Catat, Pengendara Sengaja Tutup Pelat Nomor Hindari Tilang ETLE Bakal Tetap Ditilang di Jalan

Tilang Kendaraan Tanpa Pelat Nomor: Dua Cara yang Bisa Dilakukan Polisi

Pada beberapa kasus, pengendara sengaja menutupi pelat nomor kendaraannya untuk menghindari tilang elektronik (ETLE) di jalan. Namun, menurut Inspektor Jenderal Kepolisian (Bantuan Lalu Lintas) Agus Suryonugroho, upaya tersebut tidak akan membawa hasil yang positif.

"Bagi kendaraan yang pelat nomor ditutupi, itu juga bisa kami tilang," kata Agus di Jakarta, Kamis 9 Oktober 2025. Ia menjelaskan bahwa polisi masih memiliki dua cara untuk menangani pelanggaran parkir yang menutupi pelat nomor kendaraan.

"Selain menggunakan ETLE, ada pula tilang manual, hanya saja dengan tingkat ke efektifitasnya sekitar 5 persen saja," katanya. Agus mengatakan bahwa polisi lalu lintas akan tetap turun ke jalan untuk melakukan penegakan hukum, termasuk melancarkan penindasan terhadap pelanggaran parkir yang menutupi pelat nomor kendaraan.

"Kinerja ETLE ini kita evaluasi terus dan ada alternatif lain seperti menggunakan handheld polisi. Namun, dengan menggunakan tilang manual, polisi masih bisa mengidentifikasi kendaraan yang menutupi pelat nomor," tambah Agus.
 
Gue rasa itu kayaknya salah strategi. Jika pengendara sengaja tutupin pelat nomornya, apa jadi? Polisi pun masih bakal menangkap dia aja πŸ˜’. Mau nggak mendecek siapa yang parkir di mana. Gue bayangkan kalau gue parkir tanpa label, kemudian ada polisi datang dan bilang aku gak bisa parkir apa lagi?

Gue pikir lebih baik cari alternatif lain, misalnya menggunakan teknologi lain seperti pengamanan kendaraan yang bisa mendeteksi apakah pelat nomornya udah ditutupi atau tidak. Atau bahkan bisa memberikan sinyal pada smartphone pengendara agar mereka bisa melihat ada kesalahan parkir.
 
πŸ” siapa yang pikir tilang e-tle itu tidak efektif? ya, ada hasilnya dari penggunaannya. tapi kalau ada opsi manual lagi, itu artinya polisi still have room for improvement πŸ€”. aku rasa perlu ada pendidikan kepada pengendara tentang pentingnya meletakkan pelat nomor kendaraan di tempat yang jelas dan terlihat jelas πŸš—πŸ‘
 
Saya paham bahwa polisi Indonesia sedang mencari cara untuk meningkatkan efektivitas tilang elektronik (ETLE) dan tilang manual. Namun, saya rasa ada lagi satu hal yang perlu diperhatikan yaitu masalah kesadaran masyarakat πŸ€”. Banyak pengendara yang melakukan kesalahan seperti menutupi pelat nomor kendaraan karena memang tidak memiliki paham tentang konsekuensi hukumnya. Maka dari itu, saya sarankan polisi untuk melakukan kampanye edukasi dan kesadaran kepada masyarakat, terutama bagi yang baru saja memiliki kendaraan πŸš—. Dengan demikian, kita dapat mengurangi jumlah kasus tilang tanpa pelat nomor dan meningkatkan keselamatan di jalan 🌟.
 
πŸ€” kalau mau nggak tahu siapa kira-kira pengendara sengaja menutupi pelat nomor kendaranya, kan? itu jelas sama sekali tidak masuk akal. tapi aku pikir apa yang diusulkan oleh polisi lalu lintas ini cukup kreatif. mesti ada 2 cara untuk menangani tilang kendaraan tanpa pelat nomor. seperti menggunakan ETLE dan tilang manual. tapi aku penasaran siapa yang akan bertanggung jawab jika pengendara sengaja menutupi pelat nomor kendaranya? mungkin perlu ada kemandirian kepolisian atau dijadikan prioritas dalam penegakan hukum.
 
😐 kayaknya pemerintah masih belum bisa membuat solusi yang tepat banget buat masalah parkir di jalan. tapi gimana kalau kita buat sistem yang lebih baik lagi, seperti menggunakan teknologi lain yang lebih efektif daripada ETLE? apalagi dengan adanya handheld polisi, itu bisa membantu makin akurat dan efisien proses penilangan. sementara itu, pemerintah juga harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya parkir yang rapi dan tidak menutupi pelat nomor πŸš—πŸ’‘
 
kaya gampang banget caranya orang parkir di jalan tol, tapi aku rasa cara yang terbaiknya adalah pakai aplikasi parkir yang sudah ada di smartphone, begitu saja aja kalau parkir salah akan otomatis kamu dapet tilang πŸ“±. tolong juga jangan lupa untuk periksa kondisi kendaraanmu secara teratur, aku rasa itu lebih penting daripada caranya berat benda πŸš—.
 
πŸ™ Masalah keselamatan di jalan ini masih terus berlanjut. Membekali polisi dengan teknologi seperti ETLE itu sudah baik, tapi apa yang dilakukan pemerintah untuk memastikan bahwa kendaraan-kendaraan tersebut tidak mengalir masuk ke jalan? Membeli mobil baru bukanlah solusi yang tepat, kita harus melihat dari sudut pandang perubahan perilaku masyarakat... πŸš—πŸ’‘
 
Kalau ga salah, pengguna mobil kayaknya senang-senang bikin ETLE jadi masalah ya... tapi siapa tahu nanti polisi pasti bisa banter langsung dengan mereka di jalanan... tapi apa yang penting adalah harus selalu waspada saat drive, tapi kadang aku pikir gak usah, kayaknya polisi akan datang aja...
 
ini masalah lagi deh... kalau gak punya uang untuk ETLE, jadi caranya aja tilang manual dan biar makin banyak dana untuk kegiyatan lainnye... tapi rasanya polisi harus selalu ngeremprit siapa yang menutupi pelat nomor, kayaknya bisa coba ide lain juga ya...
 
πŸ€” Mungkin kalau mau cari cara lebih kreatif lagi, gak usah hanya menggunakan ETLE ya? Mereka bisa juga bikin aplikasi untuk melacak kendaraan yang parkir salah. Atau mereka bisa kerjasama dengan penduduk di sekitar jalan untuk memberitahu polisi tentang kendaraan yang parkir tidak beres. Begitu saja, biarkan kita coba bereksperimen dan buat solusi yang lebih baik, ya! πŸš—πŸ’‘
 
Aku pikir kalau pemerintah harus memperhatikan kinerja ETLE dulu, ya.. tapi juga ada cara lain lagi seperti yang disebutkan oleh Agus. Jangan lupa, polisi juga harus ada di depan jalan untuk menangani kasus-casus seperti ini. Nah, aku pikir juga perlu adanya kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya meletakkan pelat nomor kendaraan yang benar.
 
Gue rasa kalau sistem tilang harus lebih canggih lagi, misalnya seperti menggunakan drone untuk mencari pelat nomor kendaraan yang tertutup πŸ˜‚. Gue melihat kalau polisi masih menggunakan metode lama itu, tapi gue penasaran kalau bagaimana efektivitasnya sebenarnya πŸ€”. Dan gue rasa kalau kita harus lebih waspada dengan para pengendara yang ingin melanggar hukum πŸ˜’. Gue juga tahu ada alternatif lain seperti menggunakan handheld polisi, tapi gue curious banget bagaimana cara kerjanya πŸ€·β€β™‚οΈ.
 
πŸ€” Masih terasa nggak nyaman banget kalau ada orang ngeremot pengendara di jalan karena pelat nomor kendaraannya. Saya pikir polisi harus makin kreatif lagi, seperti menggunakan teknologi lain yang lebih efektif daripada ETLE. Gua suka dengan ide menggunakan handheld polisi, bisa lebih cepat dan akurat dalam menangkap pelanggaran parkir. Tapi, perlu diingat bahwa polisi juga harus mempertimbangkan aspek keselamatan jalan, biar nggak ada kecelakaan karena polisi yang terburu-buru. 🚨
 
aku rasa ETLE itu jadi lembab banget kan? tapi aku pikir manualnya bisa lebih efektif, karena kalau ada kerusakan di etle, apa lagi aja, kita masih bisa tekan manualnya, kan? dan aku pikir polisi lalu lintas harus fokus pada hal lain, seperti kendaraan yang jalan tidak aman, bukan sampe tilang pake etle aja.
 
kembali
Top