Anak SD dari Tangerang yang tidak pernah ada di dalam buku sejarah Indonesia, Hafitar. Seorang anak kecil yang harus bekerja sebagai pekerja rumah tangga (ART) setelah ayahnya meninggal. Ayahnya meninggal empat tahun lalu dan ibunya mendapatkan pekerjaan baru di Tangerang.
Hafitar selamat datang di Jakarta Timur, karena tidak ada rumah untuk dia di sini. Berarti harus menempuh perjalanan jauh untuk mencapai sekolahnya. Setiap hari, Hafitar harus berangkat subuh-subuh dari rumahnya dan pulang setelah selesai sekolah. Pihak sekolanya khawatir dengan keadaan ini.
Dalam video yang beredar di media sosial, Hafitar menaiki kereta dari Tangerang menuju Klender untuk pergi sekolah. Sang ibu tidak lagi mengantar-jemput naik KRL anaknya. Belakangan, aksi berani Hafitar itu viral dan menarik perhatian masyarakat.
Hafitar baru seminggu saja berangkat sekolah sendiri setelah ibunya membelikan kartu Commuter Line dan JakLingko. Sang ibu telah mengatur semua hal kebutuhan perjalanan anaknya.
Menurut Farida, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Hafitar akan pindah sekolah setelah pembagian raport. Karena tidak ada tempat tinggal untuk anak ini di Jakarta Timur.
Hafitar selamat datang di Jakarta Timur, karena tidak ada rumah untuk dia di sini. Berarti harus menempuh perjalanan jauh untuk mencapai sekolahnya. Setiap hari, Hafitar harus berangkat subuh-subuh dari rumahnya dan pulang setelah selesai sekolah. Pihak sekolanya khawatir dengan keadaan ini.
Dalam video yang beredar di media sosial, Hafitar menaiki kereta dari Tangerang menuju Klender untuk pergi sekolah. Sang ibu tidak lagi mengantar-jemput naik KRL anaknya. Belakangan, aksi berani Hafitar itu viral dan menarik perhatian masyarakat.
Hafitar baru seminggu saja berangkat sekolah sendiri setelah ibunya membelikan kartu Commuter Line dan JakLingko. Sang ibu telah mengatur semua hal kebutuhan perjalanan anaknya.
Menurut Farida, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Hafitar akan pindah sekolah setelah pembagian raport. Karena tidak ada tempat tinggal untuk anak ini di Jakarta Timur.