Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk membentuk sebuah komite eksekutif yang bertanggung jawab untuk meningkatkan pembangunan dan otonomi khusus di Papua. Komite ini akan diketuai oleh Velix Wanggai dan dibantu oleh sembilan anggota lainnya, yang secara hukum tidak tumpang tindih dengan Badan Khusus Percepatan Pembangunan Papua (BKP3).
Dalam keseluruhan, komite eksekutif ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pembangunan di Papua dan mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh masyarakat di wilayah tersebut. Namun, ada kekhawatiran bahwa komite ini mungkin tumpang tindih dengan BKP3 dan menghadapi dualisme dalam pelaksanaannya.
Selain itu, komposisi anggota komite eksekutif juga menjadi sorotan bagi beberapa ahli, yang khawatir bahwa kehadiran purnawirawan TNI/Polri dalam komite ini akan mempertahankan pendekatan konservatif dalam menangani masalah-masalah di Papua.
Dalam keseluruhan, komite eksekutif ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pembangunan dan otonomi khusus di Papua, tetapi perlu diingat bahwa ada kekhawatiran tentang dualisme dalam pelaksanaannya.
Dalam keseluruhan, komite eksekutif ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pembangunan di Papua dan mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh masyarakat di wilayah tersebut. Namun, ada kekhawatiran bahwa komite ini mungkin tumpang tindih dengan BKP3 dan menghadapi dualisme dalam pelaksanaannya.
Selain itu, komposisi anggota komite eksekutif juga menjadi sorotan bagi beberapa ahli, yang khawatir bahwa kehadiran purnawirawan TNI/Polri dalam komite ini akan mempertahankan pendekatan konservatif dalam menangani masalah-masalah di Papua.
Dalam keseluruhan, komite eksekutif ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pembangunan dan otonomi khusus di Papua, tetapi perlu diingat bahwa ada kekhawatiran tentang dualisme dalam pelaksanaannya.