Catat, Pengendara Sengaja Tutup Pelat Nomor Hindari Tilang ETLE Bakal Tetap Ditilang di Jalan

Tilang di Jalan Tidak Henti Meski Menggunakan Teknologi Elektronik

Polisi masih berjanji melakukan penegakan hukum terhadap pengendara yang sengaja menutupi pelat nomor kendaraannya, meski menggunakan teknologi elektronik untuk menghindari tilang. Menurut Irjen Pol Agus Suryonugroho, penegakan hukum tidak akan berhenti karena kehadiran sistem ETLE.

"Bagi kendaraan yang (pelat nomor) ditutup, itu juga bisa kami tilang," kata Agus, menekankan bahwa penginderaan pelanggaran masih diperlukan meskipun menggunakan teknologi. "Tidak bisa dengan cara kerja ETLE, tapi masih ada tilang, masih ada teguran."

Polisi tetap akan turun ke jalan untuk melakukan penegakan hukum, dan mereka diizinkan melakukan penindakan atau teguran terhadap pelanggar. Meskipun sistem ETLE dikembangkan untuk mengurangi jumlah tilang, polisi tidak dapat menutupi kemungkinan pelanggaran dilakukan oleh pengendara.

"Kinerja ETLE ini, kan, kita evaluasi terus ya," kata Agus. "Kalau kita tidak bisa meng-capture (menangkap) pelat kendaraan yang ditutup, kan secara manual ada. Ada ETLE handheld itu bisa dibawa polantas dan praktis."
 
gak bisa percaya kalau masih banyak orang yang sengaja menutupi pelat nomor kendaraannya ๐Ÿคฏ, kayaknya itu sama aja dengan mencoba melarikan diri dari hukum. tapi malah ada sistem ETLE yang dikembangkan untuk mengurangi tilang, tapi polisi masih bisa tilang secara manual juga. siapa bilang bahwa ETLE pasti akurat? tentu saja ada kesalahan dalam sistem itu. aku rasa sistem ini harus ditingkatkan agar tidak ada kesalahan lagi, dan juga harus dipastikan bahwa pelanggaran hukum dapat ditangkap dengan benar ๐Ÿ’ก.
 
Hmm, penegakan tilang di jalan masih harusnya berjalan dengan baik, apalagi dengan sistem ETLE yang dikembangkan untuk mengurangi jumlah tilang. Tapi, kalau punya kemampuan untuk menangkap pelat kendaraan yang ditutup, mengapa kita tidak juga gunakan itu untuk melakukan penegakan hukum secara langsung? Makin jelas aja sih, kenapa polisi harus turun ke jalan dan melakukan tilang secara manual? Saya rasa ada solusi yang lebih baik lagi... ๐Ÿค”
 
๐Ÿค” Si Pengamat Menteri: kalau di Jawa, aku already tired dengar ngebicar aja sistem ETLE ini... penginderaan pelanggaran masih penting, tapi aku rasa teknologi ini agak... berantakan. Polisi sudah bisa mencari pelat nomor kendaraan yang ditutup dengan mudah, tapi apa lagi yang dibutuhkan? ๐Ÿš—๐Ÿ˜’
 
๐Ÿค” gimana kalau polisi nanti mulai menggunakan teknologi ini untuk tilang orang yang tidak mau makan daging buaya? rasanya punya keuntungan banyak banget! tapi sih, aku masih ragu. kalau penginderaan pelanggaran bisa dilakukan dengan ETLE, tapi gak bisa menutupi kemungkinan pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara. gimana caranya lagi nih? polisi harus turun ke jalan juga sih. aku rasa sistem ini kayak cuma bagian kecil dari penyelesaian masalah tilang.
 
gak perlu khawatir, tilang di jalan masih terus berlangsung ๐Ÿ™„. sistem ETLE pasti bermanfaat, tapi gak bisa menghilangkan kemungkinan pelanggaran dilakukan oleh pengendara. kalau polisi turun ke jalan lagi, itu normal aja ๐Ÿ˜. apa yang penting adalah kita tetap waspada dan berhati-hati saat berkendara ๐Ÿš—๐Ÿ’ก.
 
Gampangnya cara ini masih bisa berjalan karena polisi masih terlibat secara langsung. Jika mereka turun ke jalan lagi nanti, penginderaan pelanggaran tetap perlu untuk memastikan bahwa pengendara tidak menyengaja mengubah nomor kendaraannya ๐Ÿš—๐Ÿ’ก. Saya rasa kunci di sini adalah polisi harus lebih pintar lagi dalam menggunakan teknologi ini, sehingga mereka bisa menemukan pelat yang terblokir dengan lebih efektif. Jangan sabar dulu dengan sistem ETLE ya, masih banyak hal yang perlu disiapkan agar teknologi ini benar-benar efektif ๐Ÿค”
 
Gampangnya sih banget nih. Polisi masih harus turun ke jalan untuk tilang, tapi dengan sistem ETLE sebagai pendukung. Makanya kalau terjadi kecelakaan atau lupa nomor, polisi masih bisa buat tilang. Tapi kayaknya ada kesempatan lagi bagi pengendara menutupi nomor kendaranya. Aku penasaran bagaimana sistem ETLE itu benar-benar berjalan? Jadi jangan puhu-puhu dulu, polisi masih harus bertanggung jawab. Dan kalau ada kesalahan, maka akan ada konsekuensi.
 
Saya pikir sistem ETLE ini masih jauh dari idealnya. Mereka punya teknologi canggih tapi masih belum bisa mengantisipasi semua cara yang digunakan pengendara untuk menutupi pelat nomor kendaraannya. Polisi tetap harus turun ke jalan dan melakukan penegakan hukum secara manual, karena itu juga merupakan bagian dari proses yang lebih efektif. Jika mereka hanya bergantung pada ETLE saja, mungkin tidak semua pelanggaran bisa diprediksi dan dikenal, bukan?
 
Pengguna mobil ini memang sudah canggih dengan menggunakan teknologi elektronik, tapi apakah itu membuat polisi harus menurunkan penginderaan pelanggaran? Aku pikir polisi masih perlu memiliki metode alternatif karena ETLE bukanlah 100% akurat. Saya harap pengembangan sistem ini terus ditingkatkan agar dapat mengurangi tilang yang tidak wajar. Jika polisi harus menggunakan keduanya, maka semakin baik juga untuk kendaraan dan pengendara yang aman di jalan ๐Ÿš—๐Ÿ’ป
 
๐Ÿšจ๐Ÿ’ฅ Aku pikir sistem ETLE ini hanya membereskan masalah lain! Tapi, apa salahnya kalau pihak pemerintah tidak melakukan evaluasi yang benar-benar serius terhadap penggunaan teknologi ini? Kalau system ini benar-benar efektif, maka tidak ada alasan untuk melawan. ๐Ÿค” tapi, aku masih ragu-ragu... Tapi, aku setuju bahwa polisi harus tetap turun ke jalan dan melakukan penegakan hukum secara manual. Karena, kalau tidak ada penegakan yang adil, maka sistem ETLE ini hanya akan menjadi alat untuk membantu polisi dalam menutupi pelanggaran, bukan membuatnya lebih efektif! ๐Ÿ˜ก
 
๐Ÿค” Saya pikir ini bukan masalah tentang teknologi sih, tapi lagi-lagi tentang kesadaran pengendara. Jika mereka masih sengaja menutupi pelat nomor kendaraannya, itu berarti mereka tidak menghargai hukum dan hak-hak orang lain. Sistem ETLE mungkin bisa membantu, tapi jika pengendara tidak mau diingatkan, maka polisi harus turun ke jalan dan melakukan penegakan secara manual. Kita semua harus bekerja sama untuk membuat jalan yang aman bagi semua orang. ๐Ÿš—๐Ÿ’ก
 
Haha kira-kira siapa aja yang masih lupa memperbarui nomor kendaranya ๐Ÿคฆโ€โ™‚๏ธ. Saya pikir sistem ETLE itu sudah cukup canggih, tapi masih banyak lagi pelanggaran di jalan yang tidak bisa deteksi oleh teknologi. Bagaimana kalau kita fokus membuat pendidikan tentang penggunaan kendaraan yang lebih baik? Mungkin itu bisa membantu mendingin semangat orang untuk tetap mengikuti aturan lalu lintas ๐Ÿš—๐Ÿ‘.
 
๐Ÿ™„ kalau dijamin sistem etle ini bisa ng capture pelat kendaraan yang ditutup, tapi ternyata masih banyak-banyak pengendara yang coba melarikan diri ya? aku pikir lebih baik jangan menggunakan teknologi itu lagi, karena polisi masih bisa ng tilang secara manual. toh gampangnya kan? ๐Ÿคฆโ€โ™€๏ธ
 
Makanya lagi keterlibatan teknologi dengan penegakan hukum? Sepertinya sistem ETLE belum cukup efektif untuk mengurangi jumlah tilang di jalan ๐Ÿ˜. Polisi masih harus turun ke jalan untuk melakukan penegakan hukum, padahal mereka sudah memiliki teknologi yang canggih untuk melakukannya. Saya rasa yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga pelat kendaraan yang benar ๐Ÿš—.
 
Gue pikir teknologi itu penting banget, tapi masih banyak yang bikin kejahatan lagi ๐Ÿ˜Š. Siapa bilang penegakan hukum harus mudah? Kalau terus-menerus memakai ETLE, orang aja makin ceroboh lagi ๐Ÿคฆโ€โ™‚๏ธ. Gue rasa ada cara lain yang lebih efektif, yaitu pendidikan dan kesadaran mengenai pentingnya menulis nomor kendaraan dengan benar ๐Ÿ‘.
 
mas bro, saya pikir teknologi ini bagus, tapi polisi harus lebih profesional, bukan kayak di film aja, kalau mereka nih turun ke jalan lagi, kayaknya akan lebih aman banget. penginderaan pelanggaran masih diperlukan, tapi tidak kayak di masa lalu, di mana mereka harus melihat langsung dari dekat, kayaknya jadul banget. ETLE ini bisa membuat proses tilang lebih cepat dan efisien, tapi polisi harus fokus untuk meningkatkan kualitas layanan bukan hanya menurunkan jumlah tilang.
 
๐Ÿค” aku pikir sistem ETLE itu keren banget! tapi juga perlu disadari bahwa teknologi sendiri tidak bisa menggantikan perhatian dan penilaian dari manusia. siapa tahu seseorang nanti tetap saja lupa memakai ETLE dan lagi-lagi di tilang ๐Ÿš—๐Ÿ‘ฎโ€โ™‚๏ธ. tapi aku senang melihat polisi yang sabar dan profesional, mereka tidak hanya menunggu ETLE buat tilang, tapi juga membuat penegakan hukum menjadi lebih efisien ๐Ÿ˜Š.
 
Hmmm... sih, aku pikir sistem ETLE itu kayaknya masih memiliki kelemahan. Kalau pengendara punya niat untuk menutupi pelat nomor kendaranya, mereka pasti akan mencari cara lain untuk menghindarin tilang. Misalnya, mereka bisa menggunakan aplikasi lain atau bahkan membuat pelat palsu. Nah, kalau polisi tidak bisa menangkap pelat yang ditutup, maka sistem ETLE itu gak akan efektif.

Aku pikir polisi harus berpikir lebih luas lagi tentang cara penegakan hukum mereka. Mungkin mereka bisa fokus pada hal lain, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengguntingkan pelat nomor kendaraan secara teratur. Dengan demikian, tilang tidak perlu banyak lagi ๐Ÿ˜Š.
 
kembali
Top