Presiden Prabowo Subianto mengumumkan program bantuan sosial (Bansos) tahun 2025 yang melibatkan penagihan beras berat dan minyak goreng. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak ekonomi dan ketidakpastian.
Menurut sumber di Kementerian Sosial, program Bansos ini akan memberikan bantuan berupa beras berat dan minyak goreng kepada warga desa yang memenuhi syarat. Jumlah beras yang diberikan adalah 10 kg per keluarga, sedangkan untuk minyak goreng adalah 5 liter per keluarga.
Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di daerah-daerah pedesaan yang sangat rentan. Namun, banyak pendukung program Bansos yang mengeluh tentang kekurangan informasi dan ketidakpastian dalam penggunaan bantuan.
"Kami khawatir bahwa informasi tentang program Bansos ini tidak seimbang dengan kebutuhan nyata masyarakat", kata seorang aktivis sosial di Jawa Barat. "Mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan harus bisa mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu".
Sementara itu, Kementerian Sosial juga mengaku bahwa proses pengurusan Bansos ini akan dilakukan secara transparan dan aksesibel untuk masyarakat. Mereka berjanji akan memberikan informasi yang lebih lanjut tentang program ini melalui media sosial dan situs web resmi kementerian.
Namun, banyak masyarakat yang masih ragu-ragu tentang keabsahan program Bansos ini. Banyak di antaranya yang khawatir bahwa program ini hanya akan menjadi momok yang tidak dipenuhi atau tidak sesuai dengan harapan mereka.
Menurut sumber di Kementerian Sosial, program Bansos ini akan memberikan bantuan berupa beras berat dan minyak goreng kepada warga desa yang memenuhi syarat. Jumlah beras yang diberikan adalah 10 kg per keluarga, sedangkan untuk minyak goreng adalah 5 liter per keluarga.
Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di daerah-daerah pedesaan yang sangat rentan. Namun, banyak pendukung program Bansos yang mengeluh tentang kekurangan informasi dan ketidakpastian dalam penggunaan bantuan.
"Kami khawatir bahwa informasi tentang program Bansos ini tidak seimbang dengan kebutuhan nyata masyarakat", kata seorang aktivis sosial di Jawa Barat. "Mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan harus bisa mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu".
Sementara itu, Kementerian Sosial juga mengaku bahwa proses pengurusan Bansos ini akan dilakukan secara transparan dan aksesibel untuk masyarakat. Mereka berjanji akan memberikan informasi yang lebih lanjut tentang program ini melalui media sosial dan situs web resmi kementerian.
Namun, banyak masyarakat yang masih ragu-ragu tentang keabsahan program Bansos ini. Banyak di antaranya yang khawatir bahwa program ini hanya akan menjadi momok yang tidak dipenuhi atau tidak sesuai dengan harapan mereka.