Cerita di Balik Bocah SD Naik KRL dari Tangerang ke Jaktim Tiap Hari

Anak SD dari Tangerang yang tidak pernah ada di dalam buku sejarah Indonesia, Hafitar. Seorang anak kecil yang harus bekerja sebagai pekerja rumah tangga (ART) setelah ayahnya meninggal. Ayahnya meninggal empat tahun lalu dan ibunya mendapatkan pekerjaan baru di Tangerang.

Hafitar selamat datang di Jakarta Timur, karena tidak ada rumah untuk dia di sini. Berarti harus menempuh perjalanan jauh untuk mencapai sekolahnya. Setiap hari, Hafitar harus berangkat subuh-subuh dari rumahnya dan pulang setelah selesai sekolah. Pihak sekolanya khawatir dengan keadaan ini.

Dalam video yang beredar di media sosial, Hafitar menaiki kereta dari Tangerang menuju Klender untuk pergi sekolah. Sang ibu tidak lagi mengantar-jemput naik KRL anaknya. Belakangan, aksi berani Hafitar itu viral dan menarik perhatian masyarakat.

Hafitar baru seminggu saja berangkat sekolah sendiri setelah ibunya membelikan kartu Commuter Line dan JakLingko. Sang ibu telah mengatur semua hal kebutuhan perjalanan anaknya.

Menurut Farida, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Hafitar akan pindah sekolah setelah pembagian raport. Karena tidak ada tempat tinggal untuk anak ini di Jakarta Timur.
 
Apa kabar siapa yang bisa bayangkan anak kecil harus bekerja sebagai ART? Sepertinya banyak orang yang masih lupa bahwa Indonesia adalah negara dengan ketidaksetaraan sosial yang sangat parah. πŸ˜’ Kita harus lebih peduli dengan anak-anak ini, bukan hanya dengan berbagi video di media sosial. Apa kualitas pendidikan yang bisa diberikan jika anak kecil harus bekerja sepanjang hari? πŸ€”
 
Gue penasaran, kenapa harus begitu rumit nih? Banyak sekali anak kecil seperti Hafitar yang harus berangkat jauh2 untuk sekolah, tapi gak ada fasilitas yang sesuai untuknya. Gue pikir pemerintah dan sekolah-sekolah harus makin proaktif dalam membuat fasilitas yang memadai untuk anak-anak SD di kota Jakarta Timur.

Gue ragu-ragu banget nih tentang kereta Commuter Line, apa benar-benar membantu Hafitar? Nanti dia harus menumpang kereta lagi kembali ke rumah setelah sekolah. Gue rasa lebih baik jika ada fasilitas transportasi yang lebih cepat dan nyaman untuk anak-anak SD di Jakarta Timur, misalnya seperti mobil-mobil khusus yang bisa langsung ke sekolah dari rumah.
 
omg ini kisah harimau anak sd dari tangerang yang harus bekerja sebagai art setelah ayahnya meninggal πŸ’”πŸ˜’. aku rasa ibunya udh sibuk dan tidak sempat mengantar-jemput anaknya ke sekolah di jakarta timur. tapi aku punya ide, kenapa nggak ada program pindahan anak-anak sd dari daerah terpencil ke sekolah yang lebih dekat? atau kadang kadang sekolah bisa membantu anak-anak ini dengan biaya transportasi πŸšŒπŸ’Έ. toh aksi berani hafitar itu memang viral dan aku senang lihat anak ini berani banget πŸ’ͺπŸ½πŸŽ‰. tapi perlu diwaspadai juga bahwa banyak pilihan yang harus dihadapi oleh ibu-ibu ini, seperti caranya mengatur biaya hidup keluarga dan sekaligus mencari pekerjaan πŸ€πŸ’Ό.
 
Haha apa kabar gue? 🀣 Ngomongin anak SD yang harus bekerja jadi pekerja rumah tangga tapi masih bisa sukses banget! Hafitar itu nggak pernah ada di buku sejarah Indonesia, tapi dia bisa mengubah pandangan banyak orang. Ayahnya meninggal dan ibunya gak bisa ngantuk, jadi Hafitar harus berangkat subuh-subuh ke sekolah. Wajar banget kalau ibunya pakai kartu commuter line dan JakLingko untuk ngantar-jemput anaknya. Itu nggak cuma ngomongin Hafitar itu sukses, tapi juga kayaknya ada perubahan yang positif di masyarakat. Gue senang banget ketahuan tentang Hafitar! πŸ’ͺ
 
OMG APA KAH GAWAN YA, HAFITAR TIDAK PERLU NYANGGA TEGAL UNTUK BANTINGAN SEKOLAHNYA 🀯! ITU KENAPA IBU NYANYUKAN BELI KARTU KOMUTER LINE DAN JAKLINGKO YA πŸ˜‚. TOH GABUNYA ICHAU NYANGGA TEGAL DI RUMAHNYA DENGAN IBU NYA. MAKANYA BISA SALAMAT NYANGGA TEGAL LAGI πŸ’•. KEMBALIAN, ITU NYANGGA TEGAL YA HAFITAR JANG ANAK KEBAIKAN NYANGGA TEGAL KERJA YA πŸ™.
 
Wahhhh 😊, anak kecil ini begitu berani! Tidak peduli dia harus menempuh perjalanan jauh untuk mencapai sekolahnya, tapi dia tetap bisa dan berhasil πŸ™‚. Ibunya memang sangat baik banget, sama-sama selalu membantu anaknya. Saya rasa ini contoh nyata bahwa orang tua masih sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak kita 🀝. Semoga Hafitar dapat terus menjadi contoh inspiratif bagi anak-anak lainnya πŸ’ͺ!
 
Wahhh kan keberanian anak kecil itu 🀯! Mau berangkat sendiri sejak subuh-subuh, kayaknya dia sudah punya tekad yang kuat untuk bisa sekolah. Tapi, gak bisa jadi nih kalau ibunya tidak ada di sini πŸ˜”. Berarti Hafitar harus menggunakan kartu Commuter Line dan JakLingko, kayaknya itu cara yang keren banget! 🎯

Saya pikir ini juga bisa menjadi inspirasi bagi orang tua untuk lebih berkontribusi dalam pendidikan anak-anak mereka. Karena, kalau ibu/ibu laki-lakinya tidak bisa ada di sini, maka anaknya harus jadi yang bisa sendiri πŸ˜…. Tapi, sepertinya ini bukan masalah yang besar, tapi lebih like... bagaimana caranya kita bisa mendukung anak-anak yang kurang beruntung seperti Hafitar? πŸ€”
 
ini buku sejarah Indonesia benar-benar sedang di tulis oleh anak-anak seperti Hafitar yang harus bekerja keras dari dulu hingga hari ini… kenapa kita jadi begitu lupa akan mereka yang suka berjuang seperti itu? saya pikir kayaknya kita harus bisa memperhatikan kembali kehidupan mereka, tapi gampang banget kayaknya. apa yang kita butuhkan bukan? kembali ke masa-masa anak-anak kami saat ini sedang berjuang untuk mencari nafkah, sedang berjuang untuk memiliki rumah yang nyaman… lupa betapa indahnya anak muda seperti Hafitar...
 
Gue pikir kaya nggak kayakanya aja si Hafitar harus bekerja begitu dini? Nyawang di kereta, nyaman di rumahnya aja bisa jadi sih? Tapi gue tahu juga kalau orang tua kaya nggak semudah gitu, tapi siapa tahu apa yang terjadi di balik cerita ini...
 
Gue jadi pikir si Hafitar itu anak kecil yang harus berjuang sendiri dari umur 6 tahun itu, apa lagi nanti ada tambahan biaya makanan dan lain-lain. Gue rasa ini bukan cerita inspiratif, tapi malah membuat gue bingung bagaimana orang tuanya bisa begitu tidak sengaja atau kikir. Gue pikir si ibu Hafitar itu harus dibantu lebih banyak lagi, tapi gue juga jadi pingsin karena kalau begitu biaya transportasi dan makanan untuk anak-anak ART ini akan makin lama, biar gak ada yang ngantuk lagi ke kerja.
 
Hafitar si anak SD yang harus jalan sendirian... kayaknya kayak kaya gitu nih. Ibu-ibu yang masih punya rumah kos di Tangerang tapi anaknya harus pindah ke Jakartimetor karena tidak ada tempat tinggal di sana... kayaknya perlu ada solusi yang lebih baik lagi dari itu. Kenapa sekolahnya harus dipikirkan terlebih dahulu? Apa kalau diadakan sekolah di rumahnya di Tangerang? Atau kalau ada program bantuan bagi anak-anak SD yang tidak punya tempat tinggal... kayaknya perlu diawasi lebih dekat oleh pemerintah atau instansi yang terkait.
 
Aku pikir ini bukti betapa kompleksnya kehidupan anak-anak di Indonesia. Mereka harus bekerja sebagai pekerja rumah tangga, sementara orang tua mereka masih belum bisa menganggukkan kepala dengan gaji. Hafitar ini memang bocor perasaannya saat berangkat sekolah sendiri, tapi aku tidak terkejut banget, nggak sih? Di daerah lain mungkin sudah ada program untuk membantu anak-anak ini, tapi di Indonesia ini masih banyak hal yang harus diperbaiki. Aku harap pemerintah bisa memperhatikan kasus-kasus seperti ini dan memberikan solusi yang lebih baik lagi bagi anak-anak seperti Hafitar πŸ€”
 
πŸ€” Masih terasa aneh banget kalau anak kecil seperti Hafitar harus bekerja sebagai pekerja rumah tangga sementara ibunya mencari nafkah baru. Aku bayangkan bagaimana rasanya untuk anak kecil yang harus menyeberang kereta setiap hari, tanpa memiliki tempat tinggal yang nyaman di Jakarta Timur. πŸ“šπŸ—ΊοΈ

Mungkin ini adalah contoh nyata dari bagaimana sistem pendidikan dan sosial kita masih ada beberapa keterbatasan. Kita harus terus berkontribusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak dan perlindungan anak. πŸ™πŸ’ͺ
 
Haha, nggak percaya sih kalau anak kecil itu harus jalan sendiri pulang-pulang setiap hari. Tapi aku pikir ini juga menunjukkan bahwa ibunya punya hati yang baik banget, nggak? Membeli kartu Commuter Line dan JakLingko untuk anaknya, tapi kalau benar-benar tidak ada tempat tinggal di Jakarta Timur... aku rasa kasatlaknya harus cari solusi lain. Mungkin ada fasilitas yang bisa dia gunakan sementara atau ada orang tua lain yang mau ambil dia? Tapi aku juga senang banget dengan keberanian Hafitar, dia jalan sendiri dan tidak pernah menyerah! πŸ˜ŠπŸš‚
 
Ooohhh πŸ˜ŠπŸ™Œ Bayangannya gitu banget! Saya lihat video viral dia naik kereta sendiri, kayakanya sangat berani dan tekun. Saya rasa ini adalah contoh bagus bahwa anak-anak Indonesia masih bisa menjadi harapan masa depan kita 🀩. Saya khawatir apa yang dialami oleh Hafitar sebelum ibunya membelikan kartu Commuter Line dan JakLingko, tapi sekarang dia bisa bebas naik kereta dan berangkat sekolah sendiri πŸš‚πŸ’¨. Saya harap pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan dapat membantu anak-anak seperti Hafitar yang membutuhkan bantuan tambahan πŸ’•.
 
Aku pikir ini kisah anak kecil yang sangat berani banget! Mau bekerja sendiri setiap hari kecuali pulang sekolah juga. Apa lagi, ayahnya sudah tiap bubar. Ibu dia juga masih kerja. Hafitar harus menunggu KRL di stasiun Klender dulu sebelum pulang sekolah. Tapi aku rasa ini kisah yang bikin perhatian banyak orang dan membuat kita ingin berbagi kasih sayang kepada anak kecil ini. Aku harap pemerintah bisa membantu Hafitar dengan tempat tinggal yang nyaman di Jakarta Timur nanti πŸ€—
 
aku sengaja lihat video Hafitar itu dan rasa syukur banget, ayahku juga harus bekerja keras banget sebelum wafat, tapi aku punya saudara kakek yang punya rumah di Depok dan aku bisa tinggal sana. tapi aku tahu kalau bukan semua orang punya keberuntungan seperti aku

aku rasa pihak sekolah dan ibu Hafitar harus dipuji banget karena mereka yang mau membantu anak itu. tapi aku juga sedikit khawatir, aku punya kakak laki-laki yang masih SMA dan dia juga harus bekerja sehari-hari lagi setelah pulang sekolah, aku rasa aku tidak bisa menangani kehidupan seperti itu sendirian

aku ingin memberikan saran pada ibu Hafitar, tapi aku rasa aku tidak pernah punya kejujuran untuk mengatakan sesuatu yang salah kepada orang lain. tapi aku akan mencoba mengirimkan pesan positif saja kepada ibu Hafitar, selamat atas usaha yang bagus dan jangan sabar-sabar, anak kamu akan berhasil! πŸ™πŸ’•
 
ini cerita yang sangat memprihatinkan kan? Hafitar itu anak kecil yang harus berangkat jauh dari rumahnya setiap hari hanya untuk sekolah... bagaimana dia bisa selamat berangkat sendirian naik kereta? ini kalau lihat video viral, tiba-tiba ada orang tua yang baik hati banget mengatur hal ini buat anaknya. tapi kan ini ada masalah utama, yaitu tidak ada tempat tinggal di Jakarta Timur untuk anak ini... kalau mau nanti dia dipindah sekolah? toh ini harus diatasi oleh pemerintah dan sekolah-sekolah yang nantinya akan menerima anak ini...
 
πŸ˜” oh manis, ini sangat sayang banget! Anak kecil yang harus bekerja sebagai pekerja rumah tangga karena ayahnya meninggal. Tapi apa yang paling sayang adalah, ibunya juga mengalami kesulitan. Membeli kartu Commuter Line dan JakLingko untuk anaknya sendiri? Ini benar-benar kasih sayang. πŸ€—

Aku rasa perlu kita berani membantu anak kecil ini lebih banyak lagi. Kita bisa berdonasi dana untuk membantu biaya kebutuhan sehari-hari anak Hafitar, atau bahkan membantu ibunya mencari tempat tinggal yang lebih aman di Jakarta Timur. 🀝

Kita harus berani menjadi teman baik bagi anak-anak seperti Hafitar yang menghadapi kesulitan ini. Karena dengan kita membantu, nanti anak kecil ini bisa menikmati hidup yang lebih baik dan tidak perlu lagi bekerja sebagai pekerja rumah tangga. πŸ’•
 
kembali
Top