Bisnis di Indonesia saat ini semakin cepat dan bersaing, namun ada kekurangan penting bagi perusahaan apabila kesejahteraan pekerjanya kurang dipertimbangkan. Jika kesejahteraan pekerja tidak menjadi fokus utama perusahaan, maka hasilnya akan berdampak negatif pada masa depan perusahaan itu sendiri.
Banyak perusahaan yang memandang pekerja hanya sebagai tenaga kerja yang harus dijalankan tugas-tugas mereka tanpa dipertimbangkan kesehatan dan keselamatan pekerja. Namun, jika demikian halnya, maka berpotensi meningkatkan tinggi turnover rate karena penurunan motivasi dan kelelahan pekerja.
Ternyata, ada perusahaan yang tidak hanya memandang pekerja sebagai sekadar tenaga kerja semata, tapi juga menganggap sebagai asset utama yang mendukung masa depan perusahaan. Perusahaan tersebut adalah MAS Arya Indonesia. Mereka percaya bahwa kesejahteraan pekerja merupakan investasi yang secara langsung berdampak pada keberlanjutan bisnis.
Pada program Women in Leadership, MAS Arya mendorong lebih banyak perempuan menjadi berdaya dalam menempati posisi manajerial. Perusahaan menyediakan sejumlah prakarsa untuk mendukung kesejahteraan pekerja, seperti pemeriksaan kesehatan rutin dan fasilitas kebugaran yang tersedia secara gratis.
Selain itu, MAS Arya juga memberikan fasilitas platform komunikasi anonim, sehingga pekerja dapat menyuarakan masukan atau keluhan tanpa rasa takut dan khawatir. Perusahaan pun menetapkan kebijakan kerja flexi-hours dan flexi-location untuk memungkinkan karyawan menyesuaikan jadwal kerja harian mereka dengan kebutuhan pribadi.
Kesadaran dan komitmen MAS Arya Indonesia terhadap kesejahteraan pekerja, telah membantu perusahaan dalam mengurangi tinggi turnover rate yang meningkat di industri manufaktur. Selain itu, program kebijakan flexi-hours juga berhasil memberikan dampak positif pada kehidupan sehari-hari pekerja.
Kisah-kisah seperti ini merupakan contoh nyata bahwa kesejahteraan pekerja bukan sekadar hal yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan, tapi juga hal yang sangat penting untuk diraih.
Banyak perusahaan yang memandang pekerja hanya sebagai tenaga kerja yang harus dijalankan tugas-tugas mereka tanpa dipertimbangkan kesehatan dan keselamatan pekerja. Namun, jika demikian halnya, maka berpotensi meningkatkan tinggi turnover rate karena penurunan motivasi dan kelelahan pekerja.
Ternyata, ada perusahaan yang tidak hanya memandang pekerja sebagai sekadar tenaga kerja semata, tapi juga menganggap sebagai asset utama yang mendukung masa depan perusahaan. Perusahaan tersebut adalah MAS Arya Indonesia. Mereka percaya bahwa kesejahteraan pekerja merupakan investasi yang secara langsung berdampak pada keberlanjutan bisnis.
Pada program Women in Leadership, MAS Arya mendorong lebih banyak perempuan menjadi berdaya dalam menempati posisi manajerial. Perusahaan menyediakan sejumlah prakarsa untuk mendukung kesejahteraan pekerja, seperti pemeriksaan kesehatan rutin dan fasilitas kebugaran yang tersedia secara gratis.
Selain itu, MAS Arya juga memberikan fasilitas platform komunikasi anonim, sehingga pekerja dapat menyuarakan masukan atau keluhan tanpa rasa takut dan khawatir. Perusahaan pun menetapkan kebijakan kerja flexi-hours dan flexi-location untuk memungkinkan karyawan menyesuaikan jadwal kerja harian mereka dengan kebutuhan pribadi.
Kesadaran dan komitmen MAS Arya Indonesia terhadap kesejahteraan pekerja, telah membantu perusahaan dalam mengurangi tinggi turnover rate yang meningkat di industri manufaktur. Selain itu, program kebijakan flexi-hours juga berhasil memberikan dampak positif pada kehidupan sehari-hari pekerja.
Kisah-kisah seperti ini merupakan contoh nyata bahwa kesejahteraan pekerja bukan sekadar hal yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan, tapi juga hal yang sangat penting untuk diraih.