abdul Majid dan Nurul alias Ibenk di kamar terpisah.
Setelah satu hari disekap, Desi berhasil kabur pada Senin (13/10/2025) pagi. Waktu itu, dia mendapati penjaga rumah sudah tidur, jadi dia langsung mengendap-endap untuk keluar pintu rumah. Namun, gerbang rumah sempat tidak bisa dibuka, sehingga Desi harus memanjat pagar samping hingga membuat celananya sobek.
"Selanjutnya, saya pindah ke samping rumah yang ada pagar besi, saya naik dari situ, nekat, lompat sampai celana saya robek," ujar Dessi. Setelah itu, dia segera berlari hingga kondisi jantung berdebar, napas terengah, dan kakinya gemetar.
Saat di ujung jalan, Dessi bertemu dengan seorang pria yang mengalihkan perhatiannya dari ketakutan. Dia bertanya tentang daerah itu, kemudian dia diberitahu bahwa itu adalah Taman Mangu, Pondok Aren. Dari situ, dia dibantu sampai ke jalan raya.
Desi kemudian mendapat bantuan dari seorang sopir taksi yang mengantar dia ke rumah ibu mertuanya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Dia langsung telepon adik dan kakaknya di Bandung menggunakan telepon mertuanya.
Setelah itu, Dessi mendatangi SPKT Polda Metro Jaya untuk membuat laporan polisi (LP) yang kemudian dilimpahkan ke Unit III Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Bersama tim penyidik, dia langsung diperintahkan untuk datang ke TKP.
Alhamdulillah, semua lancar dan berjalan sangat cepat, kata Dessi.