"Stunting di Nusa Tenggara Timur: Mendukbangga's Pernahnya untuk Menghadapi Kesusahan Air Bersih dan Pernikahan Dini"
Di daerah-daerah terpencil seperti Nusa Tenggara Timur, stunting masih menjadi masalah yang sangat serius. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) dan Kepala Badan Kerja Sama Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji mengatakan bahwa salah satu faktor utama penyebab stunting di daerah ini adalah kesusahan air bersih.
"Air bersih memang merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan anak-anak dan ibu-ibu hamil," kata Wihaji dalam acara Talk Show Jejak Pradana. "TNI sudah bekerja sama dengan kita untuk memberikan air bersih kepada masyarakat, bahkan di daerah Papua hampir 90% wilayah tersebut sudah mendapatkan air bersih."
Namun, menurut Wihaji, pernikahan dini juga menjadi salah satu penyebab utama stunting di daerah ini. Ia mengatakan bahwa ada banyak komunitas yang masih melakukan pernikahan dini tanpa menyadari bahaya-nya terhadap kesehatan anak.
"Para ahli telah menunjukkan bahwa pernikahan dini dapat meningkatkan risiko stunting pada anak-anak," kata Wihaji. "Sekarang kita juga harus memastikan bahwa komunitas-komunitas tersebut menyadari bahaya ini dan menghindarkannya."
Mendukbangga kemudian menjelaskan bahwa strategi mereka dalam menangani masalah stunting di daerah ini adalah melalui pendekatan edukasi masyarakat. Ia mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan tokoh-tokoh agama, pendeta, dan para ahli untuk memberikan informasi yang akurat tentang bahaya-bahaya yang terkait dengan pernikahan dini.
"Kita juga ingin memastikan bahwa pemerintah dan negara hadir untuk melindungi masyarakat dari stunting," kata Wihaji. "Kita bekerja sama dengan Gubernur NTT, Pak Melki, untuk membuat kebijakan yang efektif dalam menghadapi masalah ini."
Di daerah-daerah terpencil seperti Nusa Tenggara Timur, stunting masih menjadi masalah yang sangat serius. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) dan Kepala Badan Kerja Sama Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji mengatakan bahwa salah satu faktor utama penyebab stunting di daerah ini adalah kesusahan air bersih.
"Air bersih memang merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan anak-anak dan ibu-ibu hamil," kata Wihaji dalam acara Talk Show Jejak Pradana. "TNI sudah bekerja sama dengan kita untuk memberikan air bersih kepada masyarakat, bahkan di daerah Papua hampir 90% wilayah tersebut sudah mendapatkan air bersih."
Namun, menurut Wihaji, pernikahan dini juga menjadi salah satu penyebab utama stunting di daerah ini. Ia mengatakan bahwa ada banyak komunitas yang masih melakukan pernikahan dini tanpa menyadari bahaya-nya terhadap kesehatan anak.
"Para ahli telah menunjukkan bahwa pernikahan dini dapat meningkatkan risiko stunting pada anak-anak," kata Wihaji. "Sekarang kita juga harus memastikan bahwa komunitas-komunitas tersebut menyadari bahaya ini dan menghindarkannya."
Mendukbangga kemudian menjelaskan bahwa strategi mereka dalam menangani masalah stunting di daerah ini adalah melalui pendekatan edukasi masyarakat. Ia mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan tokoh-tokoh agama, pendeta, dan para ahli untuk memberikan informasi yang akurat tentang bahaya-bahaya yang terkait dengan pernikahan dini.
"Kita juga ingin memastikan bahwa pemerintah dan negara hadir untuk melindungi masyarakat dari stunting," kata Wihaji. "Kita bekerja sama dengan Gubernur NTT, Pak Melki, untuk membuat kebijakan yang efektif dalam menghadapi masalah ini."