Pemerintahan Prabowo Subianto saat ini mengusung agenda efisiensi, namun menurut Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios), ada kontras jelas antara narasi penghematan yang diucapkan dan kenyataan. Data Celios menunjukkan peningkatan kekayaan signifikan pada 140 pejabat publik, mencapai Rp30 triliun dalam satu tahun terakhir.
Dijelaskan oleh Galau D Muhammad, peneliti Celios, ada kontras yang sangat jelas antara apa yang diucapkan pejabat hari ini dan apa yang dirasakan masyarakat paling bawah. Peningkatan kekayaan signifikan pada 140 pejabat publik semakin menunjukkan ketidakadilannya dalam kebijakan pemerintah.
"Kita menemukan ada kontras yang sangat jelas yang membedakan antara apa yang diucapkan pejabat hari ini dan apa yang dirasakan masyarakat paling bawah," kata Galau. "Pak Prabowo bicara efisiensi, peningkatan hari ini total 140 pejabat publik, kekayaannya mencapai Rp30 triliun. Mengalami lonjakan signifikan dari tahun sebelumnya."
Fenomena sentralisasi kekayaan pada 50 orang terkaya Indonesia sangat menonjol, sementara masyarakat biasa menghadapi beban ekonomi yang semakin berat. Galau menyebutkan bahwa 50 orang terkaya itu mengalami peningkatan kekayaan yang sangat signifikan, bahkan melebihi kekayaan republik secara keseluruhan.
"50 orang terkaya itu mengalami sentralisasi kekayaan, peningkatannya sangat signifikan. Bahkan pejabat publik. Faktanya kekayaan mereka yang melampaui kekayaan republik secara keseluruhan," ujarnya.
Ketidakadilan dalam kebijakan pemerintah semakin jelas terlihat dari fenomena ini, di mana masyarakat diminta bersabar menunggu perbaikan ekonomi tanpa ada kompensasi negara bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.
Dijelaskan oleh Galau D Muhammad, peneliti Celios, ada kontras yang sangat jelas antara apa yang diucapkan pejabat hari ini dan apa yang dirasakan masyarakat paling bawah. Peningkatan kekayaan signifikan pada 140 pejabat publik semakin menunjukkan ketidakadilannya dalam kebijakan pemerintah.
"Kita menemukan ada kontras yang sangat jelas yang membedakan antara apa yang diucapkan pejabat hari ini dan apa yang dirasakan masyarakat paling bawah," kata Galau. "Pak Prabowo bicara efisiensi, peningkatan hari ini total 140 pejabat publik, kekayaannya mencapai Rp30 triliun. Mengalami lonjakan signifikan dari tahun sebelumnya."
Fenomena sentralisasi kekayaan pada 50 orang terkaya Indonesia sangat menonjol, sementara masyarakat biasa menghadapi beban ekonomi yang semakin berat. Galau menyebutkan bahwa 50 orang terkaya itu mengalami peningkatan kekayaan yang sangat signifikan, bahkan melebihi kekayaan republik secara keseluruhan.
"50 orang terkaya itu mengalami sentralisasi kekayaan, peningkatannya sangat signifikan. Bahkan pejabat publik. Faktanya kekayaan mereka yang melampaui kekayaan republik secara keseluruhan," ujarnya.
Ketidakadilan dalam kebijakan pemerintah semakin jelas terlihat dari fenomena ini, di mana masyarakat diminta bersabar menunggu perbaikan ekonomi tanpa ada kompensasi negara bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.